Entah lah. Perasaan Qila sedaei bangun pagi tadi tidak eank, seperti ada yang mengganjal saja di hatinya itu
Saat sarapanpun perasaan itu masih terasa oleh Qila, berkali2 Qila mengucapkan zikir agar lebih tenang
"Kamu kenapa?"tanya Efan
Qila tampak terkejut karena sedari tadi dia melamun sehingga tak menyadari jika Efan sedang menatapnya
"Eh anu, gak papa kok. Oh ya kak Efan gak kerja?"tanya Qila mengalihkan pembicaraan
"Enggak"jwb singkat Efan
Qila hanya dapat menghela napas sembari tersenyum melihat sifat Efan yg perlahan mulai kembali seperti dulu lagi. Tak berselang lama Qila pamit pada suaminya untuk ke rumah sakit tempatnya bekerja
———————
"Qil, masa kamoh gak merasa aneh sih dengan kembalinya sikap suami mu itu" ujar Vanesa ngegas
"Santay mbaknya kalo ngomong, ya aku sih gak mau negatif thingking dulu, mungkin memang susah untuk berubah, udah lah gak papa"
"Aduh Qila, kamu tuh terlalu polos tauk. Pokoknya kalo ntu cowok nyakitin kamu aku jamin mukanya yg ganteng itu akan berubah"
"Apaan sih Van, serem amet ngomongnya"
Tok... Tok... Tok...
Setelah dijawab oleh Qila untuk masuk ternyata yg masuk itu adalah Dokter Zahra. Ya, semenjak seminggu yg lalu Qila dan Vanesa sudah mulai dekat dengan Zahra, walau terkadang Vanesa masih suka jutek ke Zahra
"Mbak, makan yuk, udah waktunya nihh"
"Eh iya Qil, dah waktunya makan siang yak"
"Iya mbak, nanti sekalian mau aku kenalin juga sama cowok yang pernah aku bicarain sama kalian"
"Wah boleh tu, tapi Zahra duluan aja, nanti kami nyusul, soalnya masih ada dua pasien yg harus diperiksa, sementara kok"jawab Qila yg langsung diangguki oleh Vanesa dan Zahra
———————
Qila pov
Selama di perjalanan ketempat makan siang terdekat, perasaan yang sedari pagi muncul itu perlahan kembali, entah lah ada apa ini.
Saat akan memasuki resto tersebut Vanesa izin ingin ketoilet terlebih dahulu. Perlahan aku masuk dan sampai beberapa langkah lagi
Deg...
Pemandangan apa ini, suamiku bermesraan dengan wanita lain? Dan lihatlah siapa orag itu, dia.....
Zahra?
Deg...
Tak terasa air mata mulai membasahi pipi ku. Segera aku menuju toilet dan membawa Vanesa pergi. Entah apa yg akan terjadi pada suami ku itu kalo sampe Vanesa melihatnya
"Ngapa sih Qil? Kita nanti ditungguin loh ama Zahra,,,eh tunggu matamu kenapa Qil? Habis nangis? Ada apa?"
"Gk pp kok, aku udah bilang sama Zahra kita gk bisa datang, aku mau pulang, mau gak Van, anterin aku pulang?"tanyaku sembari memberi senyuman palsu
Pertanyaan ku untung saja dijawab dengan cepat oleh Vanesa tanpa berniat untuk bertanya tanya lagi
_____________
Author pov
Sesampainya dirumah, Vanesa langsung pamit pulang karena dia ada urusan
Qila langsung memasuki kamar.
Menangis tersedu sedu
Ya allah... Cobaan apa lagi ini.... Kenapa rasanya sakit sekali ya allah....apa ini jawaban dari kegelisahan ku tadi pagi....astagfirullah.... Sakit ya allah..... -batin Qila
Qila menangis terus sampai akhirnya ia ketiduran. Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan menampakkan seorang pria gagah berdiri diambang pintu kamar tersebut
Lo bakal nyesel Fan, apa kurangnya istri lo, sampe lo tega kayak giniin dia cuman buat masa lalu lo yg udah tega nyakitin lo
Perkataan itu terus saja berputar dikepala pria itu
Perlahan pria itu mulai mendekat kearah Qila
"Maaf... Maaf karena undah nyakitin kamu, tapi aku gak bisa dan gak rela melepaskan kamu"ucap pria itu sembari mengelus lembut kepala Qila, ya pria itu adalah Qila
______________
Efan pov
Hari ini aku memang tak ada jadwal. Aku melihat sepertinya Qila sedang gelisah entah karena apa
Saat makan siang tiba aku tadinya mau mengunjungi Qila tapi tidak jadi karena Zahra memintaku untuk menemaninya makan siang, entah lah secara spontan aku mengiyakannya tanpa berpikir panjang
Saat ditempat makan, Zahra bilang ingin mengenalkan ku pada teman2nya dirs. Tapi, tak berselang lama dia mengatakan kalau teman2nya berhalangan datang
Flashback on
Setelah menemani Zahra makan, aku pergi kerumah Tio yg sama2 sedang libur seperti ku
"Eh lo bilang mau cerita ma gw, cerita aja kali" ujar Tio
"Gw ketemu lagi sama Zahra"
Tio tampak terkejut dengan ucapan ku
"Serius lo? Setelah sekian lama? Dia balik lagi dan nemuin lo?"tanya Tio yang ku jawab dengan anggukan
"Fan, inget lo dah punya istri yang begitu sempurna dimata laki2,jangan sakitin dia cmn buat cewek yang udh ngingglin lo lalu kembali dengan segala harapan"kata Tio
"Iya gw tau, tapi gw bingung, gw gak bisa mungkiri, persaan gw sama Zahra masih melekat dihati gw"
Tio menatap tak percaya Efan
"Lo gila Fan! Lo dah punya istri Fan! Ngucap Fan! Luapin persaan lo sama cewek itu Fan"ngagas Tio
Ya, memang Tio tau segala masalah Efan mulai dari pertama Efan menjalin hubungan dgn Zahra sampai ditinggalkan oleh Zahra tanpa alasan
"Iya gw gila, gw gak fau harus gemana lagi"
"Lepasin Qila"ucap Tio datar
"Gak! Gw gak bisa lepasin Qila"
"Fan sadar, kalo lo masih mau nahan Qila dia bakal tersakiti Fan, Qila itu cwek baik2"
"Gk gw gak mau, gw emng masih menyimpan perasaan kepada Zahra, tapi saat bersama Qila, gw lebih merasa disayangi, diperhatiin, dan gw butuh itu semua, jadi gw gak bisa lepasin Qila"
"Gila lo"
"Iya, gw gila"
"Lo bakal nyesel Fan, apa kurangnya istri lo, sampe lo tega kayak giniin dia cuman buat masa lalu lo yg udah tega nyakitin lo"
Setelah itu Tio masuk kerumahnya tanpa menghiraukan Efan yang masih berada diteras
Flashback of
Aku merasa benar2 tal rela jika harus melepasmu Qila
Haiiii jgn lupa vote and coment ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara I Love U
General Fictiontidak selamanya perjodohan itu buruk, apalagi kalau dijodohinnya sama tentara. "Gk mungkin kita akan selamanya seperti ini"Efan "Mungkin suatu saat nanti akan ad keajaiban untuk kita berdua"Qila