Seorang wanita yang hampir memasuki usia paruh baya itu, masih terlihat cantik dengan setelan kantor yang dia kenakan. dia celingak-celinguk mencari seseorang, namun hanya dia di sana. Di bawah sinar lampu jalan menuju rumahnya.
"Aneh..."
"Sepertinya aku melihat sepasang kekasih disini, kupikir mereka adalah Sejeong dan Jaehyun" gumamnya.
"Mungkin cuman salah lihat..." Dia pun kembali melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.
Tak jauh dari situ, Sejeong dan Sehun sembunyi dibalik lorong sempit yang memisahkan rumah yang satu dengan disebelahnya.
"Hampir saja kita ketahuan" bisik Sejeong yang berada di dalam pelukan Sehun karena Lorong itu begitu sempit untuk ukuran mereka berdua.
"Kalau sampai ketahuan, mama aku bisa langsung nikahin kita. Mueheheh" canda Sejeong.
"Kalau dia melakukan itu? Aku setuju. Geunde Sejeong'ssi" Sehun terlihat Serius.
"Jaehyun? Mama kau mengira aku Jaehyun? Ini tidak bisa, aku harus memperkenalkan diriku secara resmi. Biar dia juga bisa mengenaliku" Oceh Sehun keluar duluan dari lorong itu.
"Ehe? Apa kau bilang tadi?" Sejeong terlihat terkejut mendengar niat Sehun.
"Mama kamu pasti lebih menyukai Jaehyun daripada aku kan?" Terka Sehun.
"Pasti dia menyuruhmu menikah dengannya nanti" Sehun kini terlihat kalut.
Sejeong cuman bisa memijit keningnya yang tak merasakan sakit itu. Dia hanya sedikit frustasi menghadapi namja yang over Protektif di depannya itu.
"Mamaku menyukai Jaehyun, benar! Tapi, aku hanya menyukaimu" Ujar Sejeong berusaha menenangkannya.
"Kalau begitu, mamamu saja yang harus menikah dengan Jaehyun" usul Sehun menggoda Sejeong
"Mworago? Kau ingin Jaehyun jadi Ayah tiriku euh?" Sejeong malah menangkap maksud Sehun sejauh itu.
"Aniyo, kalian pasti makin dekat karena bakal serumah" Ujar Sehun.
"Kau bahkan cemburu pada ayah tiriku?" Oceh Sejeong.
"Ho'oh! Waeyo? Aku tak boleh cemburu euh?" Tantang Sehun.
"Sehun'ssi! Haruskah kita seperti ini tiap saat? Kau terusik dengan Jaehyun dan aku terusik dengan Lisa. Bisakah ketika hanya kita berdua, tak perlu membahas mereka lagi mulai sekarang?" Usul Sejeong meraih tangan Sehun.
Sehun tertegun dan menatap Sejeong yang menatapnya dengan tatapan Penuh harap. Sejeong melebarkan tangannya untuk memeluk Sehun lagi.
"Semua akan baik-baik saja. Kali ini, apapun yang terjadi pada kita. Jangan saling mengorbankan lagi, kita akan menghadapinya bersama" bisik Sejeong.
"Yakso?" Ujar Sehun.
"Ne' Yaksohalke" tutur Sejeong.
******
Seminggu kemudian, Hasil wawancara Sejeong keluar dan dia lolos untuk menjadi salah satu karyawan di devisi managemen. Dia akan menempuh 3 bulan menjadi anak magang, setelah itu dia akan resmi menjadi karyawan tetap jika kinerjanya selama masa percobaan itu bagus.
Di hari pertamanya, Sejeong mendapat kesan baik. Tak banyak yang mengenalnya di bagian devisinya sekarang. Mungkin karena skandal yang mengaitkan dirinya sudah sangat lama, atau hal itu tak terlalu besar untuk di ingat sepanjang tahun yang telah berlalu. Kini, disinilah dia Di meja kerjanya. Dia masih tertegun tak mempercayai apa yang dia alami sekarang. Sesekali dia menunduk untuk melihat id Card yang melingkar di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Oppa is An Idol" (The End)✓
Fanfiction"Aku ingin cinta yang sederhana dari wanita yang bukan siapa-siapa. tapi bagiku dia adalah harta yang ingin ku lindungi" - Oh Sehun "Aku tak masalah jika bersaing dengan wanita lain, tapi bersaing dengan Impianmu. Bagaimana bisa aku menang?" - Kim S...