Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]

37.

"Heh" Rian menghembuskan nafas "bukan gitu.aku minta maaf tadi itu cuma bercanda sayang.siapa bilang aku nggak sayang sama kamu.aku ngga nanya kabar bukan berarti nggak peduli" tidak ada Jawaban Nadya semakin mempererat pelukannya.

"Udah jangan ngambek lebih baik kita tidur udah malem" lagi Nadya tidak menjawab tapi tetap menurut.

"Good night my wife i love you" Rian mencium kening sang istri.

"Enggak di Jawab nih?"

"Udah tidur"

"Tapi jawab dulu sayang"

Blush

Pipi naday seketika bersemu mendengar panggilan 'sayang' dari Rian.

"Enggak"

"Jawab dong,tinggal bilang iya mas aku juga cinta sama kamu apa susahnya"

"Tidur mas"

"Jawab atau aku cium nih"

"Apaan sih"

Cup

"Ihh sana ah"

"Jawab nggak atau aku cium lagi nih"

"Aku mau tidur" Nadya mengubah posisi menjadi terlentang.

Cup.

"MASS!!"

pagi kini telah tiba...seolah memberi secarca harapan baru bagi setiap orang dalam memulai hari...tak jauh berbeda dengan Nadya yang kembali melakukan rutinitasnya sebagai seorang ibu dan istri.

"Pagi anak ayah" ucap Rian lalu mencium pipi farel yang sedang sarapan.

"Pagi sayang" sapanya pada sang istri sambil mencuri satu ciuman tepat di bibir nadya.sudah biasa itu eyyy

"Kamu sibuk nggak mas hari ini?"

"Enggak juga sih,kenapa emang?" Jawabnya lalu kembali memasukkan sesendok nasi ke dalam mulut.

"Rencananya sih aku mau belanja bulanan,soalnya bahan di dapur udah mau abis..."

"Nanti aku yang anter sekalian ajak farel jalan.oh iya tahun ajaran nanti farel udah masuk TK kan?"

"Eh iya mas nggak kerasa"

"Nanti kesekolah biar ayah yang antar,kita naik mabil.farel maunggak?"

"MAU!!!" jawab farel semangat "bunda sekolah itu apa?"

"Sekolah itu tempatnya farel belajar nanti disana farel bisa punya banyak teman"

"Serius bunda?kalo gitu farel mau sekolah"

"Iya sayang tapi nanti yah"

"Yang?" Sarkas Rian.

"Iya mas?"

"Farel udah mau lima tahun tapi belum punya temen loh" Nadya menyengit heran.

"Maksudnya mas?"

"Yaaa kamu nggak ada niatan gitu kasi ferel adik biar nggak kesepian"

"Ada sih mas" jawab Nadya membuat mata Rian berbinar.

"Kalo gitu ayok"

"Hah ayok"

"Iya bikinin farel adik"

"Ih mesum,itukan maunyaa kamu mas"

"Loh kok maunya aku lagian kalo k--"

Rian meringis ketika pinggangnya yang d cubit oleh Nadya.

"Ada farel"desis Nadya tajam

"Galak amat.untung sayang" gumam Rian hampir tak terdengar.