"Chapter 46"

808 77 32
                                    

Warning! Muatan Nc20+
Bagi yang di bawah umur, sebaiknya bijaklah dalam membaca😁 jangan salahin author kalau tiba-tiba kena virus Yadongnya Kim Jongin a.k.a Suami Author yeh.

Sehun kembali ke sofa dengan santainya lalu kembali memainkan ponselnya, Sejeong juga bersikap acuh dengan perbuatan Sonbae-Sonbaenya itu.

"Jadi selama ini kau tak mengembalikan cincin itu agar kau bisa memakainya lagi euh?" Tanya Sehun yang terkesan menyindir Sejeong.

Sejeong melirik jari manisnya, lalu terkekeh mengejek Sehun dan malah memamerkannya.

"Bukankah cincin ini sama dengan Lisa? Kau tak betul-betul memutuskannya, karena kau bisa menikah dengannya nanti" Balas Sejeong.

"Aku bisa saja melepas cincin ini kapan saja, tapi apa kau bisa melepas Lisa?" Sambung Sejeong.

Sehun tertegun untuk beberapa saat, dirinya membenarkan perkataan Sejeong sekalipun hatinya sakit ketika yeoja yang dia cintai dengan enteng mengatakan pernikahannya.

"Apa sekarang kau benar-benar melupakanku?" Kini Sehun terdengar serius.

Sejeong yang berhadapan dengan cermin di depannya, membalikkan badannya untuk menatap Sehun langsung. Bukan hanya dari pantulan cermin, dia ingin melihat mata Namja itu. Mata yang memancarkan penyesalan untuknya, mata yang dia inginkan untuk memantulkan dirinya sendiri.

"Terus apa yang harus kulakukan selain melupakanmu?" Sejeong malah balik bertanya dan membuat Sehun kembali bungkam.

"Apa kau ingin memberiku solusi?" Sejeong malah memancing kekesalan Sehun. Tentu saja Namja itu akan kesal, dia seolah-olah merasakan bahwa Sejeong cepat pulih dan dirinya malah terjebak dengan janjinya sendiri kepada orangtuanya.

"Atau kau mau menawarkan pernikahan ke-2 yang kau rencanakan itu denganku?" Sindir Sejeong.

Sejeong kembali tertawa kecil dan menata rambutnya sebagai sentuhan akhir bahwa dia telah selesai.

Sejeong berdiri dari kursinya, lalu berniat menghubungi Myungsoo agar dia bisa membuka pintu ruangan itu untuknya.

Sehun tak bisa menahan dirinya lagi, dengan cepat dia menghampiri Sejeong lalu mengangkat tubuh yeoja itu untuk duduk di meja rias dan Sehun mengunci tangan dan tubuhnya. Sejeong sedikit terkejut sehingga ponselnya terjatuh.

"Apa yang kau lakukan? Le..lepas" Sejeong berusaha memberontak.

"Ini tak adil..." Bisik Sehun.

"Kau sengaja kan? Kau mengatakan hal tak masuk akal itu untuk membuatku kesal bukan?" Tuduh Sehun.

"Untuk apa aku membuatmu kesal euh? Bukankah kau yang menawarkan hal itu duluan padaku?" Sangkal Sejeong yang lagi-lagi memberontak, tapi semakin Sejeong memberontak. Sehun semakin mengunci tangan serta tubuh bagian bawah Sejeong menggunakan ke-2 pahanya.

Desahan nafasnya terasa hangat di wajah Sejeong, yeoja itu segera mengalihkan wajahnya. Dia menghindari mata Sehun yang wajah sang Namja itu kini beberapa senti dari wajahnya.

"Le..lepasin OH SEHUN" Sejeong sedikit membentaknya.

"Sirheo..."

"Kenapa kau bersikap seperti ini padaku euh? Aku lebih menyukai melihat kesedihanmu, hal itu menunjukkan bahwa kau masih sangat mencintaiku di bandingkan terlihat kuat dan acuh seperti ini" Sehun mengenggam erat lengan Sejeong, membuat Sejeong meringis kesakitan tapi dia masih bisa terlihat tangguh di depan Sehun.

"Kau ingin aku terus bersedih di depanmu kan? Baiklah, akan kulakukan. Sekarang lepaskan aku" pinta Sejeong.

"BUKAN ITU MAKSUDKU..." Bentak Sehun dan membuat Sejeong malah takut dengan Namja itu sekarang.

"My Oppa is An Idol" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang