Extra bab 3
Makan malam kali ini sangat menakjubkan. Kirana tak henti tersenyum dan sesekali terbahak menertawakan kelakuan Lea yang kadang memang suka bar-bar kelewatan.
"Anggun dikit dong Le,masa makan lo berantakan gitu kaya bocah elo?"
Kirana menegur Lea yang entah bagai mana awalnya makanan yang sedang dia makan bertumpah ruah kemana-mana."Maaf ya bumil yang cantik, ini bukan ulah gue,tapi kelakuan ponakan ganteng kita ini!"
Kirana dan Lea menoleh memperhatikan Ronal yang sedang menumpahkan minuman setelah sebelum nya bocah bule itu menumpahkan makanan Lea.
Keseruan yang terjadi di sepanjang mereka makan malam, nyatanya tidak berpengaruh pada Frasta. Sejak dia pulang tadi sore,dia cenderung diam dan hanya menyapa Emmy seadanya. Walau kecewa tapi Kirana sadar ini ulah nya,dan sampai saat ini mereka masih belum saling bicara.
"Lo belum baikan sama laki lo?"
Tatapan Lea dan Kirana lurus kepada Frasta yang sedang mengobrol dengan Raimon."Belum,entar aja lah di kamar gue jelasin nya,ga enak juga kan di lihatin lo semua?"
"Bagus lagi Kie,biar ada yang belain lo,,,"
"Gue ga perlu di bela,lagian dia cuma salah paham,lo tenanng aja, laki gue ga bakal marah sampai besok,gue jamin!"
Lea terkekeh,dia tak menyangka kalau teman keras kepalanya ini bisa bersikap setenang ini, Kirana banyak berubah dari pertama dia mengenalnya, lebih dewasa dan lebih mandiri.
Rencana menginap Emmy dan Lea akhir nya batal,mereka pamit pulang setelah makan malam selesai. Alasan nya agar Kirana dan Frasta bisa lebih leluasa mengobrol dan menyelesaikan masalah mereka.
Setelah mereka sudah bersiap tidur, Kirana memulai percakapan, sesuai kesepakatan bersama,bila ada masalah atau kesalah pahaman, harus di selesaikan sebelum besok.
"Mas,,,!" Panggilan Kirana menghentikan Frasta saat dirinya akan merebahkan badan ke kasur.
"Hem" Walau enggan bicara, Frasta masih menyauti panggilan Kirana walau hanya dengan gumaman.
"Mas marah ya?" Tanyanya lagi dan ikut merebahkan tubuhnya berbarengan dengan Frasta.
Frasta tidak menjawab,dia menutup matanya dengan tangan. Kirana tak menyerah begitu saja,dia menarik tangan Frasta dan menindihnya, menjadikan tangan kanan Frasta sebagai bantal.
"Jangan tidur dulu,aku mau ngobrol," Kirana mulai aksi merajuk nya, tangan kanan nya dia lingkar kan di perut Frasta.
"Mas kenapa ga ada hubungin aku tadi siang? Raimon bilang mas nyusulin aku ke bandara? Tapi ko mas ga nyamperin aku, sampai kan mas disana?"
Frasta masih enggan menjawab, Kirana semakin merekatkan pelukan nya,Kirana sudah sangat tahu sifat keras Frasta sama dengan nya, tapi Kirana juga sudah tahu cara menjinakan nya.
"Cowok itu namanya James,dia temen aku di Paris,tadi kita kebetulan ketemu,dia lagi mau ke Bali, dia juga temen nya Raimon sama Emmy, dia cuma teman mas,,,"
"Harus sampai pelukan gitu? Ketawa haha hihi,kesenangan banget kalian"
Kali ini Frasta merespon walau dengan nada ketusnya.Kirana mengulum senyum sebelum menjawab pertanyaan suaminya yang sedang cemburu buta ini.
"Pelukan bagi kami itu biasa mas, itu seperti kita berjabat tangan kalau ketemu orang yang kita kenal"
"Ini Indonesia bukan di Paris"
Frasta masih dengan mode ketusnya."Iya,iya, maaf,namanya juga kebiasaan mas,lagi pula mas ga perlu cemburu sama James,dia itu udah nikah, sama teman aku juga!"
Frasta menunduk melihat wajah Kirana di bawah dagunya, Kirana tersenyum lalu mengecup singkat bibir Frasta sebelum lanjut bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...