Cuma mengingkatkan untuk para readers jangan lupa di vote 🌟 yaa sebelum membaca.sebagai bentuk apresiasi pada cerita ini🙃🙏."Aku ingatkan agar kamu enggak nekat Yan langgar perjanjia kita"
"Hanya sehari,setelah itu saya ikut dengan kamu ke Belanda"
"Anak buah ku akan senang hati melenyapkan wanita itu"
"Jangan sentuh dia!!!,atau ka--"
"Satu ancaman anak penyakitan itu juga akan ku seret"
"Jaga ucapanmu!!" Bentaknya.
"Heh sayangnya aku berbicara fakta"
Sial
•••vote
"Kak gimana soal mas Rian,udah ada kabar?" Reyhand menggeleng membuat pundak Nadya melorot.
"Mas Rian kemana ya..ini udah lima hari tapi belum pulang, di telfon nggak aktif chat juga kadang cuma di baca niat banget bikin aku khawatir"
" Nad kamu jangan berfikir sempit,kesampingkan urusan itu Rian pasti ada keperluan mendesak sampai hilang nggak ada kabar kayak gini.kamu liat farel anak kalian,makin parah, kamu harus fikir gimana caranya dia mau makan,dia butuh suport, kalo dia terus nangis kayak gini itu bisa menghambat penyembuhannya atau mungkin sakitnya lebih parah"mendengar ucapan sang kakak membuat Nadya menangis tak tertahan menatap putranya yang semakin memprihatinkan dengan alat madis yang melekat di tubuhnya telebih lagi Setiap dua Minggu ia harus melakukan kemoterapi untuk pengobatannya.jarum suntik dan bius mungkin akan menjadi asupan sehari harinya untuk beberapa hari kadepan.
16 : 25
Nadya kini barjalan menyusuri lorong rumah sakit ia akan kembali ke rumah untuk mengambil beberapa perlengkapan untuk farel selama di rumah sakit,farrell seperti biasa ia titip kan pada Reyhan sang kakak yang selama beberapa hari ini atau selama Rian menghilang selalu berada di sampingnya memberikan kekuatan.
Brukk
"Aww"Nadya meringis memegangi pundaknya yang terasa nyeri."eh maaf mbak saya nggak sengaja"
"Aduh gimana sih mba jalan tuh pake mata main tabrak orang aja" sewot wanita yang berbadan berisi yang tidak sengaja di tabrak Nadya.
"I-iya,sekali lagi saya minta maaf mbak nggak sengaja.soalnya tadi lagi buru buru"
"Heh emang kamu saja yang buru buru kamu ini sudah buang buang waktu saya tau nggak" Nadya hanya diam menunduk mendengarkan cacian dari perempuan yang entah siapa,ia sudah tidak dapat membalas apapun karena beban fikiran yang banyak.
"Kan saya sudah minta maaf mbak" ucap Nadya lemah.
"Saya nggak ma--"
"Ehem, maaf mbak ini ada apa yah" tanya seorang lelaki menengahi.
"Ini mas perempuan ini tadi nabrak saya dan saya nggak terima dong"
" Kan tadi dia udah minta maaf"
"Iya,udah bosan saya dengarnya.saya kan nggak butuh maaf dari dia"
"Lalu bagai mana?"
"Saya minta ganti rugi lah mas" sewotnya lagi denga suara cempreng.nadya hanya menyaksikan dengan wajah murung dan lesu.
"Ganti rugi? Emang kerugian ibu di mana?" Tanya lelaki itu.
"Waktu saya udah terbuang percuma karena dia" ucapnya lalu menunjuk Nadya dengan mata melotot.
"Oke oke" lelaki itu lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya lalu di berikan kapada wanita tersebut.
"Sekarang selesai,anda boleh pergi" ucap lelaki tersebut lalu tanpa berakata apapun wanita itu pergi meninggalkan Nadya dan lelaki itu yang menggeleng geleng kepala tidak abis fikir dengan orang seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku-kamu,Bukan Kita [TAMAT]
RomanceKufikir mencintaimu adalah sebuah kesalahan... Memaafkan mu adalah berarti aku siap menerima goresan luka. **** "Aku janji akan perbaiki semuanya,kita ulang lagi dari awal.demi kamu dan demi anak kita" "Mana? Mana janji kamu mas? Semuanya bohong,se...