23.what!!😱

41 3 1
                                    

Don't forget to
Vote.
Coment
Share.

                      ~happy reading~
                              Enjoy..

      Lima menit

   Masih belum ada  jawaban..

"Sha!! Fanesha" panggil Rian sambil mengelilingi rumah untuk mencari sosok yang dicari.

       Ceklek...
  
     Rian membuka pintu kamar

"Astaga fanesha!!" Pekik Rian saat menemukan fanesha tengkurap di ranjang dengan keadaan yang sangat sangat kacau.dengan situasi kamar yang gelap dan berantakan tambah membuat situasi sangat mengenaskan.eaaak kayak  apa ajah deh 'mengenskan' hehe😂.

"Sha hey bangun" Rian menepuk nepuk pipi fanesha agar terbangun.

"Heh apaan sih belum puas lo?"ucap fanesha sambil tetap memejamkan mata.dan dari situ juga tercium aroma alkohol yang luar biasa bisa di tarik kesimpulan jika fanesha sedang mabuk berat.

"Kamu minum berapa botol astaga ngga nyangka aku" ucap Rian sambil duduk di dekat fanesha berbaring.

"Nggak kok nggak banyak cuman lima botol hehe kalo Lo mau nih di dapur masih banyak." Setiap kali fenesha menjawab selalu denga mata terpejam yg berfungsi hanyalah mulut untuk berbicara dan telinga untuk mendengar.selebih nya dikuasai oleh alkohol.

"Kamu bilang 'cuma' lima botol?!,itu kelewatan sha"

"Eh Lo kenapa sih sewot banget biasa juga gue minum lebih banyak ngga ada yang perotes."

"Kalo bicara tolong jangan pake 'lo-gue' saya nggak biasa" ucap Rian dingin.

"Heh heheh alah Lo sok banget sumpah,mau mau gue lah emang Lo siapa"

"Gue Rian. kenapa Lo mabuk mabukan kayak gini"mendengar itu fanesha langsung duduk di samping Rian dengan sempoyongan.

"Rian ya....elah. Biasa aja kali gua udah biasa"

   'jadi selama ini fanesha sering mabuk!' batin Rian.

"Kenapa beberapa hari ini kamu ngga kemana mana,tumben"wajah fanesha seketika beruba menjadi sedikit cemberut lalu kembali lagi tertawa persis kayak orang gila tuh padahal cuman mabuk.

"Gue takut keluar apartemen yan.gue takut sama daniel.dia marah sama gue karena rencana nggak gue jalanin dengan baik.orang orang gue ni ya udah ada yang ketangkep heheh"lagi ternyata meskipun dalam keadaan mabuk ingata fanesha masih berjalan dengan baik.mendengar penuturan fanesha membuat Rian sedikit kepo.ia akan terus bertanya.ia bukan orang bodoh Rian tau selain perkataan anak kecil, perkataan orang mabuk juga jujur.

"Siapa Danil?"

"Daniel itu mantannya Nadya,gue kerja sama sama dia buat rusak rumah tangga Nadya agar kita dapat apa yang kita mau.gue dapetin Rian kembali terus dia juga bisa balikan sama Nadya.dia setuju dengan syarat Nadya nggak boleh sampai terluka."

Prak... Apa maksud dari perkataan ini...fanesha sepertinya belum sadar jika yang disebelah nya adalah Rian meskipun kaget Rian tetap berusaha menahan amarahnya melihat fanesha akan melanjutkan ceritanya ia tidak boleh menyia nyiakan hal ini.

"Tapi Danil marah karena gue ingkar janji.gue bikin Nadya terluka dan menderita.menurut dia cara gue melenceng dengan menjadikan Nadya sebagai pusat kesalahan."tidak ada nada bersalah disana malah ia bercerita seolah itu adalah sebuah cerita yang indah.

"Apa yang kamu lakukan ke Nadya?"tanya Rian dgn suara serak.

"Nggak kok gue cuman nuduh dia ngeracunin mamanya rian supaya hubunga pernikahan mereka hancur awalnya sih gue kasi racun di makanan si Nadya tapi perempuan tua Bangka itu malah ngotot tukeran makanan.danil tau hal itu dia sempat marah karena Nadya hampir aja celaka,tapi Lo tenang aja dia marah nggak lama karena liat hubungan Nadya sama suaminya jadi renggang.tapi...."

"Kemarin malam dia datang ke sini ajakin gue minum tapi pas gue mulai mabuk dia marah besar karena menurut dia,dia ngga dapat keuntungan apa apa karena dia tau kalo Nadya sedang mengandung,dan malah dicampakkan sama suaminya dan itu karena ulah gue yang bersekongkol sama dia..

"Apa!!mengandung?!!" Sebuah tamparan takdir yang mengejutkan.

"Hehe iya.malam itu Daniel ngaku bersalah tapi dia malah tiduri gue walanya sih gue nolak tapi karena mabuk gue sih lanjutin aja.abis nidurin gue dia langsung pergi katanya mau pergi jauh dia tau kalo anak buah gue yang nyolong uang perusahaan di tangkap Ama mata matanya si rian" sejauh ini Rian masih kuat untuk mendengarkan sebuah kenyataan pait dari mulut fanesha.

"Tapi nggak papa gue yakin anak buah gue ngga bakalan nyebut nama gue dengan ancaman bakalan nyiksa keluarganya.gue seneng banget liat Nadya menderita apalagi bentar lagi dia bakalan diceraiin sama Rian jadi gue bisa milikin Rian seutuhnya.bodo amat sama dia yang jadi janda anak satu hehe pasti. Lucu ya kan..." Sudah cukup bagi Rian atas semuanya ia langsung pergi meninggalkan fanesha yang sepertinya masih ingin melanjutkan cerita yg membuat Kapala Rian ingin meledak.

"AKHHHH!!"Rian teriak frustasi menarik rambutnya dan membenturkan kepalanya pada stir mobil.
"Si**#n Lo sha gara gara Lo hidup gue ancur..BODOH!!GUE BODOH!!bisa bisanya kemakan omongan orang lain dari pada orang terdekat gue sendiri hiks" sungguh Rian kini sangat menyesal ia tidak tau akan berbuat apa.rian kembali melajukan mobilnya  .
     Sesampainya di rumah ia berjalan dengan langkah gontai rambut acak acakan dan mata merah

   Ceklek...
     Pintu kamar Linda terbuka menampilkan sosok art sepertinya habis merapikan kamar

"Eh Aden udah pulang" sapanya.

"Abis rapiin bi" tanya Rian dengan suara parau.

"Iya den.kalo begitu saya permisi dulu ke dapur" saat baru beberapa langkah..

"BI,mama belum pulang?" Art tersebut berbalik.

"Enggak Yonya teh nggak pernah balik." Rian hanya menatap kosong pintu kamar Linda.

"Tadi di dalem bibi dapat kaos tangan bayi?"

"Oh iya den saya masukin semua ke dalam laci " Rian tidak menjawab ia langsung saja melangkah masuk ke kamar Linda.di dalam saat hendak membuka laci, ponsel Rian berdering menampilkan Faisal is calling.

"Halo sal kenapa?"

"Pengintaian kami sudah selesai pak"

"Jadi apa yang kamu temukan" sambil menelfon Rian juga tetap fokus menggeledah isi laci kamar .

"Ibu Linda beberapa hari ini menginap di sebuah apartemen tak jauh dari kompleks bumi palem pak menurut pengamatan rutinitas setiap pagi ibu Linda selalu berkunjung ke rumah tempat bapak mengirimkan surat perceraian.di dalam rumah ibu Linda sering kali berinteraksi dengan seorang wanita muda yang tengah hamil Basar tapi maaf pak kami tidak bisa mencari tau lebih dalam mengenai penghuni rumah tersebut dikerenakan orang tanpa izin tidak boleh masuk"
Prankkk!!!
      Rian menghentikan pergerakan nya untuk lebih mencerna yang dikatakan oleh faisal
        Apakah wanita muda ituu benar Nadya? Jadi benar selama ini Nadya memang mengandung?

"Holo pak?" Rian sadar dari lamunannya

"Eh iya nanti saya telfon dulu" setelah panggilan terputus Rian kembali menggeleda isi laci ia fokus pada sebuah map plastik putih dalam laci yang terletak di bawah kaos tangan bayi itu.perlahan tapi pasti Rian membuka dan membacanya.
        Rian menggeleng kan kepala tidak percaya.

"Ini nggak mungkin"





The next chapter

        Gimana reader ceritanya seru?
Kira kira isi map-nya apa yah....?

Jangan lupa buat follow akun wattpad ku guys...



      










Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang