" Lo tanyain aja sama mereka!!" suara Selma semakin berat dan datar. Fino melirik kearah dua orang yang barusaja datang. Dava dan Tania.
Tanpa bicara lagi, Selma masuk kedalam mobil lalu menutup pintunya dengan keras. Sedangkan Tania pura-pura tak terjadi apa-apa. Dia masuk ke dalam mobil Selma jog belakang.
Kebetulan Selma membuka jendela mobil setengah. Jadi suara didalam masih terdengar. " Lo ngapain duduk disitu!!" Bentak Selma.
" Aku-" ucapannya terpotong.
" Lo pikir gue sopir lo apa!?" Suara Selma meninggi. Tania melepaskan tasnya lalu keluar mobil berpindah tempat duduk.
Dava merasa sadar kalau Selma pasti melihat kejadian tadi didalam kelas. Fino mengangkat satu alisnya memandangi Dava.
Dava ingin menghalangi mobil Selma. Tapi sudah terlambat. Selma menatap lurus kearah depan. Sedangkan Tania masuh membayangkan kejadian tadi dikelas.
Selma memarkirkan mobilnya di garasi. Tanpa bicara dia masuk kedalam rumah dan langsung berjalan ke kamarnya. Tania tak ingin mengusiknya dulu, lebih baik di beli peralatan sekolah melalui online.
Selma membuang tas sembarangan, melepaskan sepatunya. Lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Matanya menatap langit-langit kamar. Otaknya kembali terngiang-ngiang kejadian tadi dikelas. Beberapa hari lagi akan ada ujian semester. Daripada memikirkan tentang Dava dan Tania, lebih baik dia fokus dengan ujian.
•••
" Dek, udah makan malam" Revan masuk kedalam kamar. Disitu Revan mendapati Selma yang duduk di kursi meja belajarnya.
" Selma gak laper" jawab Selma dengan suara dingin.
" Mau gw bawain keatas?" Tawar Revan.
" Gak perlu, gue gak laper" tolak Selma tanpa menoleh.
" Kamu ke-" ucapan Dava terpotong.
" Gw lagi belajar ga usah ganggu!!"
Revan menghela nafas panjang. Lalu menutup pintu dan mulai pergi. Selma kembali fokus pada buku pelajarannya.
Tapi tiba-tiba, pintu dibuka dengan pelan. " Selma" Selma menoleh dan melihat papanya berdiri diambang pintu.
" Masuk aja pa" jawab Selma lalu matanya kembali fokus melirik kearah buku.
Sedangkan Dimas mesuk kedalam lalu duduk di sofa kamar Selma. " Kok anak papa jadi gini kenapa?" Dimas mulai bicara.
" Maksud papa?" Selma menoleh kearah papanya.
" Sini duduk" Dimas menepuk sofa yang tersisa disampingnya. Selma menurut aja.
" Sebenarnya kenapa?" Dimas kembali bertanya.
" Gakpapa" jawab Selma singkat.
" Kamu bisa curhat sama papa" Dimas mengelus-elus rambut panjang Selma.
" Papa kepoo" goda Selma.
" Enggak" elak Dimas.
" Masakkk" Selma tersenyum jahil pada papanya.
•••
Selma terbangun karena cahaya matahari yang sangat terang menerobos masuk kedalam kamarnya. Kakinya melangkah menuju kamar mandi.
20 menit kemudian, Selma keluar dari kamarnya. Dia menggendong tasnya lalu pergi menuju meja makan.
Tujuan Selma bukan sarapan, tapi hanya ingin berpamitan. Saat Selma datang biasanya dia beteriak. Namun kali ini tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...