4 bulan sudah Qila menjadi seorang dokter bedah, dia sekarang begitu sukses, hanya dlm beberapa bulan ia dapat menguasai penuh pelajaran2 yg tdk dia dptkan dari semasa ia koas
Dan 5 bulan sudah pernikahan ini berjalan, tak ada perubahan baik Qila maupun Efan
Qila hanya dapat sabar menahan luka yang diberikan oleh Efan dalam sengaja maupun sengaja
--------------------------------
Pagi2 sekali Qila sudah ditelfon pihak rumah sakit karena ada keadaan darurat, niatnya iangin membangunkan Efan untuk meminta tolong mengantarkannya, tapi niat itu ia urungkan sudah berada di depan pintu kamar Efan, akhirnya Qila memutuskan untuk berangkat sendiri dan menulis pesan dinotes dan ditempelkannya pada pintu kamar Efan
Sesampai di rumah sakit Qila langsung lari ke IGD, tampak wajah suster yang seperti ketakutan, dengan segera Qila mengganti pakaiannya dengan pakaian steril yg ada di rumah sakit
Setelah tugasnya selesai ia langsung merapikan barangnya dan pulang kerumah lalu pergi lagi ke rumah sakit
-----------------------------
Sesampai dirumah dapat dilihat Efan sedang anteng memasak didapur
"Kak, tumben mau masak" ujar Qila
"Saya buat ini untuk diri saya sendiri"nyelekit tapi ya mau digemanain lagiQila tak menghiraukan perkataan tersebut dan langsung pergi kekamarnya untuk membersihkan diri
Qila keluar kamar sudah lengkap dengan tas untuk dia pergi kerumah sakit
"Gk srpn dl"apa Qila gk salah denger ato Qilanya aj yg salah ngartiin
"Hah!! Apa kak"
"Udh lupa in aj"musnah sudah harapan Qila, kirain Efan berniat untuk perhatian dengannya, namun nyatanya tidakQila menyingkirkan persaan itu dan segera memakai sepatunya agar lebih cepat lagi berangkat kerumah sakitnya, Qila berniat untuk sarapan disana saja
-----------------------------
Qila sudah berada diruangannya bersama suster yang mendapinginya
"Dokter Qila beserta suster Vera diharap segera menuju ruangan rapat, kepala rumah sakit ad berita penting"kata suster yang tiba2 masuk keruangan Qila
"Iya, saya segera kesana, terima kasih ya"yg dibalas senyuman manis si suster tadi, lalu disuster tadi langsung pergi meninggalkan ruangan Qila"Mari dok kita kesana" "mari"
Skip diruang rapat
"Langsung saja, saya disini akan menyampaikan suatu tugas, trk semua mendapatkan tugas ini, bagi yg senior pastinya sudah tau"kata kepala rumah sakit"rumah sakit kita ini adalah rumah sakit terkenal dan terbesar, jadi rumah sakit kita terpilih untuk rumah sakit yg akan menyumbangkan beberapa dokter dan suster untuk menjadi relawan tim medis, tempatnya tidak terlalu dipelosok, namun nanti saat ada misi kalian akn kepelosok juga, masanya menjadi relawan adalah 7 bulan lamanya""saya tau kalian pastinya sudah mempunyai kelompok sendiri bukan, dan pasti juga ada ketuanya, jadi saya langsung menyebutkan ketuanya, dan itu berarti kelompok itulah yg akan jadi relawan"
"Dokter Qila beserta kelompok kalian saya pilih menjadi tim medis relawan disana, mau tidak mau kalian harus berangkat"
Qila pov
"WHAT???Aku yg bakal pergi"
"Ya, dunia ini penuh dengan kejutan"jawab dokter Wisnu yg masih anggota kelompok ku"Maaf pak, tapi kapan kami berangkat"
"Kalian akan berangkat 3 hari lagi"Jelas ak kaget dengan pernyataan itu
Ak baru saja menjadi seorang dokter beberapa bulan, tapi karena ini adalah tugas ak akn menjalankannya dengan sebaik mungkin bersama tim kuDisisi lain
"Kita mempunyai tugas pentim menjaga perdamaian, dan saya memerintahkan kapten Efan beserta yg pergi"
"Siap, laksanakan"
"Kalian akan pergi besok, gunakan waktu ini untuk berpamitan dengan keluarga kalian, beritahu juga timmu, kalian juga akan dibantu oleh tim medis relawan disana"
"Siap, laksanakan. Izin, saya akn memberitahu anggota tim saya. Izin pamit"
"Iya, silahkan"
Efan pov
Entah mengapa rasanya kali ini berbeda dari biasanya, biasanya ak pergi tugas tanpa ad beban, tapi sekarang ak merasa sangat berat untuk meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu selama ak bertugas
Aku meresa sedih saat mengingat harus meninggalkan Qila, ak pun bingung dengan perasaanku ini
Ak mungkin akan mencoba untuk membicarakannya baik2 dengan Qila
Kring...kring....kring
Saat ak mau mengeluarkan hp untuk menelpon Qila agar bertemu di cafe terdekat, karena ak yakin hari ini dai pasti akan jaga sampe malam, dan nama yg tertentu ra pada ponselku sekarang adalah Qila
"Halo assalammualaikum"
"......."
"Ad ap"
"........"
"Bisa, dmn"
"........"
"Saya sgr ksn"Akupin segera pergi ketempat Qila memintaku untuk bertemuan
Author pov
Waktu jam makan siang telah mulai, Qila berfikir untuk izin menginap dirumah sakit sampai beberapa bulan, ada banyak alasan kenapa ia berbohong, diantaranya adalah ortunya sendiri, orang tuanya sendiri pernah berpesan untuk mencoba menghindari tugas yg dapat mengirim nya jauh dari mereka, oleh karena itu ia berbohong, Qila tak ingin mereka mengkhawatirkan hal yg menurut Qila tidak terlalu penting
Setelah berpikir dengan matang2,akhirnya Qila memutuskan untuk menelpon Efan
"...."
"Walaikumsalam"
"...."
"Bisa kita ketemuan?"
"...."
"Dicafe dekat lampu merah"
"...."Qila menghela nafas lega paling tidak langkah pertamanya sdh berjalan dgn lancar, Efan tak menolak untuk bertemuan dengannya
Skip sampe cafe
Dapat dilihat oleh mata Indah Qila, bahwa Efan telah menunggunya
"Maaf, kak jadi buat nunggu lama"
"Ddk"
"Kak, sebenarnya maksud ak minta ketemuan sama kakak adalah untuk minta izin"
"Buat"
"Ak minta izin karena mungkin beberapa bulan kedepan ak gak bisa pulang kerumah, dan itu mulai hari ini kak, nanti ak bakal pulang sebentar untuk mengambil barang yang menurut ak penting"jelas panjang kali lebar Qila. Itu semua hanya ditanggapi oleh anggukan dan Efan langsung meninggalkan Qila sendirian
Jujur Efan sedikit merasa lebih tenang untuk melakukan tugas nya besok, setidaknya Qila tak akan kesepian
Tunggu kelanjutannya ya, byeeeee 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara I Love U
General Fictiontidak selamanya perjodohan itu buruk, apalagi kalau dijodohinnya sama tentara. "Gk mungkin kita akan selamanya seperti ini"Efan "Mungkin suatu saat nanti akan ad keajaiban untuk kita berdua"Qila