11

4.7K 205 1
                                    

Para tim medis relawan tersebut sekarang sudah sampai ditempat yg telah ditentukan, mereka juga disambut dengan meriah oleh para tentara yang tdk ikut menjemput

Qila beserta Vanesa sekarang sedang sibuk menyusun barang2 dan obat-obatan yang mungkin bisa berguna

Ya, semenjak Qila dan Vanesa bersama sama saat koas mereka menjadi sangat dekat dan bisa dibilang mereka sahabat sejati

"Sa, ak mau lihat lihat sekitaran sini, mau ikut ga?"tanya Qila

"Gak dulu deh Qil, ak capek banget nih, gak ap kan kalo ak gak ikut"

"Gak ap kok, yaudah ak duluan ya!"yg dibalas lambaian tangan oleh Vanesa

Saat sedang asyik melihat lihat tiba2 ada suara dari arah belakang Qila
"Katanya kamu harus nginap dirumkit untuk beberapa bulan, tapi nyatanya kamu bohong"

Dengan ragu2 Qila melihat kebelakang.
Dan ya, itu adalah Efan, Qila hanya dapat menunduk"maaf"lirih Qila

"Knp hrs bhg"

"A-aku, gak mau nanti mama dan papa tau kalo ak disini, mereka pasti gak akan setuju"

Dapat dilihat kalau Efan menghela nafasnya dengan kasar"sepaling tdk kmu jjr sama saya"

"Maaf"

"Lupakan, oh ya, prajurit disini masih banyak yg gak tau tentang hubungan kita, jadi jangan terlalu mencampakkannya, saya juga tau kalo masih banyak anggotamu yg blm tw"jelas panjang kebar Efan dengan nada dingin dan muka datar

Qila tau yang tau hubungan dia itu cuman Tio, sedangkan di anggotanya yg tau hanya Vanesa

Skip malam

Sekarang tim medis sedang berkumpul dengan para tentara untuk melaksanakan makan malam

"Maaf kalo masakannya tak seme ah yg kalian mau"ucao salah satu tentara yang dapat di ketahui ialah Sertu Herry

"Tdk ap ap"kata suster Vera singkat, sedangkan kami hanya tersenyum melihat sifat Vera

Tanpa Qila sadari dari tadi ia selalu diperhatikan oleh Efan, dan tanpa Efan sadari perlakuannya itu dilihat oleh salah satu anggotanya yg bernama Sertu Andi

"Ekhem..wah...kqpten kita sedang melihat seorang cewek"ucap Sertu Andi

Efan langsung mengalihkan pandangannya dan itu membuat semuanya ketawa, pasalnya Efan tak pernah melirik Efan sama sekali

"Gk th"kata Efan lalu langsung meninggalkan tempat

Kring...kring....kring...

Hp Qila berdering dengan segera saja ia izin menjauh untuk mengangkat panggilan pada telponnya

"Halo ma, assalammualaikum"
"......"
"Iya ma, ak ini lahi di asrama yayasan ma"
"......"
"Emm, gimana ya ma, ini ak gk blh di kunjungin dulu katanya"
"......"
"I-iya ma, ak gak bohong kok, ini ak memang lagi di asrama"
"......"
"Iya, ma, walaikumsalam"

Tut..tut..tut..

Saat berbalik badan Qila dikejutkan oleh adanya seseorang

"Kamu, beneran sudah jadi dokter ya"
"Kak Bima"kata Qila dengan lirih
"Qila"kata Bima sambil ingin menggapai tangan Qila, namun Qila langsung menjauh
"Ak duluan kak"kata Qila dan langsung pergi

Aku gak akan biarin kamu sama orang lain Qila-batin Bima

Tanpa mereka sadari, dari tadi ad seseorang yg melihat dan mendengar percakapan mereka

Vanesa memperhatikan Qila sedari dia pulang mengangkat telpon tadi
"Qil, kamu kenapa"
"Gak apa apa kok, ak duluan ya, mau istirahat"Vanesa hanya mengangguk

Efan yang melihat Qila meninggalkan lokasi pun langsung mengikuti

Ternyata Qila menuju lokasi yang agak sepi dan duduk merenung disana
"Kenapa disaat ak sdh melupakannya, dia malah kembali"
"Jadi orang yg kamu ajak ngobrol tadi itu siapa kamu?"
"Kak Efan, orang tadi itu dia....kakak kelasku dulu"
"Ohya?"kata Edan sambil tersenyum miring
"Iya kak"
"Kamu gk perlu takut, saya tau yg sebenarnya, dan kamu disini banyak melindungi"Qila kaget, ternyata Efan tau semuanya
"Maaf"kata Qila sambil menuduk
Efan langsung memeluk Qila
"Sdh tdk ap, dia hanya masa lalu mu"Qila kaget karena Efan memeluknya untuk pertama kali
"Saya hanya butuh waktu untuk menerima kenyataan"lanjut Efan"sekarang kamu istirahat lah"yg di anggapi anggukan oleh Qila

Dari tadi ada yang memperhatikan mereka dengan tangan mengepal
Lihat saja, ak tak akan membiarkanmu bersama orang selain aku-batin seseorang

Sampe sini dulu ya guys ♥♥♥♥♥♥

Tentara I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang