.06.PDKT

75 5 0
                                    

     Pagi ini Nadya sudah ada dikafe miliknya,ia sudah merasa sedikit baikan meski belum pulih sepenuhnya ia memutuskan untuk berkunjung ke kafe karna merasa bosan dirumah terus.
     Di ruangannya Nadya hanya mengaduk aduk cappucino tanpa berniat meminumnya,ntahlah meski sudah di kafe ia masih bosan
  *Deeerrrrtt....deeerrtt*
Handphone Nadya berbunyi memecahkan lamunannya,awalnya ia merasa kesal dan bertanya tanya siapa yang menelfon dan membuatnya kaget.

"Eeeeehk siapa sih yang nelp..."ucapan Nadya berhenti kala melihat layar handphone nya yang menampilkan nama RIAN sontak saja membuat sudut bibirnya mengambamg membentuk sebuah senyuman

"Rian..?"gumam nadya.tanpa perlu waktu lama ia langsung mengangkat panggilan di hpnya.

                             ✓✓✓
   "Nih.."ucap Rian sembari menyodorkan eskrim coklat pada nadya.saat di telfon tadi rian mengajak Nadya untuk jalan jalan di mall,tentu Nadya menerimanya karena memang ia sedang bad mood.
Kini Rian dan Nadya tengah menikmati es krim disalah satu penjual es krim di mall tersebut.
     Nadya kini tengah sibuk menikmati es krim yang Rian beli untuk nya, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa Rian tengah senyum memperhatikannya.

"Makannya pelan-pelan aja nad" ucap Rian masih memperhatikan wajah cantik nadya.sontak Nadya menoleh dan mengangguk dengan wajah polos kemudian melanjutkan memakan es krim nya.rian hanya terkekeh melihat tingkah gadis di sampingnya.beberapa menit kemudian es krim Nadya sudah habis.

"Nad" panggil rian.nadya menoleh menghadap ke arah rian.tiba tiba Rian mengambil tisu dan mengelap sisa es krim di sudut bibir Nadya,mendapat perhatian dari Rian sontak membuat mata Nadya membulat sempurna ia jadi salah tingkah.

"Udah"ujar Rian lembut setelah membersihkan bibir Nadya.

"Kenapa?"sahut rian kala menyadari Nadya tengah mematung menatapnya dengan heran.

"Eh,,enggak hehe nggak papa kok" jawab Nadya memalingkan wajah malu malu.Rian hanya tersenyum.

"Ayo!"ajak Rian yang sudah berdiri dihapan Nadya sambil mengulurkan tangan sebagai ajakan.nadya melihat tangan Rian lalu berpaling melihat wajah pria itu.

"Kemana?"

"Ikut aja,kita pergi ke timezone"ujar rian.mendengar itu Nadya tersenyum manis lalu menerima uluran tangan Rian dengan semangat lalu berjalan mendahului rian.

***
    Nadya kini sedang duduk sendiri disalah satu kursi yang ada di mall tersebut dengan wajah yang cemberut.bukan karna ia tidak Jadi main game malah ia sudah main selama dua jam disana,tapi hanya karena mesin pengambil boneka yang membuat mood nya hancur pasalnya ia sudah mencoba beberapa kali namun gagal mendapatkan boneka...sungguh sepelekan? Heh!! Itulah nadya.dan yang lebih membuatnya kesal adalah Rian menyuruhnya untuk menunggu ditempatnya sekarang lalu ia pergi kerena ada urusan.

  "Huhpfffft Rian kenama ya,lama banget"gerutu Nadya karena lelah menunggu.

"Nadya" teriak Rian sambil berjalan menghampiri nadya.sontak Nadya mendongak melihat Rian lalu ia berdiri dengan raut wajah emosi.

"Kamutuh dari mana aja sih?suruh nunggu kok lama banget aku bete nungguin kamu,aku capek pengen pulang istrahat tapi kamu malfftt--"ucapan Nadya terpotong kala telunjuk Rian menempel dibibir phink gadisnya.

"Hustt berisik.nih!aku dari ambil ini buat kamu"ucap Rian sembari memberi Nadya boneka panda yang berukuran sedang.saat Nadya menunggu tadi Rian diam-diam kembali kemesin pengambil boneka untuk mengambil boneka yang diinginkan Nadya. yaa ia sengaja tidak memberi tahu Nadya agar menjadi surprise.
    
"Buat aku?kamu dapat dari mana?kan tadi aku coba nggak bisa"ujar Nadya heran melihat boneka yang diberikan Rian.

"Iya ini buat kamu, anggap aja surprise dari aku" jawab rian.mendengar jawaban Rian membuat kedua sudut bibir Nadya mengambang membentuk senyuman bahagia dan tanpa berfikir panjang ia langsung memeluk rian.

"Makasih..."ucap nadya masih tetap memeluk rian.mendapat pelukan dari Nadya awalnya membuat Rian seedikit kaku namun beberapa saat kemudian ia juga membalas pelukan Nadya sembil tersenyum puas karena rencana nya berhasil.
      Berselang beberapa menit Nadya sadar akan hal yang ia lakukan perlahan senyum nya pudar dan matanya membelalak lalu melepas pelukan antara ia dan rian. Nadya hanya bisa menggaruk leher nya yang tidak terasa gatal karena merasa malu.

"Ehhmm maaf aku terlalu seneng hehe" ujar Nadya.rian hanya tersenyum geli melihat tingkah laku Nadya.
    

Mobil Rian baru saja terparkir di halaman rumah nadya kerena mengantar gadis itu pulang tapi lagi lagi Nadya tertidur, mungkin karena ia begitu kelelahan akhirnya Rian menggendong tubuh Nadya ala bridal style lalu mengetok pintu rumah

"Eh den Rian,non Nadya nya ketiduran lagiya, punten atu  langsung dibawa kekamarnya saja soalnya den Raihan lagi kebandara jemput tuan besar"ujar bi ina.rian hanya tersenyum lalu melangkah menuju kamar Nadya.
       Gimana ceritanya...?
Jangan lupa comen dan like ya supaya ceritanya makin seru!!

Vote
👇
👇

 
                         

Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang