Bab 21
Frasta menghampiri Kirana yang sedang berdiri di depan jendela kamar mereka,tangan kanan nya sibuk menggosok rambut dengan handuk kecil yang di sampir kan di belakang lehernya.
"Lagi mikirin apa? Hem,,,"
Frasta bertanya setelah sebelum nya mengecup pipi kiri Kirana,dan membuat istrinya itu terkejut."Mas ih,,,suka banget sih bikin aku terkejut? Entar kalau jantungan gimana" Kirana mengelus dadanya sambil berbalik melihat Frasta.
"Ih,,,amit-amit,jangan sampai lah yang,,," Frasta bergidik.
"Makanya,jangan suka bikin orang terkejut kaya gitu"
"Iya,iya, maaf,,,! Ga lagi,janji,,,!"
Frasta memasang senyum manis nya, sambil menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya."Hem,,,!" Kirana hanya bergumam lalu mengambil alih handuk kecil di leher Frasta dan membantu mengeringkan rambut suami nya itu.
"Oh iya,maaf ya sayang,kayanya kenaikan jabatan aku bakal di tunda?" Frasta tiba-tiba betucap.
"Kenapa?" Tanyanya dengan tangan kirinya yang masih setia menggosok rambut Frasta.
"Karena proyek kemarin gagal,jadi aku harus ngulang proyek baru lagi, jadi,–"
"Proyek dari papah itu?" Kirana memotong ucapan Frasta.
"Iya,jadi aku ga bisa belanjain kamu dalam waktu dekat ini!" Gerakan tangan Kirana terhenti, matanya dia fokus kan untuk menatap mata Frasta.
"Kalau alasan mas minta maaf karena ga bisa belanjain aku,itu ga perlu mas, aku lihat mas ga bergadang depan leptop aja udah senang ko,jadi mas ga perlu terbebani karena permintaan aku itu,aku cuma bercanda ko mas...!"
Kirana tampak merasa bersalah, dia tidak menyangka,candaan nya akan di tanggapi serius oleh Frasta.
"Tapi, aku tetap mau belanjain kamu!" Frasta berucap penuh keyakinan.
"Itu bisa kapan aja,ga harus sekarang, lagi pula aku juga ga lagi pengen belanja apa-apa!" Tangan nya kembali bergerak menggosok kepala Frasta.
"Hem,,,baik lah,tapi kalau ada yang mau kamu ingin kan bilang ya, jangan sampai minta sama mama?"
Tangan Frasta terulur untuk mengelus pipi Kirana."Ya engga lah mas,uang ku juga banyak,,,lagian aku ga minta ke mama,kan udah sama papa...!"
Jawab nya dengan cengiran lebar."Kamu minta apa sama papa?"
Frasta sedikit mengerutkan alisnya."Minta mobil!" Jawab nya lagi dengan enteng.
"Apa,,,?"
"Sini duduk,aku mau cerita!"
Kirana membingbing Frasta agar duduk di tepi kasur bersama nya."Jadi,tadi pagi pas kita udah selesai terapi,papa nanya,apa yang aku mau? Trus aku minta papa gantiin mobil aku yang ancur itu!"
Kirana mulai bercerita ."Kenapa ga minta ke aku?"
Frasta melepaskan tangan Kirana di kepalanya,dan menyimpan handuk kecilnya di sisi mereka."Niat nya cuma bercanda,tapi papa bilang,mobil nya emang udah di beli beberapa bulan yang lalu,dan tinggal di antar aja kesini,jadi ya,,,mana bisa aku nolak!" Suara Kirana sedikit tercekat,tatapan nya jadi sendu kalau mengingat apa yang di obrolkan tadi pagi bersama papa nya.
"Hahh,,,! Papa pasti sangat berjuang sekali agar bisa bertemu lagi sama kamu dan mama?" Frasta menghela napas dan tangan nya bergerak mengelus belakang kepala Kirana.
"Iya,tapi mama kaya nya udah ga sayang lagi sama papa,,,! Oh iya, besok papa mau pulang ke Singapur, makanya aku ajakin makan malam!"
Mata Kirana kembali berbinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...