Author pov
Saat Qila dan Efan sudah sampai rumah Qila turun dan hanya mengatakan "terima kasih"dengan ekspresi datar
Sebenarnya efan tau akar permasalahannya dan semua itu membuat efan menghela nafasnya kasar.
Efan merasa bersalah karena telah mengatakan itu, tapi mau gimana lagi semua itu sudah terjadi.Setelah Qila turun tadi ia hanya mengucapkan salam dan menghampiri orang tuanya untuk mencium tangan orang tuanya itu, setelah itu ia langsung pergi kekamar dan membersihkan diri.
Diruang keluarga
Efan baru saja selesai memarkirkan mobilnya dan langsung masuk menghampiri ortu nya Qila.
"Pa, Efan boleh gk ngomong sama Qila"btw ini Efan sudah manggil mama papa ke ortunya Qila
"Boleh dong, tapi kamu kekamarnya saja dia pasti sedang capek. Papa juga percaya,kamu pasti tidak akan aneh aneh sebelum waktuny"jelas papaQila pov
Sebenarnya aku masuk kamar hanya ingin membersihkan diri saja, namun setelah mandi aku jadi tambah mengingat perkataan Kak Efan tadi. Tanpa seizinku, air mata ini lolos mengaliri pipi cubbyku karena kmengingat perkataan Kak Efan
Tak lama ak mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku.
Efan pov
Saat sudah mendapat izin dari papa, ak langsung menuju lantai 2. Y kamar Qila berada di lantai dua. Saat sudah berada di depan pintu kamar Qila aku dpt mendengar suara tangis yang sangat menyayat hati. Entah mengapa ak merasa hatiku sakit saat mendengar tangisa itu. Aku tau itu yang menangis tadi adalah Qila. Karena tak ingin mendengar tangis pilu itu lebih lama lagi akhirnya aku memutuskan untuk mengetuk pintu itu. Ak lakukan itu karena tau dengan cara ini Qila pasti akan memberhentikan acara tangis menangisnya lagi
Authir pov
Saat Qila mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya, iapun dengan sesegera mungkin langsung menghapus air matanya dan membuka pintu
Betapa kagetnya Qila saat tau orang yang dia kira sudah pulang nyatanya ad di depannya. Y, itu adalah Efan
"Masuk kak Efan"
Tanpa menjawab Efan langsung masuk dan duduk di kursi meja hias Qila dan Qila duduk di tepi kasurnya"Ad ap y kak"kata Qila singkat. Untuk Qila mengatakan kata2 tadi itu menurutnya adalah sebuah perjuangan
"Gk ap"kata Efan sesingkat mungkin, sedangkan Qila hanya manggut manggut saja mendengarnya
"Sebelumny saya mau minta maaf sama kamu"
"Minta maaf untuk ap kak"kata Qila pura2 seakan sudah melupakan kejadian tadi
"Saya tau kamu hanya pura2 melupakan kejadian tadi, saya ingin meminta maaf atas perkataan saya tadi saat diperjalanan"
Karena Efan merasa Qila hanya diam akhirnyapun melanjutkan perkataanny
"Saya benar2 merasa bersalah mengatakan perkataan tadi"
Qila yang merasa pertahanannya sudah runtuhpun akhirnya mulai menangis
Efan yang merasa semakin bersalah pun akhirnya berkata
"Qila saya minta maaf sekali lagi" dengan nada yang sudah melembut. Bukannya menjawab justru Qila malah tambah manangisKarena bingung harus melakukan apapun akhirnya memutuskan untuk membawa Qila dlm pelukannya yang hangat. Setelah merasa agak lebih baikan Qila memutuslan untuk melepas pelukan Efan
"Kak Efan gk salah, seharusnya aku sadar kalau aku itu bukan siapa2 kak Efan. Namun walaupun begitu seharusnya kak Efan gk mengatakan itu karena ak juga masih punya hati dan perasaan"kata Qila. Sejenak Efan terdiam namun akhirnya berkata"sekarang kamu istirahat besok saya akan mengajak kamu untuk pengajuan"yang di balas anggiakn oleh Qila dan setelah itu Efan keluar kamar Qila dan segera pulang saat sudah selesai berpamitan dengan mama papa Qila.
Skip besok pagi
Pvomennya sekali Qila sudah berkutat di dapur untuk membantu Ibunya. Setelah selesai membantu Ibu di dapur Qila langsung bersiap siap dengan menggunakan baju persit karena tadi saat Qila membantu Ibu di dapur Efan menelpon dan memberitahu untuk segera bersiap
Efan pov
Tadi, pas diperjalanan kerumah Qila, aku sudah sempat menelpon memberitahunya bahwa ia harus segera bersiap siap
Tak terasa ak sdh sampai di rumah Qila dan langsung si persilahkan masuk dgn IRT rumah itu dan menyusul duduk di tempat makan karena tadi baru saja masuk langsung diajak sarapan dengan mama
Sekarang semua sdng menunggu Qila turun. Tak berselang lama, Qila turun dengan baju persit tanpa lencananya. Ak kagum dgnny, ia memakai baju persit malah menambah kecantikannya. Apalagi, ia yang terbiasa menggunakan jilbab
Author pov
Qila turun dan langsung bergabung diruang makan
"Sya kamu sdh hapal semua berkas yang berisi tentang Efan blm?"saat mama bilang begitu ke Qila Efan langsung menepuk jidatny
"Efan lupa ma kasih berkas itu"
"Kok bisa?"
"Iya ma, Efan lupa gimana ini?"
"Yaudah kamu tenang aja jalanin dulu aja"sedangkan Qila dan Efan hanya bisa menganggukSkip di batalyon
Sekarang giliran Qila dan Efan yang masuk keruangan Dayon. Betaoa kaget nya Qila saat tau Dayon itu adalah CALON MERTUANYA.
Sekarang pertanyaanoun mulai di lontarkan
"Nama panjang"
"Refan Delio Devano"
Dan seterusnya hingga pertanyaan yang membingungkan yaitu
"NRP"
tak ada jawaban dari Qila"Wah, bagaimana nih Efan calonmu blm hpl NRP calon suaminya"ucap pak Dayon atau yg lbh tepat lagi papany Efan
"Siap, salah"kata Efan dgn nada tegasny.
Semua yg ad di ruangan itu tertawa dengan keras mendengar pengucapannya, kecuali ak yg hanya tersenyum. Setelah itu mereka mempersilahkan Efan dan Qila untuk keluar karena masih banyak lagi yg ingin pengajuan bersama calisnySampai sinindulu guys:)
Jangan lupa vote and comen:)
Karena ini cerita aku yang pertama jadi mohon vomennya 😘😘😘😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara I Love U
Ficção Geraltidak selamanya perjodohan itu buruk, apalagi kalau dijodohinnya sama tentara. "Gk mungkin kita akan selamanya seperti ini"Efan "Mungkin suatu saat nanti akan ad keajaiban untuk kita berdua"Qila