Bab 20
Bima terus saja terbahak saat Frasta memberi tahunya,bahwa proyek baru mereka batal,karena barang yang akan di jadikan iklan itu sudah di bingkai dan di jadikan pajangan oleh mertuanya.
"Jadi,kamu gagal di proyek bulan ini, itu artinya,kenaikan jabatan kamu juga harus di tunda,sampai kamu dapat proyek baru!" Bima berucap setelah dia bisa menyudahi tawa nya.
Bima menerangkan perihal ketentuan perusahan mereka,bahwa setiap pegawai akan mendapat promosi kenaikan jabatan,apa bila mereka sudah berhasil menyelesaikan beberapa proyek dengan sukses.
Dan untuk Frasta, proyek kemarin itu adalah kesempatan terakhirnya. Kalau sukses dia akan naik jabatan, tapi kalau gagal, dia harus mengulang mengerjakan satu proyek baru lagi.
Peraturan perusahaan itu sudah di terap kan dari awal Aldrik membangun nya, hal itu bertujuan untuk penilaian dan pertimbangan, layak tidak nya seorang pegawai untuk memegang satu jabatan, dan bertanggung jawab atas jabatan itu.
"Secepat nya akan aku cari! Aku harus naik jabatan bulan ini juga, aku sudah janji sama Kirana!"
Frasta teringat permintaan Kirana yang minta di belanjain lagi setelah dia naik jabatan nanti."Kakak,ada proyek baru kan, kasih aku aja kak?" Frasta mencoba keberuntungan nya, meminta proyek baru Bima yang kemarin baru mereka sepakati.
"Yakin kamu mau?" Bima sedikit mengerutkan kening nya.
"Iya,,,aku yakin!" Suara Frasta terdengar bersemangat.
"Iklan untuk produk kecantikan!"
Bima menyebutkan proyek nya."Oh,,,itu gampang,konsep nya langsung terbayang!" Frasta semakin bersemangat.
"Owner dari brand kecantikan itu, Shela,,,– Shela Orland!"
Bima sedikit menjeda ucapan nya saat menyebutkan nama dari pemilik produk kecantikan yang akan memakai jasa periklanan mereka."Shela,,,?" Frasata mengulang menyebutkan nama yang tak asing bagi nya, orang dari masa lalunya,orang yang pergi setelah menghancurkan mimpinya.
"Iya,,,aku kira,dia sengaja kerja sama dengan kita,biar bisa dekat lagi sama kamu. Jadi aku pikir,proyek ini ga cocok buat kamu! Kamu kerjakan proyek yang lain saja,yang ini biar aku aku yang kerjain!"
"Aku akan melakukan nya,,,!"
Frasta berkata tenang tapi raut wajahnya berubah tegas."Kalau memang dia sengaja ingin menemui ku,itu artinya ada hal yang belum selesai, aku akan menyelesaikan nya!" Lanjutnya lagi meyakinkan Bima.
"Jangan libatkan masalah pribadi dengan pekerjaan, itu bisa jadi bumerang buat diri kamu sendiri!"
Bima memberi nasehat untuk adik sepupunya itu,dia tahu permasalahan apa yang terjadi pada Frasta dan Sheila dulu.Dan Bima tidak mau Frasta mengambil keputusan gegabah dengan melibatkan masalah pribadinya dulu.
"Kakak, tenang aja, aku akan melakukan nya dengan baik!"
Walau di katakan dengan nada biasa, tapi Bima bisa menangkap penekanan suara Frasta di setiap ucapan nya."Aku akan mengawasi kalian!"
Bima memberi peringatan sebelum Frasta keluar dari ruangan nya.Sesuai ucapannya tadi pagi, Azam menemani Kirana terapi di rumah, mereka hanya berdua karena Dinda pergi untuk melihat tempat yang akan di jadikan butiknya nanti.
Kirana melakukan gerakan terapinya secara teratur dan hati-hati, setiap tahapan dia lakukan sampai tuntas.
Azam tersenyum senang,karena akhirnya dia bisa melihat dan berada sangat dengan purti semata wayang nya ini. Sesekali Azam ikut menggerakan tangan kanan nya seperti yang di lakukan Kirana. Azam menyeka keringat di wajah Kirana dengan handuk kecil setelah Kirana selesai dengan terapinya dan duduk di sebelah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...