Extra bab 2
Kirana kira saat papa nya memperlihatkan proposal tentang konsep resepsi pernikahan, itu adalah untuk orang tuanya, maksud nya, mama dan papa nya sudah sepakat untuk menikah lagi,tapi ternyata, yang sekarang berdiri di pelaminan adalah dirinya dan suaminya tercinta pastinya.
Jadi setelah kesalah pahaman di lobi kantor sekitar dua minggu lalu,para orang tua berembuk dan memutuskan untuk mengadakan resepsi pernikahan Frasta dan Kirana.
Tidak tanggung-tanggung,sebuah gedung megah mereka sewa untuk tempat acara. Baik Kirana atau pun Frasta tidak di beri tahu rencana ini sebelum nya,mereka cuma di minta memakai baju yang sudah di siap kan dan berdiri menyalami semua tamu yang hadir di atas pelaminan.
Dan tujuan resepsi ini di adakan adalah,untuk mengumumkan dan memperkenalkan Kirana kepada semua kariyawan perusahaan dan dan keluarga besar lain kalau Kirana adalah istri Frasta, dan supaya kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kaki aku pegel banget mas,,,ini kapan beres nya sih?" Kirana terlihat meringis,tangan kirinya berpegangan pada ujung jas Frasta agar tidak jatuh saat dia mengangkat sebelah kaki nya untuk sedikit mengurangi pegal.
"Kamu duduk aja,ga apa-apa"
Kaki Frasta juga sangat pegal,tapi tamu masih pada berdatangan,dan melihat istrinya yang mulai mengeluh dia juga tidak tega."Ga enak lah mas,kalau aku duduk, entar di kiranya aku ga hormatin mereka yang mau ngasih restu buat kita?" Kirana berusaha bijak dan mengabaikan kepegalan kaki nya.
"Ga apa-apa, duduk aja, mereka juga pasti ngerti,ibu hamil jangan kelamaan berdiri!"
"So tahu kamu mas?" Kirana terkekeh geli,kekhawatiran Frasta kadang sangat berlebihan persis bundanya.
Dari pelaminan Kirana bisa melihat interaksi semua orang yang menghadiri acaranya ini. Mama dan papa nya terlihat sangat menikmati suasana bahagia ini.Kirana lega karena akhirnya kedua orang tuanya sepakat untuk menikah kembali tapi entah kapan. Setiap Kirana bertanya pasti akan dijawab senyuman oleh mereka. Dan sesaat pikiran itu terlintas.
"Apa mereka udah nikah ya?"
Pertanyaan di otak Kirana terucap tidak sengaja dari bibirnya."Siapa?" Frasta yang mendengar pertanyaan itu meresfon.
"Mama sama papa,apa mereka diam-diam udah nikah lagi ya? Tanpa sepengetahuan kita" Frasta mengikuti tatapan Kirana yang mengarah kepada mertuanya.
"Iya,ga mungkin mereka berani gandengan kaya gitu di tempat rame kaya gini?" Kirana mengangguk membenarkan ucapan suaminya.
"Jangan-jangan,acara ini juga sebenarnya untuk mereka, kalau di lihat-lihat hampir semua yang datang sepertinya lebih mengenal mereka dari pada kita?"Lagi, Kirana kembali mengangguk setuju.
"Tapi kapan mereka nikah lagi?"
Frasta bertanya tanpa mengalihkan pandangan kedepan."Dua hari lalu,di KUA,cuma ayah sama bunda kalian yang ngehadirin acara mereka!"
Aldrik menjawab pertanyaan Frasta tiba-tiba dan membuat kedua nya sedikit terlonjak kaget."Kenapa kaget gitu?"
"Ayah sejak kapan di sini?"
"Sejak kalian mulai mempertanyakan orang tua kalian,sudah lah jangan di pikirkan,mereka sudah tua, jangan terlalu fokus dengan masalah mereka?" Setelah berucap demikian Aldrik melengos pergi.Meninggalkan keduanya yang masih terbengon.
Acara yang tidak sederhana itu selesai hampir tengah malam. Kirana yang paling tidak bisa nahan kantuk langsung terlelap setelah selesai membersihkan diri.
Frasta dan Azam berbincang di ruang makan di temani secangkir kopi di hadapan mereka masing-masing.
"Kalian tidak ada rencana buat bulan madu?" Azam memulai percakapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...