Kini Raihan dan Wibowo berada di depan ruang ICU disalah satu rumah sakit di Bandung.mereka terlihat begitu cemas karena dokter yang menangani Nadya tak kunjung keluar.ada apa dengan Nadya?
Flashback off
Raihan mendengar suara teriakan dari kamar Nadya, dengan langkah lebar ia berjalan menuju arah suara tersebut untuk melihat apa yang terjadi.
"Astagfirullah Nadya!!!!"teriak Rian dengan mata yang berbulat sempurna kala melihat Nadya tergeletak dilantai kamar mandi dengan kondisi kaki berdarah
"Hey!!nadya---nadya bangun dek,kamu kenapa?hey.. apa yang terjadi!?"Rian meletakkan kepala Nadya di atas pahanya dan menepuk-nepuk pipi Nadya berharap ia akan bangun.namun itu tidak membuat gadis berambut panjang itu bangun,Rian mengerutkan keningnya, perhatian nya teruju pada tulisan berwarnah merah dicermin dengan sedikit bercak darah di kamar mandi yang ada di kamar Nadya.
"kau sudah merebut yang seharusnya menjadi milikku, sebentar lagi hidup mu akan hancur"
Rian beralih melihat Nadya yang masih setia menutup matanya,ia berfikir apa maksud dari tulisan tersebut.rian menggeleng-gelengkan kepalanya menipis semua fikiran negatif yang ada di kepalanya,keselamatan Nadya harus ia utamakan.
"Yah---ayah cepetan"
"Iya,iya tunggu sebentar kamu itu Ken...NADYA!!!!" Wibowo yang baru datang dari ruang kerjanya karena mendengar teriakkan raihand kaget melihat Nadya yang pingsan.
"Rey ini adik kamu kenapa?"
"Nggak tau yah, aku baru masuk udah nemu Nadya begini"
"Yasudah,ayo kita ke rumah sakit"
Raihand menggendong tubuh Nadya ala bridal style menuju mobil dan membawanya kerumah sakit.Flashback on
"Dok,bagaimana keadaan anak saya" tanya Wibowo kala dokter baru saja keluar dari ruang ICU."Anak bapak baik-baik saja,luka di kakinya tidak begitu serius.ia hanya perlu banyak istirahat"
"Apa kami boleh melihatnya dok?"tanya Rey.
"Oh iya silahkan, saya permisi dulu"
***
~Nadya pov~Aku merasa ada sesuatu di tanganku,perlahan aku mencoba untuk membuka mata meski masih terasa begitu berat,aku melihat keadaan disekitar.putih..aku berada diruangan serba putih dengan selang infus yang berada di tanganku,oh ya aku baru sadar bahwa aku berada dirumah sakit apa yang terjadi??kepalaku terasa begitu pusing saat mencoba untuk mengingat kembali.
"Ahhkhh sakit" aku meringis sambil memegang kepala yang terasa berdenyut.
"Nadya kamu sudah sadar?ada apa,apa ada yang sakit?"
"Ahhkk kephh--kepala aku sakit kak"aku terus meringis menahan rasa sakit dan pusing dikepalaku.
"Nadya!!!apa yang terjadi?"kulihat Rian yang terbangun dari sofa dan Menuju kearahku.
"Rian,cepat panggil dokter"
***
~Autor pov~
"Nadya,coba kamu cerita apa yang terjadi,kenapa kamu bisa begini nak?"tanya Linda sambil mengusap wajah nadya.nadya tersenyum lalu mulai menceritakan semuanya kepada Linda.
"Sudah,itu mungkin cuma orang iseng"ucap Linda berusaha untuk menenangkan nadya.dan dibalas dengan anggukan.
***
"Ihhh Rian turunin aku,nanti jatuh--ah heheh"
"Nggak,kaki kamu masih sakit"
Rian kemudian menurunkan tubuh Nadya dengan hati-hati diatas kasur milik Nadya.kemudian ia juga ikut duduk di sebelah Nadya dan mengusap lembut tirai sulam hitam milik Nadya."Aku nggak mau calon istri aku kenapa-napa"
"Iya,tapikan ngga harus digendong juga.akukan berat"
"Jangan bawel sayang,yaudah aku pulang dulu jaga diri baik-baik"
✓✓✓
"Rian,kamu harus cari tau secepatnya siapa yang sudah meneror nadya,ini tidak mungkin bisa dibiarkan terus berlarut mama yakin ini ada hubungannya dengan masa lalu kamu.mama nggak mau karna itu Nadya juga ikut celaka,padahal dia ngga tau apa-apa"ujar Linda panjang lebar dengan raut wajah khawatir.
"Ia mah,Rian sudah menyuru beberapa orang Rian untuk mencari tahu tentang hal itu"
Linda hanya mengangguk tanda mengerti.***
Sekarang Linda,Rian dan Nadya tengah berada disebuah gedung yang rencananya akan dijadikan tempat resepsi pernikahan Rian dengan nadya.mereka tengah mempersiapkan dan mengecek segala keperluan agar pestanya berjalan dengan lancar
"Nadya kamu kenapa sayang?"ucap Linda yang khawatir dengan Nadya karena dari tadi ia memperhatikan hadis itu tengah gelisah.
"Emm ma deaa--dari tadi kok aku ngerasa kaya ada yang merhatiin gitu yah"jawab Nadya ragu sambil mengelus tengkuknya.linda tersenyum.
"Perasaan kamu aja kali... mungkin karena kamu cepek"
✓✓✓
"Bagai mana, apa ada kemajuan"tanya seorang wanita yang tengah duduk dengan tangan yang dilipat didepan dada."Iya bos.mengenai target,rencana berjalan dengan lancar namun nampaknya itu tidak membuat mereka menghentikan pernikahannya"jelas salah satu pria berbadan kekar yang mengenakan pakaian serba hitam.wanita itu tersenyum miring mendengan penuturan dari bodyguard nya.
"Heh...tak apa biarkan mereka berbahagia dulu.kita akan melakukan nya secara halus,yang jelas aku tidak akan membuat wanita s*#√an itu bahagia atas apa yang telah dia lakukan"
"Baiklah,kau boleh pergi "lanjut wanita tersebut.
"Baik nyonya"ucap pria berbadan kekar itu sambil membukukan badannya sebagai tanda hormat.
"Nadyaaaa...Linda heh dasar wanita lemah berbahagialah kalian karena selanjutnya aku tidak akan membiarkan kalian tersenyum lagi.jika aku sudah berhasil menyingkirkan kalian maka tidak akan ada yang menghalangiku untuk bersama dengan Rian".
Vote
👇
👇
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]
RomanceKufikir mencintaimu adalah sebuah kesalahan... Memaafkan mu adalah berarti aku siap menerima goresan luka. **** "Aku janji akan perbaiki semuanya,kita ulang lagi dari awal.demi kamu dan demi anak kita" "Mana? Mana janji kamu mas? Semuanya bohong,se...