38.penjara🦡

34 2 0
                                    

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat raihan berbalik dengan wajah yang sumringah namun seketika berubah saat orang yang datang bukanlah yang ditunggu.

"Ayah"

"Rey maaf ayah baru ke sini"

"Enggak papa kok yah,reyhand ngerti" yap orang itu adalah wibowo ia baru saja tiba di rumah sakit.

"Gimana cucu opa udah mendingan?"

"Yah gitu,tadi sempet bangun aku bantu makan cerita bentar abis itu tidur lagi dia.mungkin karena penyakitnya farel lebih sering tidur"

"Heh kita doakan saja yang terbaik.oh iya dimana nadya?"

"Tadi katanya ke kafe sebentar ada masalah  tapi sampai sekarang belum balik udah dari jam sebelas pergi nya cape aku nunggu"

"Kafe? Kok bisa dia urus kafe sementara farel lagi sakit" wibowo tidak abis fikir dengan jalan fikir nadya.

"Katanya penting,aku udah larang tapi dia tetap ngeh"

"Masa dia masih berfikir mengenai biaya,nanti ayah akan tutup kafe itu biar nadya fokus sama anaknya aja" reyhand hanya mengangguk mengiyakan sejujurnya sudah lama dia ingin melakukan hal yang sama tapi baru sekarang terlaksana.

Waktu asar sudah masuk beberapa menit yang lalu tapi nadya tak kunjung kembali membuat membuat wibowo dan reyhand uring uringan sendiri.

"Biar rey pergi cari nadya,ayah disini aja jagain farel"

"Yaudah,kamu hati- hati" baru saja reyhand  berjalan, keluar pintu sudah terbuka lebih dulu menampilkan sosok yang sejak tadi di nanti nanti.

"Nadya? Baru aja kakak mau cari.dari mana kamu?" Nadya bergeming ia hanya mematung menatap sanduk putranya yang masih enggan membuka mata.

"Nadya hay kamu kenapa hmm kok nangis? Kakak tanya kamu dari mana,urusan kafe udah kelar?" Bukannya menjawab nadya langsung memeluk reyhand erat dengan air mata yang mengalir begitu daras membuat reyhand bingung sendiri tak terkecuali wibowo yang berjalan mendekat.

Ceklek

  Pintu kembali terbuka menampakkan dua orang yang beroakaian polisi lengkap.

"Ibu nadya,waktu anda hanya  dua puluh menit untuk melihat putra anda" ucap salah satu polisi.

"Tunggu,ada apa ini?" Tanya wibowo.sedangakan nadya langsung bersembunyi di belakang tubuh kokoh reyhand.

"Maaf pak saudari atas nama nadya dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh salah satu pelanggan kafe"

Deg

"A-apa!! Tidak adik saya tidak mungkin melakukan itu"

"Maaf pak tapi itu sudah terbukti dengan adanya salah seorang pengunjung kafe yang mengalami keracunan dan sekarng sedang karitis"

"Tapi saya yakin pak bukan anak saya pelakunya,selama ini ia hanya berada di rumah sakit menjaga cucu saya"

"Nanti anda jelaskan itu di pengadilan pak atau penuntut bersedia mencabut tuntutannya"

"Waktu anda kurang dari sepuluh menit lagi saudari nadya" reyhan, wibowo dan nadya saling berpandangan.nadya menguatkan diri lalu berjalan ke arah farel terbaring lemah.
    Tangisnya kembali pecah ketika mengingat bahwa ia harus mendekam di penjara sementara putranya dalam keadaan sakit parah..

"Maafin bunda nak,bunda harus ninggalin farel seperti ini,bunda tau bunda jahat.farel yang semangat yah hadapin sakitnya biar sembuh,biar kita bisa kumpul lagi.farel kan mau jalan jalan ke bali ya nak mau sekolah dianter ayah makanya farel harus sehat.bunda sayang sama farel" ucap nadya dengan air mata yang tak henti berderai.

Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang