Setelah beberapa lamanya Qila dirawat dirumah sakit akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang
Kehidupan itu gk akan selamanya senang, pasti akan ada saatnya sedih, duka
Sekarang Qila sudah mulai melakukan kegiatannya kembali, sedari pagi ia belum ada sempat bertemu dengan Efan, mungkin ia sibuk, itu lh yg ada dalam pikiran Qila
----------------
Semua sudah tiba di aula markas TNI. Ya, mengapa mereka melakukan disana alasannya karena ada kipas anginnya
Setelah selesai rapat, Qila berniat untuk pergi menuju ruang perawatan, ia berencana melihat anak perempuan yang ia tolong kemaren
Skip ruang perawatan
Sret...
"Hai,,, bagaimana keadaan mu?"tanya Qila pada ank perempuan itu
Ank perempuan itu tampak bingung melihat ku, tapi tak lama kemudian tampak wajahnya yg terlihat begitu berbinar saat melihat Qila
"Kakak dokter"mendengar sahutan dari anak perempuan tersebut membuat Qila tersenyum, tanpa mereka sadari, Efan sedari tadi sudah melihat adegan itu dari awal, Efan yg melihatnya pun tersenyum
"Siapa namamu sayang?"tanya Qila
"Namaku siren kakak"jawabnya dengan penuh semangat
"Wah nama yg cantik"
"Oh ya Siren, bagaimana, apa ada keluhan, atau Siren merasa pusing atau yg lain?"lanjut Qila, ia menanyakannya dengan nada yang cukup lembut, bahkan sangat lembut"Tidak kakak, Siren hanya sedikit lemas saja"jawabnya dengan muka dan suara imud
"Hmm,, oh ya umur Siren berapa?"tanya Qila
"Umurku 5 tahun kak"jawabnya
Seterusnya pun mereka berbincang2,Qila merasa sangat sayang pada Siren,
Efan tampak sudah mulai mendekati mereka tapi mereka belum ada yg menyadarinya
"Ekhem... Sepertinya kamu suka pada ank2 ya"ucap Efan
Qila dan Siren pun terkejut dengan adany suara Efan
"E-eh kak, kok ada disini?"tanya Qila gugup
"Kakak dokter, ini siapa?"tanya Siren polos
"Ya, tadi rencananya ak mau liat kamu, eh tapi kata Vanesa dokter pangling bar2 itu kamu lagi disini. Dan kamu Siren, kenalin kakak suaminya wanita cantik nan baik disebelah kamu"ujar Efan
Qila tertunduk malu mendengar perkataan Efan pada Siren
"Wahhhh, pantesan cocok, Siren suka deh liatnya, kakak dokter nya cantik, kakak Efannya ganteng"ucap Siren polos
Efan yg mendengarnya pun tersenyum sembari mengusap lembut kepala Siren, sedangkan Qila hanya dapat tertunduk malu
"Emm,, Siren, kakak keluar dulu ya, Siren istirahat disini, biar cepet sembuh lagi oke"ucap Qila dengan sedikit memberanikan diri mengangkat kepalanya
"Siap kakak dokter"jawab Siren
Setelahnya Qila keluar, melihat Qila keluar Efanpun langsung pamit pada Siren dan mengejar Qila
-----------------
Hap
Pergelangan Qila pun tertahan oleh Efan. Dengan secepat mungkin Qila ditarik oleh Efan menuju sungai yg Indah dan damai diasana
"Kenapa tadi ninggalin ak hmm?"tanya Efan dengan datar saat mereka sudah sampai di tempat tujuan
Tampak Qila yang menjadi gugup seketika
"Eh itu anu it--""Itu anu itu anu, kamu gugup? Iya? Ih santai aja kalik, ak kan mau hubungan kita itu lebih baik lagi"kata Efan,
"Maaf"ujar Qila sesegukan
Efan tampak kaget mendengar suara Qila, pasalnya Qila sedari tadi hanya menundukan kepalanya saja
Qila merasa bersalah dan juga takut kalau Efan berubah lagi seperti dulu padanya
Dengan segera Efan menarik Qila ke pelukannya
"Kamu kenapa nangis hm?"tanya Efan dengan lembut, tak seperti tadi
"Ak merasa bersalah sama kakak, juga ak takut... Takut karena kakak tadi bicaranya seperti dulu lagi, ak takut kakak kembali dingin lagi pada ku"ucap Qila lirih
Mendengar alasan Qila membuat hati Efan teriris. Begitu kejamnya ia dulu kepada Qila
"Ak gk bakal kembali pada sikapku yg dulu kok, dan kamu juga gk perlu merasa bersalah"ujar Efan menengkan
Sampai akhirnya mereka larut dengan suasana, hingga mereka tak sadar jika hari sudah malam, ya mereka datang saat sudah sore
Karena hari sudah malam, Efan pun mengantarkan Qila ke tenda medis karena khawatir jika Qila kenapa2,setelahnya ia pun kembali ke markas
Hello semua :)
Jangan lupa vote ya:)
Coment juga:)
Sorry kalo banyak typo:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara I Love U
General Fictiontidak selamanya perjodohan itu buruk, apalagi kalau dijodohinnya sama tentara. "Gk mungkin kita akan selamanya seperti ini"Efan "Mungkin suatu saat nanti akan ad keajaiban untuk kita berdua"Qila