.05. benih² cinta♥️

75 5 1
                                    

                               ✓✓✓
  "Silahkan deen teh nya diminum"ujar bi Ina

"Iya bi,maaf ngerepotin"jawab Rian sopan.sejak dua jam yang lalu rian memang sudah ada dirumah Nadya,ia memutuskan untuk menunggu Nadya dirumahnya kerna menurut paryataan pegawai kafenya Nadya sudah jarang kekafe.meskipun Nadya tidak ada di rumah namun Rian memilih tetap bertahan menunggunya dirumah Nadya karna menurut bi Ina ia hanya keluar sebentar.
     Rian melirik jam yang yang ada di pergelangan menunjukkan pukul 19.07.rian menghembuskan nafas kasar ia berdiri dari duduknya dan hendak pergi dari rumah Nadya karna mungkin Nadya akan pulang larut malam.

"BI Rian pamth....."ucapan rian terpotong kala mendengar suara teriakan dari luar

"BI....BI Ina. bi tolongin Nadya"ujar seseorang yang perlahan memasuki rumah.rian dan BI Ina penoleh kearah pintu untuk melihat siapa yang berteriak.

"BI tolong rapiin kamar Nadya secepatnya"ujar pria tersebut yang tak lain adalah raihan.ia datang dengan keadaan panik dan terlihat tengah menggendong Nadya yang pingsan

"Ehhh den,,,non Nadya kenapa"ucap bi Ina khawatir

"Loh...nadya.dia kenapa?!" Tanya Rian  dengan wajah khawatir menghampiri Raihan

"Eng..nga tau aku nemuin dia udah pingsan nga jauh dari daerah pemakaman bunda.bi tolong siapin air hangat ya.."ucap raihan.kemudian Raihan membopong Nadya kekamarnya diikuti Rian di belakang.

                           ✓✓✓

      "Udah ah..aku udah kenyang" tolak Nadya saat Rian hendak menyuapnya.sejak Nadia sakit rianlah yang menjaga Nadya karna Raihan sibuk bekerja dan ayah Nadya sedang di luar kota,dan itu inisiatif Rian sendiri.ia rela meninggalkan pekerjaannya demi mengurus Nadya.

"Ayolah Nadya satu suap lagi,kamu baru makan sedikit loh gimana mau cepat sembuh"bujuk Rian

"Ihh tapi kan nga nafsu Rian sama aja,yang ada klo dipaksa nanti Nadya muntah"rengek Nadya pada sian karena ia memang merasa mual.akhirnya Rian mengalah

"Yaudah..klo gitu kamu minum obat ya"ucap Rian sembari membuka bungkus obat nadya.saat Rian menyuruhnya minum obat sontak Nadya membulatkan mata dan menutup mulut dengan tangan nya sambil menggeleng

"Nga mau,obatnya besar susah ditelan terus pait, nga!"tolak Nadya dengan tangan masih tetap menutup mulut.
Rian menghembuskan nafas kasar,pasalnya Nadya dari kemarin susah minum obat

"Nga!pokoknya kamu harus minum aku nga Nerima penolakan.ini juga untuk kebaikan kamu nad" ucap Rian tegas

"Nga"ucap Nadya mengalihkan pandangan dengan raut wajah kesal

"Aku bilang aku nga Nerima penolakan.kamu minum atau aku paksa dengan cara aku!?"namun Nadya tetap dengan pendiriannya.dan akhirnya...

"Aaaaaaa.....riannnn jangan aaageli.."teriak Nadya menggeliat menahan geli.rian sengaja menggelitik Nadya agar mau minum obat.

"Minum nga"ucap Rian tersenyum namun masih tetap menggelitik Nadya

"Aaaaa hah iyaa oke..oke!aku minum"

"Janji"

"Iiiiiyyaa Nadya janji aaaa"akhirnya Rian berhenti menggelitik nadya,dan sekarang Rian berada di atas nadya dan Nadya pun sebaliknya.mereka saling menatap satu sama lain dan Nadya masih dengan nafas yang terengah-engah.

"E-ehhmm"Dehem  Nadya dan mengalihkan pandangan menyadari posisi Meraka yang begitu dekat.rian pun tersadar dan segera bangun dari atas Nadya

"Ehhh ehemm,maaf a-aku nga bermaksud"ucap Rian menghindari kesalahpahaman

"Oh iya kamu minum obat ya,kan tadi udah janji"sambung Rian basa basi dan diangguki oleh Nadya.
  Saat obat masuk ke mulutnya Nadya dengan susah payah menelannya,ia terus mual menahan pahitnya obat namun apa daya ia tidak ingin dikelitik lagi oleh rian.melihat Nadya yang begitu susah paya meminum obat Rian hanya tersenyum geli,ia merasa gemas dengan Nadya.
    
                               ✓✓✓

    Kini Rian sudah ada di dalam kamarnya.ia terngah duduk bersandar dikepala ranjangnya sambari tersenyum senjum mengingat kejadian saat bersama Nadya,ntah sejak kapan Rian terus memikirkan wanita itu bahkan ia juga menyimpan foto Nadya di handphone nya.mungkinkah ia sudah mulai mencintai Nadya? Ntah lah author jga tidak tau.
    Rian tersadar dari lamunannya kala seorang wanita parubaya membuka pintu kamarnya,yaaa wanita itu tak lain adalah Linda mamanya

"Rian..?belum tidur,lagi ngapain?" Tanya Linda

"Eh mama,nga kok nga ngapa  ngapain" jawab Rian kaku sambil mengusap belakan lehernya.melihat tingkah anaknya Linda tersenyum

"Lagi mikirin Nadya ya?!"tebak linda.rian spontan melihat mamanya lalu kembali memalingkan wajah kearah samping

"En-nggak kok ma,masa mikirin Nadya" Rian salah tingkah

"Trus itu hp kamu kok keliatannya foto Nadya"ujar Nadya melihat layar handphone Rian dengan smirk

"Eh..anu emm oh itu kebetulan aja kali"ucap Rian sembari menyembunyikan hpnya.linda tersenyum lalu mengusap pundak anaknya

"Nga papa,Mama tau kalo kamu suka sama nadya.mama justru seneng.klo kamu memang suka kejar..perjuangin dia jangan kamu gantung nanti diambil orang nyeselloh"ucap Linda menasehati Rian yang sepertinya tengah memikirkan perkataannya.lindapun tersenyu lalu keluar dari kamar rian.rian hanya melihat punggung mamanya sambil berfikir dan tersenyum

"Aku akan perjuangin dia ma"gumam Rian.

                    

Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang