Kirana 25

3.8K 176 0
                                        

Bab 25

Suara orang yang sedang berbicara di telepon membangun kan Kirana dari tidur siang nya hari ini. Kemarin setelah kejadian yang sangat menguras air mata, Kirana kelelahan dan bahkan semalaman dia demam, Frasta dan yang lain jadi panik. Tapi setelah mendengarkan penjelasan dokter semuanya bisa bernapas lega.

Efek dari karena terlalu syok dan kelelahan itu lah sekarang Kirana sakit. Frasta bahkan ijin tidak masuk kerja demi merawat istrinya.

Perlahan mata Kirana terbuka,dia langsung bisa melihat Frasta yang berdiri sambil berkacak pinggang dengan tangan kirinya sementara tangan kanan nya dia pake untuk memegang ponsel di telinganya.

"Gue ga bisa,Shei,,,Kirana sedang sakit, ga mungkin gue ninggalin dia?"
Terdengar suara Frasta sedikit di tahan agar tidak terlalu keras.

"Lo suruh orang lain aja, entar gue yang arahin?"

"Hasilnya bakal tetap sama,percaya sama gue,gue yang tanggung jawab!"
Frasta berkata dengan penuh keyakinan.

"Pindah lokasi? Dimana? Kemarin gue coba nyari dan lo tahu? Mobil gue hanyut kelaut?" Suara Frasta terdengar jengkel.

kemarin dia tidak terlalu memikirkan mobil nya karena berita kehamilan Kirana membuat nya lupa,tapi setelah bangun tidur tadi pagi dia mulai meratapi nasib mobilnya yang baru dua hari dia pakai lagi setelah sebelum nya di timbun oleh Tama.

"ketawa lagi lo,udah ya,entar gue cariin orang buat gantiin gue ke Bali? Atau,kalau lo mau ngundur waktu sedikit aja buat gue cari lokasi lain, gue yang kerjain?"

"Ya lo pikir-pikir dulu lah!"

"Hem,,,bay!"

Frasta berbalik setelah mematikan teleponnya dan mendapati Kirana sudah duduk anteng sambil tersenyum manis ke arah nya.

"Kamu terbangun karena suara ku?"
Frasta bejalan menghampiri Kirana yang sudah merentangkan tangan nya minta di peluk.

"Engga,aku emang udah kenyang tidur!" Kirana langsung menggelayut manja di pelukan Frasta begitu suami nya itu ikut duduk di samping nya.

Tangan Frasta meraba setiap wajah dan leher Kirana untuk memastikan kalau istrinya ini sudah tidak demam lagi.

"Kamu mau pergi kemana?" Kirana bertanya stelah Frasta menurun kan tangan nya dari wajah Kirana.

"Kemana?" Frasta malah membeo dan balik bertanya.

"Tadi aku dengar,kamu kaya ngebatalin buat pergi,kemana?
Kirana sedikit memperjelas pertanyaan nya.

"Oh,,,itu, ke Bali!" Tiba-tiba Frasta jadi gugup.

"Ngapain?" Kirana kembali bertanya.

"Meninjau pembuatan iklan yang aku bikin,ya semacam itu lah, tapi ga jadi ko,kamu tenang aja?" Sebisa mungkin Frasta mencoba bersikap bisa aja.

"Karena aku?" Mata Kirana berubah sayu saat bertanya demikian.

"Apanya?" Lagi-lagi Frasta malah balik bertanya.

"Kamu ga jadi pergi karena aku?"
Dan lagi Kirana memperjelas apa yang di tanyakan nya.

"Salah satunya,tapi emang dari awal aku juga udah nolak, ga terlalu penting ko,itu si Sheila emang aga rese, dia ga percayaan sama orang gitu, katanya takut iklan nya gagal?"
Frasta menjawab panjang dan cepat.

"Produk apa yang kalian iklan kan?"
Kirana masih ingin meneruskan obrolan mereka.

"Semacam sunblok,atau apa lah, ga ngerti aku soal produk kecantikan kaya gitu!" Dan Frasta seperti ingin segera mengakhiri obrolan mereka.

Kirana (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang