Di sebuah rumah bertingkat dua yang terlihat sederhana seorang gadis cantik tampak sedang berdandan memoles wajahnya dengan makeup yang terlihat pas di wajahnya,saat sedang sibuk menata rambut sebahunya telepon genggam nya berdering nyaring menandakan ada panggilan masuk.
"Assalam mualaikum ma?"
Sapanya begitu panggilan itu dia angkat."Walaikum salam sayang"
"Mama udah nyampe?"
"Udah,mama udah di luar bandara"
"Emp,,,,,,! aku jemput ya?"
"Ga usah,mamah udah keburu pesan taksi,nungguin kamu mah bisa bisa mamah lumutan disini"
Terdengar kekehan di seberang telepon Dinda.
"Entar siang luangin waktu kamu ya Kie,ada yang mau mamah kenalin ke kamu,"
"Siapa,,?"
"Entar juga kamu tahu,awas loh ya jangan lupa!"
"Iya mama"
Setelahnya panggilan pun terputus. Kirana langsung menyambar kunci mobilnya begitu acara make up selesai.
Pagi ini dia akan pergi menemui kekasihnya yang selama setengah tahun ini menemani dia di Indonesia,dia berencana akan mengenalkan pacarnya itu pada Dinda nanti siang.
Dengan penuh semangat Kirana memacu mobilnya dengan kecepatan sedang,senyumnya pun tak luntur tatkala dia membayangkan pertemuan nya nanti dengan Dinda.
Pasti mamanya itu kaget kalau tiba tiba dia datang dengan membawa calon mantu untuk mamanya, semakin di bayang kan semakin lebar senyum yang di tampakan nya.
Sekitar 40 menit Kirana sampai di seberang jalan rumah pacarnya,dia tidak bisa masuk kepelataran rumah pacarnya karena di depan rumah itu di pasang tenda yang cukup luas.
Kirana terlihat bingung,ada acara apa disini? Pasalnya sang kekasih tak memberi tahukan soal acara yang akan di laksanakan oleh keluarganya.
Kirana enggan untuk langsung masuk karena dia juga belum kenal dengan keluarga kekasihnya itu,selama 5 bulan berpacaran baru satu kali dirinya di bawa kerumah ini dan hanya bertemu pembantunya saja,karena orang tua kekasihnya sedang berada di luar kota.
Akhirnya Kirana pun memutuskan untuk meneleponnya.
Tertera nama Robi di kontak yang akan di telepon Kirana,saat teleponnya di angkat Kirana tak jadi bersuara saat mendengar sahutan di seberang teleponya."Hallo,,,!"
Suara perempuan yang terdengar lembut menyapanya,
Kirana membekap mulutnya saat suara perempuan itu terdengar berteriak memanggil sang pemilik hp."Sayang,ada yang telepon,,,,,"
"Siapa? Suruh telepon lagi nanti,bilangin aku lagi mandi"
Suara laki laki yang terdengar menjawab teriakan si perempuan itu adalah suara Robi.
Kirana buru buru menutup telepon nya,dia terpaku di kursi kemudinya sambil melihat kearah rumah Robi.
Siapa perempuan tadi? Kenapa dia memanggil Robi dengan sebutan sayang,dan kenapa perempuan itu nungguin Robi mandi?Beberapa pertanyaan langsung bersemayam setelah dia memutuskan telepon nya.
Dari kejauhan Kirana melihat pembantunya Robi yang pernah dia temui sekali waktu dia kerumah ini,segera Kirana turun dan menghampiri art yang hendak menyeberang."Permisi, Bi. Masih inget saya?"
Art yang tiba tiba di tanya oleh Kirana terlihat berpikir.
"Ahh,,,,! Eneng temena jang Robi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...