30

1.8K 107 6
                                    

Hari terus berjalan...
Entah karena sudah terbiasa atau bagaimana, Qila merasa menangis mungkin sudah menjadi sebuah kebiasaan untuknya.

Hatinya sudah hancur, ia merasa tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis dan pasrah akan kedepannya.

Ia berusaha untuk tetap profesional dalam bekerja walau hrs tetap bertemu dengan perempuan yang menjadi salah satu alasan tangisan yg memenuhi harinya. Ia tetap tersenyum dan bahagia didepan orang lain tanpa mereka tau seperti apa keadaan sebenarnya Qila.

Semenjak kejadian Qila melihat Efan dan perempuan itu, mereka berdua menjadi jarang mengobrol, entah itu Qila yang berusaha menghindar atau Efan yang menyadari saat itu Qila melihat mereka sehingga menjadi canggung sendiri.

____________________

Terik matahari siang ini benar-benar menyebalkan sekali untuk Qila, hari ini ia harus segera kerumah sakit untuk memeriksa dalah satu pasiennya ang tidak dapat digantikan oleh dokter lain.

Hidup ini seperti sebuah drama. Mengapa ia harus melihat pemandangan seperti ini, hubungan yang sangat didambakan semua kaum hawa. Ya, sepasang kekasih yang sedang menikmati masa-masa indah mereka. Wahhhh iri sekali rasanya.

TIN... TIN... TIN... TINNN....

Bruk

Semua seakan terhenti tiba-tiba. Semua orang yang ada disana syok.

Setelah tersadar kembali mereka langsung mengerubungi jalan. Begitupun Qila.

Ya, baru saja terjadi kecelakaan, dan sepertinya ada korban.

DAM...

Alangkah terkejutnya Qila saat mengetahui siapa korban kecelakaan tersebut.

"Saya akan bawa dia kerumah sakit, tolong cepat carikan kendaraan"ucap Qila cepat

Tolong bertahan... Bukan ini yang aku mau-batin Qila

Karena jarak menuju rumah sakit biasa Qila bejerja cukup jauh, jadi Qila memutuskan untuk membawa korban tersebut kerumah sakit terdekat.

_____________

Satu jam telah berlalu, dan korban masih berada diruang operasi.

Saat baru sampai dirumah sakit tadi, korbanpun diperiksa dan meminta persetujuannya untuk melakukan operasi. Sepertinya lukanya parah.

Qila sebelumnya sudah minta ijin terlebih dahulu dan sangat meminta tolong bantuan dari dokter lain untuk memeriksakan keadaan pasien yg harus ia periksa tadi.

Qila bingung ia harus menghubungi siapa, ia tidak tau siapa keluarga korban, tapi ada satu orang yg ia tau.

Apakah ia harus mengubungi orang itu?

Apakah semua kepura-pura an ini akan berakhir sekarang?

Semua ini membuat dia dilema.

Tak berselang lama dokter yang mengoperasipun keluar

"Operasinya berhasil, tapi untuk lebih yakinnnya kita tunggu sampai pasien sadar terlebih dahulu" ucap dokter tersebut

"Apa ada kemungkinan operasinya tidak berhasil?"tanya Qila

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi, dan sepertinya saat dia tidak dalam keadaan yang sehat sebelumnya, dan itu mempengaruhi luka kecelakaannya dan membuat kondisinya menjadi sangat buruk."balas dokter

"Apa keluarganya sudah dihubungi?"tanya dokter

"Sudah, katanya lagi menuju kesini"bohong, lagi-lagi Qila berbohong

Selesai berbicara dengan dokter Qila pun menhikuti para perawat yang srdang memindahkan korban kecelakaan itu.

Ia berhenti dan duduk dibangku luar ruangan korban. Dengan hati yg mantab ia pun menelpon seseorang yg sudah pasti ada kaitannya dengan sang korban.

Tut... Tut... Tut...

"......................"
"Waalaikumsalam, lagi sibuk?"
"......................"
"Kalo gitu bjsa kerumah sakit? "
"......................"
"Aku gapapa, tapi ada seseorang yg membutuhkan mu, aku sharelok sekarang"

Tut... Tut... Tut...

Panggilan diputuskan sepihak oleh Qila. Ya, ini sudah keputusan yanh benar, biar tuhan lah yg mengatur selanjutnya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Haloo para readers
Udah lama banget ya aku gk up
Maaf ya....

Oh ya, siapa yang tau korban kecelakaan itu siapa?
Ada yg tau juga gak siapa yg ditelpon Qila tadi siapa?
Kalo tau silahkan ramekan kolom komentar ya.....🥰

Jangan lupa divote and komen ya 🥰

Selamat bertemu dipart selanjutnya.....

Byeee..... 🤗




Tentara I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang