"Gimana keadaan Kirana?"
"Udah lebih baik,,, bunda sama ayah kenapa ga ke sini dulu? lihatin dulu mantunya,katanya sayang,"
"Ya pasti sayang lah,cuma pas waktu kamu ngasih tahu kalau Kirana sadar itu kita udah di depan pesawat,masa iya kita batalin gitu aja"
"Ya ngapain berangkat pagi pagi udah kaya di kejar setoran aja"
"Ayah mu di tunggu infestor pagi tadi,udah lah entar bunda usahain pulang lebih cepat,salamin sayang bunda buat Kirana ya...!"
"Iya bunda,"
Lalu saling mengucapkan salam untuk menutup sambungan telepon mereka,dan saat Frasta berbalik ternyata Kirana sudah bangun.
"Kayanya kamu bakalan cepat sembuh,,,! bangun tidur langsung ngemil,"
Melangkah mendekati Kirana sambil terkekeh melihat istrinya yang sedang melahap bolu kukus yang di bawa Dinda tadi pagi.
"Gue laper,"
"Kalau laper ya makan,sini aku suapin,"sambil mengambil bubur yang sudah disiap kan di atas nakas.
"Aaaaaa,,,,,,"
"Gue bisa sendiri,,,,sini,"
"Kamu jangan banyak bergerak dulu nanti lama sembuhnya,"
"Yang sakit tuh tangan kanan,yang kiri engga,"
"Iya,tapi ga baik makan pake tangan kiri,aku suapin aja ya,ayo buka mulutnya,"
Bukan nya membuka mulut, Kirana malah semakin merapatkan bibir nya.
"Kalau ga makan nanti lama sembuhnya,kalau sembuhnya lama,makin lama lagi kita bulan madu nya,"
"lo,,,,,!"saat mulut Kirana reflek terbuka Frasta langsung menyuapkan bubur ke mulut Kirana.
"Istri yang pintar,"
Ucapnya sambil mengusap sudut bibir Kirana yang sedikit belepotan,sedangkan Kirana melotot sambil menahan bubur di mulutnya agar tidak menyembur karena kaget.
"Oh iya ada titipan salam dari bunda,"
Cup
"Bunda bilang salam sayang buat kamu,,, bunda juga bilang maaf ga bisa jengukin,tadi pagi ayah sama bunda berangkat ke Makasar. Bunda juga bilang akan usahain pulang cepet buat nemuin kamu, cepetnya mereka itu paati lebih dari satu bulan"
Frasta berhenti bicara saat kembali menyodorkan sendok berisi bubur untuk menyuapi Kirana lagi,dan didapati tatapan tajam Kirana padanya lalu tabokan tidak keras mendarat ke tangannya yang memegang sendok.
"Loh ko malah di pukul?"
"Lo ngapain nyium pipi gue?"
"Itu salam sayang dari bunda,"
"Iya,,,, ga usah pake cium segala,,,,!"
"Biar salam nya kerasa,"
"Itu lo yang modus,dasar mesum, maen cium cium aja,"
"Modus sama istri sendiri boleh kan?mesum sama istri juga ga masalah, apalagi cuma cium ,kita kan udah sah,"
Elaknya membela diri,untuk pertama kalinya Kirana kalah debat,dia terdiam dan segera menyuapkan bubur yang sudah dari tadi dihadapan bibirnya.Dengan bibir yang di tekuk Kirana meneruskan acara makannya dengan Frasta yang setia menyuapinya,Frasta juga tidak bicara lagi agar Kirana cepat menghabiskan makannya.
"Kieeeee,,,,,,!"
Teriakan di ambang pintu mengagetkan keduanya. Lea berjalan cepat dengan deraian air mata yang entah sejak kapan bercucuran. Melihat sahabat sengkleknya terisak dan langsung memeluknya, Kirana pun ikut menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...