Bab 15
Kirana hampir saja menjatuhkan gelas yang dia angkat agar bisa membersihkan meja yang terkena semburannya saat tiba-tiba dokter Sarah bertanya.
"Kamu, pacarnya Robi kan?"
Pertanyaan terkutuk itu di ulang lagi, Kirana memejamkan erat matanya sejenak untuk mengumpulkan keberaniannya."Iya"jawabnya tegas tanpa keraguan.
Perlahan Kirana membenahi duduknya,dan bersiap mendengarkan pertanyaan selanjutnya dari dokter Sarah, yang ternyata isrti dari pacarnya yang akan menjadi mantan beberapa menit kedepan,tapi ucapan selanjutnya dari dokter Sarah membuatnya semakin terkejut.
"Jadi, benar ya? Saya sempat ragu waktu lihat kamu pertama kali,tapi ternyata iya!"
"Maksud dokter?"Kirana mengerutkan dahinya,semakin bingung dengan apa yang di ucapkan dokter Sarah.
"Robi pernah nunjukin poto kamu, tapi saya memang kurang fokus lihat nya waktu itu"
"Nunjukin poto saya,sama dokter?"
Dahi Kirana semakin mengerut."Iya,sekitar enam bulan yang lalu, kalau ga salah"
"Dokter tahu saya pacarnya Robi?"
Tanyanya dengan rawut muka yang sangat terlihat bingung."Iya,kan Robi minta ijin saya buat pacaran sama kamu"
Kirana cengo tak paham dengan apa yang dokter Sarah ucapkan."Maaf kan saya?" ucap dokter sarah kemudian.
"Hah,,,?"
"Saya yang maksa Robi buat cari pacar lagi selama saya tinggal kuliah ke Jepang"
"Cari pacar lagi?"beo Kirana semakin tidak memahami ucapan dokter terapi nya ini.
"Iya,saya dan Robi sudah tunangan selama lima tahun,dan menurut saya kami terlalu nyaman dengan hubungan kami , rasanya hambar karena kami ga pernah bertengkar, jadi saya menyimpulkan kalau kami harus sedikit keluar dari zona nyaman kami,dan saat saya harus kuliah ke Jepang,saya menyarankan untuk kami mencoba menjalin hubungan dengan orang lain,sekalian menguji kesetian kami masing-masing"
Dokter Sarah menghentikan cerita panjang nya saat menyadari Kirana hanya diam dan tak merespon apa-apa.
"Kamu mendengarkan saya kan?"
Kirana melirik ke dokter Sarah yang terlihat bingung."Kamu dengar kan? Apa yang saya bilang tadi" tanyanya lagi dengan suara yang aga lebih keras.
"Kalian,,,gila,,,!" Kirana memekik.
Dokter Sarah kicep tersentak ucapan Kirana yang jauh dari kata pelan, semua yang ada di sanapun serentak melihat ke arah mereka.
"Kalian ga mikir? Apa yang kalian lakuin itu ngerugiin orang lain, apa yang kalian lakuin ini bikin orang lain sakit hati,,,kalian sehat?"
Kirana sudah tak bisa mengontrol suaranya lagi,dia benar-benar murka."Kirana,,,!pelanin suara kamu,semua orang lihatin kita!"
"Aku ga perduli,sebenarnya apa yang ada di otak kalian?"suara Kirana semakin menggema di kantin rumah sakit ini.
"Kirana,,,tolong tenang dulu"
Dokter Sarah berusaha menenangkan Kirana yang sudah bangkit dari duduknya."Kamu duduk dulu,kita bicarain ini baik-baik"dokter Sarah masih berusaha menjaga suaranya agar tidak terlalu menarik perhatian orang,walau itu sudah terlambat.
"Baik-baik? Apa yang udah kalian lakuin itu bukan hal baik,kalian sudah mempermainkan perasaan orang lain,dan apa dokter bilang tadi, menyarankan?"
Kirana mendengus lalu berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RastgeleUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...