Bab 16
Ketiga orang yang melirik tajam ke arah Frasta bukan tanpa alasan. Frasta tiba-tiba datang tanpa salam dan langsung bersuara lantang, membuat Tama menjatuh kan gelas yang dia pegang,Lea keselek air yang baru saja di teguk nya,dan Kirana kembali menyemburkan air yang baru masuk ke mulutnya tepat di wajah Lea yang memang duduk di depan nya.
Frasta kicep dan garuk-garuk lehernya tak jelas karena di tatap sedemikian tajam nya oleh istri dan kedua teman nya.
Selesai membersihkan semua kekacauan yang di akibatkan olehnya, Frasta duduk di sebelah Kirana yang terlihat merengut kesal.
"Kamu, kalau ga bisa jemput, bilang, aku bisa pulang sendiri"
"Mana bisa aku bilang,kan kamu ga bawa hp?"
"Kan bisa minta tolong sama dokter Arimbi,kamu punya kan nomor nya?"
"Aku ga kepikiran sama dokter Arimbi, aku cuma mikirin kamu aja"
Di sela debatannya Frasta masih saja melancarkan modus nya."Mas ih,,,"Kirana mendesah kesal, karena bisa-bisa nya Frasta modus di depan teman-temannya.
"Beneran yang,,,aku udah usahain pulang cepet,tapi tuh orang terus aja nahan-nahan,dua jam baru aku di lepasin,dan di jalan, mobil kita mogok"
"Mobil kamu,mobil aku mah udah ancur!"
"Mobil kita,punya aku punya kamu juga,kan kita suami istri jadi semua barang yang aku punya itu semua juga punya kamu"
"Stop,stop,stop,,,lo berdua kalau mau romantis-romantisan di rumah lo aja, jangam di rumah gue,pulang sana,,,"
Lea memotong ucapan Frasta yang terdengar menggelikan di telinganya.
"Tadi yang kalian bicarakan apa?"
Frasta mengabaikan ucapan Lea dan malah balik bertanya."Tentang Robi pacarnya Kirana yang rencananya mau balikan lagi!"
Lea sengaja memancing emosi Frasta."Emang iya?"
Dan Frasta malah bertanya pada Kirana yang di balas gelengan oleh istrinya itu."Yuk,,,! pulang,kita ngobrol di rumah aja, biar bisa mesra-mesraan"
Frasta membalikan ucapan Lea,dan membuat sahabat istrinya itu mendengus kesal."Dasar bucin lo" Teriak Lea karena ketiganya sudah beriringan keluar .
Kirana dan Frasta pulang di antar Tama,teman mereka yang paling menyenangkan ini sangat luar biasa,di sepanjang jalan suara nya tak terdengar sama sekali,Kirana bahkan sempat berpikir 'nih orang napas atau engga? Sampai di rumah, Tama juga cuma mengangguk saat mereka mengucapkan terima kasih.
"Apa yang di bilang Lea,itu benar?"
Frasta kembali mempertanyakan ucapan Lea setelah Kirana selesai bicara di telepon dengan mama nya dan mereka bersiap untuk tidur."Mas,,,!ini udah malam,kenapa ga nanya dari tadi sore sih? pas kita sampai ke rumah"ucapnya kesal seraya naik ke tempat tidur.
"Kamu kelihatan capek,jadi aku ga langsung nanya!"ucapnya sambil merentangkan tangan agar Kirana masuk kepelukan nya.
"Dan sekarang aku juga masih capek, udah ngantuk malah" Kirana masuk kedekapan Frasta dan menyerukan wajahnya ke dada Frasta.
"Ada yang kamu sembunyiin dari aku?"tanyanya lagi,tangannya terulur untuk mengelus kepala Kirana.
"Ga ada mas,,,!"
Balasnya lagi dan merapatkan dekapannya pada Frasta."Kamu udah ketemu sama pacar kamu itu? Elusan tangan Frasta semakin sering.
"Iya,,,,,"jawaban singkat Kirana membuat Frasta penasaran.
"Terus gimana?"Frasta semakin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...