Sekarang para tim medis juga para TNI sudah kembali ketempat tinggal mereka dengan selamat dan sehat, begitu juga dengan Efan dan Qila
Hubungan mereka baik2 saja, walaupun SEDIKIT saja kemajuannya, entahlah, Qila merasa Efan seperti memainkan perasaannya kali ini, tapi ia tepis jauh2 pemikiran buruk itu
"Kak? Udah pulang? Mau makan dulu atau mau mandi dulu?"tanya Qila berturut2
Btw, mereka itu udah gak tinggal dirumah dinas lagi, setelah beberapa minggu Efan dan Qila pulang dari tugas, merekapun berencana untuk pindah kerumah yg begitu besar milik Efan yg memang sengaja ia simpan agar dapat ditempati oleh keluarga kecilnya
"Gk usah, kakak udah makan, kakak mau istirahat ajah"katanya tanpa melihat kearah Qila
Ya. Memang beberapa hari belakangan ini Qila merasa ada yang beda dari Efan. Bisa dibilang seperti Efan yg dulu kembali lagi. Setelah menjawab pertanyaan Qila, Efan langsung pergi kekamar mereka yang berada dilantai dua.
Hmm.... Seperti yg dibilang tadi, rumah mereka memang begitu besar, lantai satu tempat2 seperti dapur, ruangan TV, ruang makan, dn kamar tamu, halaman belakang dan depan mereka juga luas, bahkan terdapat kolam benerang disana. Dan dilantai dua, ada beberapa kamar, yg salah satunya ialah kamar Efan dan Qila. Sedang kan lantai terakhir yaitu lantai tiga, disana terdapat ruang untuk olahraga dan juga perpustakaan. Besar sekali bukan
Efan pov
Setelah balik dari tugas ak menjadi begitu sibuk karena banyak yg harus ak kerjakan, ak juga jarang dirumah, sehingga saat ak sidah dirumah terkadang yg ak lihat hanya Qila yg sudah tidur lebih dahulu
Saat menatapnya yg sedang tertidur pulas seperti, terbesit rasa bersalah yg amat dalam oleh nya
Mungkin jika ku memberi tahukan kepada seseorng tentang rasa bersalah ku, mereka pasti ama bingung
Sejujurnya saat ak mengatakan ingin lebih dekat lagi kpd Qila itu sebuah keraguan. Dan juga sebenarnya saat ak mengatakan bahwa ak Cinta dengannya ak masih ragu. Entah apa yg membuat ak ragu, sampai akhirnya ak 'dia' bertemu dengan sesuatu yg telah membuat ak sedikit goyah dengan Qila yg jelas2 adalah istriku
Tapi ak juga rasanya tak ingin apabila suatu saat nanti Qila pergi meninggalkan ku
Hari ini ak pulang pada malam hari
"Kak? Udah pulang? Mau mandi dulu atau mau mandi dulu?"tanya Qila
Mendengar suara lembutnya membuat perasaan bersalah ku muncul kembali kepada, ak terdiam sesaat
"Gk usah, kakak udah makan, kakak mau istirahat ajah"jawab ku tanpa menatapnya lalu pergi kekamar
Maaf Qila, kakak bener2 minta maaf-batinku
Ak bener2 ngerasa bersalah banget, Qila itu polos banget, jujut ak sayang sama dia, tapi ak bimbang saat ak bertemu dengan 'dia' yg jelas2 diam2 ak tunggu sedari lama
Author pov
Keesokan harinya mereka pun sarapan bersama sebelum pergi ke kegiatan masing2
"Ekhem... Qila, kakak mau nanya sesuatu boleh?"tanya Efan yg hanya dibalas anggukan juga senyum manis oleh Qila
Huh...
"Kalo semisalnya, semisalnya ya nih, kalo semisal..... Emm kakak.... Emm... Bertemu dengan masa lalu kakak yg sudah dari lama kakak tunggu dam itu membuat kakak sedikit goyah terhadap kamu...... Emmm.... Gemana? Tayanya yg sukses membuat Qila membeku ditempat seketika. Qila memang polos, tapi dia juga tak terlalu bodoh dengan pertanyaan mendadak Efan apalagi mengingat sifatnya yg belakangan ini sedikit berubah
Setelah beberapa menit terbengong akhirnya Qila tersadar dari lamunannya dan menatap Efan dengan senyuman manis nan tulus miliknya
"Aku yakin kakak bisa memilih dengan baik. Ak yakin kakak gk mungkin nyakitin ak. Ak percaya kalo kakak memang beneran serius sama perkataan kakak"jawab Qila
Deg...
Deg...
Deg...
Jawaban yg terdengar sedikit tegas itu membuat perasaan Efan tak karuan
Bagaimana jika pada akhirnya ak hanya menyakiti kamu Qila? Bagaimana kalo nanti pada akhirnya ak salah memilih antara 'dia' dan kamu? Bagaimana jika suatu saat nanti ak malah merusak kepercayaan kamu? Sungguh ak tak ingin kamu pergi dari ku Qila-batin Efan
Haloha guys:)
Sorry baru up;)
Jangan lupa divote dan dicoment ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara I Love U
General Fictiontidak selamanya perjodohan itu buruk, apalagi kalau dijodohinnya sama tentara. "Gk mungkin kita akan selamanya seperti ini"Efan "Mungkin suatu saat nanti akan ad keajaiban untuk kita berdua"Qila