Bab 11
Kirana sedang membereskan semua baju yang di kasih Vera ke dalam lemari,sejak kepulangan mertuanya sehabis maghrib tadi Kirana segera beres beres sebelum Frasta pulang. Karena kalau suaminya itu melihat dia melakukan pekerjaan rumah walau hanya memindahkan baju ke lemari seperti ini Frasta pasti akan berkata....
"Kamu lagi ngapain,,,,?kan aku udah bilang jangan lakuin hal yang bikin tangan kamu sakit"
Kirana terlonjak kaget,dia kira suara itu berasal dari pemikirannya, ternyata memang suara Frasta yang tiba tiba sudah ada di kamar.
"Mas ih,,,,!suka banget bikin aku kaget,,,,,"
"Kamu sendiri yang ga denger aku panggil,,,mana salam aku ga di jawab"
"Waalaikum salam,,,!"jawabnya sambil mencium punggung telapak tangan Frasta.
Kebiasaan baru mereka setelah malam panjang waktu itu dan setelah hubungan keduanya semakin baik.
"Baju siapa yang kamu masukin?kaya baru lihat"
"Baju aku,bunda yang ngasih,banyak banget,,,"ungkapnya dengan penuh binar di mata.
Frasta tersenyum dan mengusap kepala Kirana dengan sayang,Frasta bersyukur karena Kirana sudah menerima nya,dan perlahan merubah sikap juteknya pada Frasta.
"Ya udah,,,aku mau mandi,kalau udah selesai, kamu istirahat,nanti kita makan malem,aku yang masak"
"Ga usah masak,,,tadi aku sama bunda udah masak,masakan kesukaan kamu,,!"
"Kamu masak?kan aku udah bilang,–"
"Bukan aku,,, tapi bunda,aku cuma bantuin naburin bumbunya aja" potongnya cepat sebelum Frasta kembali mengomel.
"Udah sana mandi,, aku udah laper"tanpa menjawab lagi Frasta masuk kekamar mandi.
Melihat Frasta makan begitu lahapnya Kirana sangat senang, hari ini dia jadi tahu makanan kesukaan suaminya.Setelah selesai keduanya langsung masuk kamar untuk menunaikan solat isya lalu kemudian istirahat.
"Besok kamu periksa lagi kan?"
"Iya"
"Minta di temenin bunda atau ayah aja ya,,,!besok pagi aku ada meeting penting"
"Sendiri juga ga apa-apa"
"Ga boleh sendirian,,,,harus ada yang nemenin,kalau engga,aku ga akan tenang kerjanya"
"Segitu khawatirnya kamu sama aku?"
Sebelum menjawab Frasta mendudukan tubuhnya yang tadinya sudah berbaring lalu menghela nafas perlahan dan menarik tangan kiri Kirana agar ikut duduk,matanya menatap lurus ke dalam mata Kirana dan mulai bicara.
"Aku ga perduli, kamu percaya atau tidak,aku juga ga masalah kalau kamu mau nganggap ini cuma perasaan sesaat,tapi aku memang sayang sama kamu,dan aku tak mau kamu sakit lagi,jadi jangan bikin aku khawatir, hem,,,!"
Kirana tak bisa berkata apa apa,ini pernyataan Frasta yang kedua kalinya, Kirana sempat berfikir untuk mempertimbangkannya tapi rasanya masih belum bisa,hatinya masih sangat bimbang,masih ada secuil keraguan dalam hatinya,bukan karena Frasta tapi karena dirinya sendiri,kalau Frasta sudah membuktikan bahwa dirinya sudah move on dari mantan yang ninggalin dia nikah dulu,beda hal nya dengan Kirana yang bahkan selama satu bulan lebih ini dia masih belum bertemu lagi dengan Robi, jadi dia belum bisa memastikan perasaannya saat ini. Tapi satu hal yang pasti,dia nyaman berada di dekat suaminya saat ini.
"Maaf,,,,!aku masih belum bisa"
Ucapnya penuh sesal lalu menunduk.Frasta tersenyum getir,memang tak mudah menaklukan hati yang pernah tersakiti,tangan Frasta terulur untuk membingkai wajah Kirana agar melihat ke arahnya,lalu mengecup keningnya lama,kemudian turun kebibir,tak ada penolakan justru Kirana membalas setiap ciuman Frasta hingga keduanya larut dalam keromantisan dan malam panjang yang tercipta kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (Tamat)
RandomUntuk teman-teman yang sekiranya tertarik membaca cerita saya ini, mohon di perhatikan urutan nya, ga tau kenapa jadi ngacak dan bikin bingung alur ceritanya. Saya sudah coba benerin tapi gitu lagi gitu lagi, maaf atas ketidak nyamanan kalian saat m...