Bab 24
Aroma minyak angin tercium semakin tajam seiring kesadaran Kirana kembali. Wajah khawatir Flora dan Reimon adalah hal pertama yang Kirana lihat.
"Kakak kenapa?" Flora tampak sangat khawatir.
Kirana bangkit dari rebahan nya dan duduk sambil memegangi kepalanya, detik selanjutnya Kirana serentak berdiri dan celingukan.
"Cari apa?" Reimon ikut celingukan.
"Ponsel,,,!" Flora langsung menyodorkan ponsel Kirana, dan segera di ambilnya oleh Kirana, dengan tergesa Kirana beranjak pergi sambil menelepon.
"Di mana?" Kirana bertanya kepada seorang yang di telepon nya. Flora berusaha mengejar tapi langkah Kirana sangat cepat.
"Kak,,,kakak masih sakit jangan bawa mobil dulu?" Teriakan Flora sama sekali tidak di dengarkan, Kirana terus menjalan kan mobilnya keluar dari parkiran kedai.
"Ada apa?" Edo ikut panik melihat bos dan pacarnya panik.
"Ga tahu,aku telepon bunda deh"
Flora sudah mulai menghubungi Vera, dan matanya masih mengiringi kepergian mobil Kirana yang baru saja masuk kejalan raya.Sekitar setengah jam Kirana sampai di tempat yang di sebutkan Lea. Di salah satu pantai lepas yang ada di kotanya. Kirana langsung menuju kerumunan orang, Lea yang melihat nya dari kejauhan langsung menghampirinya.
"Frasta mana?" Kirana langsung bertanya begitu Lea sudah ada di hadapan nya.
"Lo tenang dulu Kie,gue juga belum tahu,mobil nya masih di angkat,ga sampai tenggelam ko,soal nya langsung di efakuasi!" Lea menerangkan apa yang dia tahu.
Mendengar suara petugas pantai memberi intrupsi bahwa mobil sudah berhasil di angkat. Kirana dan Lea mencoba mendekat.
Kirana limbung kembali tapi tidak sampai pingsan, dan Lea sigap merangkulnya. Mobil Frasta terlihat sangat mengkhawatir kan, belakang mobil nya ringsek dan beberapa kaca mobil pecah. Kirana tak bisa menahan tangisnya, dia terisak di dekapan Lea.
"Mobil nya kosong,pengemudinya tidak ada?" Teriakan dari salah satu tim sar semakin membuar Kirana menangis kejer, dia berlari menghampiri bangkai mobil yang basah kuyup itu, petugas sempat menghalanginya untuk tidak mendekat.
"Itu mobil suami saya pak,,,!"
Suara Kirana tercekat karena tangis nya, dan dia pun di perbolehkan melihat lebih dekat di temani Lea di samping nya."Kunci mobil masih menggantung di tempatnya,dan ponsel nya juga masih ada, kemungkinan korban tenggelam setelah sempat keluar dari mobil!"
Salah satu petugas mengatakan kemungkinan yang terjadi pada Frasta, dan hal itu membuat Kirana semakin terisak hebat,dia sampai terduduk sambil terus memanggil nama Frasta di sela tangisnya.Semua yang menyaksikan kejadian itu ikut menangis melihat kefrustasian Kirana. Lea mencoba menenangkan Kirana dan membawanya ke tempat yang lebih tenang.
"Lo tenang dulu Kie,itu baru dugaan mereka,belum tentu Frasta tenggelam, mungkin aja dia selamat, dia bisa berenang kan?"
Gelengan Kirana membuat Lea bingung.
"Dia ga bisa berenang?" Kirana mendelikan mata yang sudah bengkak ke arah Lea.
"Gue ga tahu Lele,,, dia bisa berenang atau engga,gue belum pernah berenang bareng sama dia!"
Dan setelah mengatakan itu Kirana kembali menangis.Lea merangkulnya kembali sambil menepuk-nepuk punggung Kirana."Gue nyesel Le,udah diemin dia dan cuwekin dia lama, hampir satu minggu Le,gue ga ngomong sama dia, gue sengaja jutekin dia, gue nyesel banget Le,,,!" Kirana berucap di sela tangisnya yang tak kunjung reda. Lea semakin mengeratkan rangkulan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
AcakUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...