Kirana 26

4.1K 150 2
                                    

Bab 26

"Siap kan semuanya"
Kirana berucap setelah keluar dari mobil. Edo menunduk lesu dan berjalan ke arah samping kedai, sementara Kirana melangkah tegap ke depan kedai.

Dari luar kedai terlihat gelap,dan tak ada bekas kebakaran seperti yang Edo bilang.Saat pintu kedai di buka oleh Kirana,seketika semua lampu menyala.

"Selamat,,,,,! Ul-lang-ta-hun!"
Teriakan semua orang tertahan saat melihat Kirana bersidakep dengan kedua tangan terlipat di dada,dan tatapan tajam mengarah pada satu persatu orang yang ada di sana,selain para pegawai kedai,ada juga Dinda,Azam,Aldrik,Vera,Lea,Tama, bahkan Sheila pun ada,dengan segala ornamen yang mereka pegang.

"Yeee,,,,,!selamat ulang tahun,,,,,,,!"
Sheila yang tak tahu sikon bersorak sendiri sambil tepuk tangan. Flora memperingatkan nya dengan kode mata.

"Lama banget sih? Ko peluitnya belum di tiup?" Frasta menggerutu sambil membawa kue di tangan nya.

Dia tidak tahu kalau Kirana sudah datang karena terhalang oleh kerumunan semua orang,dan saat orang yang di tengah menyingkir, Frasta jadi nyengir kikuk.

"Hai,,,sayang!"

"Siapa dalang nya?" Semua menunjuk Frasta yang sudah salah tingkah karena semua menatap nya serempak.Dan akhirnya yang bisa dia lakukan hanya memasang senyum yang menurut nya sangat manis.

"Selamat ulang tahun,,,istriku,,,!"
Ucapnya kikuk dengan terus mempertahan kan senyum manis nya itu.

Semua orang sudah bubar dan duduk di tempat mereka masing-masing. Frasta menyimpan kue nya di atas meja dan mendekati Kirana,lalu mencium kening dan pipinya seperti biasa kemuadian memeluk nya erat.

"Maaf sayang,aku cuma mau ngasih kejutan buat kamu?" Ungkapnya dengan penuh penyesalan, Kirana tak menjawab bahkan tak membalas pelukan Frasta.

Kirana menghela napas pelan,lalu menepuk punggung Frasta agar melepaskan pelukan nya, kemudian berjalan sambil membawa kue yang tadi di bawa Frasta dan membawanya kehadapan semua orang yang sudah berkumpul di meja panjang yang sengaja di jadikan menjadi satu agar bisa muat untuk semua.

"Aku tidak terlalu terkejut,cuma kaget sedikit,tapi ya, sudah lah, ayo mulai acaranya!"

Senyum pun terlihat dari semua orang yang sempat merasa kecewa karena rencana mereka gagal,dan suasana pun kembali ceria.

Semua rangkain acara sudah selesai,satu persatu mengucapkan selamat dan memberikan kado yang mereka bawa pada Kirana dan sekarang tinggal makan-makam.

Saat semua orang menikmati makanan nya, Frasta malah asik memandangi wajah Kirana di samping nya,tangan  kirinya dia pakai untuk menyangga kepala dan tangan kanan nya dia pakai untuk menyuapi Kirana sesuai permintaan Kirana yang selalu ingin di suapi suaminya itu,entah karena kebiasaan atau karena iseng aja agar Frasta nambah kerjaan.

"Makan mas,bukan nya lihatin aku terus,,!" Kirana menegur Frasta yang hanya membalas nya dengan senyum aja.

"Lihat kamu makan aja,aku udah kenyang!" Ucapnya sambil menggeserkan kursinya agar lebih dekat dengan Kirana.

"Gombal,,,!" Balasnya sambil mengelus pipi suaminya yang sangat dia rindukan.

"Maaf ya Kie,,,? Papa tadi nya ga mau ikut-ikutan,tapi mama kamu ngancem,katanya kalau papa ga ikut,mama kamu ga mau nikah lagi sama papa!" Azam tiba-tiba bersuara,dan mengalihkan semua dari makanan mereka.

"Mama juga di paksa sama suami kamu Kie!" Dinda buru-buru mengklarifikasi takut di salah kan.

"Bunda juga di paksa sama Fras!"
Vera ikut menyaut.

Kirana (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang