Sehun terus mengabari Sejeong, namun kekasihnya itu tak pernah menjawab panggilannya karena Khawatir, dia memutuskan untuk menelpon devisi bagian Manajemen Sejeong. Setelah mendapat telepon dari kantor kalau Sejeong sudah pergi sedari tadi. Sehun mencoba menelfon Kai untuk meminta nomor Mark, Mark yang tengah mengusili Heechan memberitahu Sehun kalau Sejeong mungkin sedang bersama Doyoung menuju rumah sakit. Mendengar nama itu, Sehun terlihat sedikit kesal dan segera menyusul ke Rumah sakit tempat Heechan di rawat.
Sesampai dirumah sakit, Sehun turun dari mobilnya tanpa peduli Hujan yang akan mengguyurnya. Dia tak mempercepat langkahnya. Dia ingin emosi dan keraguan dalam hatinya menghilang sepanjang kakinya melangkah menuju Rumah sakit yang ada di depannya. Tubuhnya benar-benar basah, dia menaikkan gundukan hoodie yang dia kenakan agar tak ada yang mengenalinya. Nyatanya, tetap saja ada beberapa orang yang mengenalinya walau melihatnya sekilas dan malah mengikutinya.
Langkahnya berhenti ketika melihat Sejeong dan Doyoung saling berhadapan dan menatap satu sama lain.
"Breng..."
Sehun hampir saja meledak melihat hal itu, tapi perkataan Doyoung menciutkan niatnya dan membuatnya mematung di sana mendengarkan semua perkataan Doyoung.
"Siapa yang akan menjadi penyanyi?" Tanya Sehun membuat Sejeong dan Doyoung menoleh ke asal suara itu.
"Sonbaenim..." Doyoung sedikit terkejut, bukan hanya karena kehadiran Sehun yang tiba-tiba tapi keadaan Seniornya itu saat ini.
"Sonbae bisa sakit kalau basah kuyup terlalu lama, aku akan mengambilkan Sonbae Baju" Doyoung benar-benar terlihat cemas dan meninggalkan situasi itu.
Situasi di mana Sehun tak mempedulikan Doyoung dari awal dan hanya menatap Sejeong yang kini terlihat merasa bersalah di matanya.
"Sehun'ssi..." Sejeong berniat menghentikan Namja itu yang berjalan menghampirinya. Karena ada mata yang mengenali Sehun dan memperhatikan mereka. Sehun menghentikan langkahnya ketika dia hanya berdiri dua langkah dari hadapan Sejeong
Namja itu tertegun sejenak dan berusaha menalar semuanya, lalu kemudian terkekeh aneh.
"Ck! Jadi ini alasannya kau mengambil cuti untukku euh? Kau ingin menutupi rencanamu yang ingin menjadi penyanyi bukan? Apa Chanyeol Hyung yang menyarankan? Ah, Jaehyun mungkin atau Namja yang tadi" tuduh Sehun.
"Biar kutebak, apa hanya aku yang tak tahu hal ini?" Tambahnya lagi.
"Aku bukan bermaksud menyembunyikannya, aku berniat memberitahumu nanti disaat hanya ada kita" bisik Sejeong yang tetap menjaga jaraknya dengan Sehun.
"Kita? Sekarang kau berbicara tentang kita euh? Apa kau sekarang menganggap ku kekasihmu?" Tutur Sehun.
"Kau selalu seperti ini, kau selalu mengabaikan ku. Kau tahu seberapa sering kau membuatku kecewa hanya karena aku harus tahu apa yang terjadi pada dirimu dari orang lain. Seolah-olah aku ini bukan siapa-siapa, aku terlihat seperti kekasih yang tak berguna" Omel Sehun yang tak memberikan kesempatan Sejeong untuk menjelaskan.
"Kenapa kau melakukan ini?" Sehun yang memilih diam sejenak, kini angkat suara lagi.
"Sehun'ssi, aku tak ingin lagi menjalani ini secara sembunyi-sembunyi. Lihatlah apa yang kulakukan padamu, seolah-olah diantara kita ada sebuah kaca yang tak terlihat. Aku bahkan tak bisa meraih tanganmu" Tutur Sejeong.
"Setidaknya jika aku menjadi penyanyi aku akan setara denganmu, aku akan menghancurkan kaca diantara kita ini. Semua orang mendukungku kok jadi kau tak perlu khawatir jik..."
"Sudah kukatakan aku yang akan menghampirimu, aku yang akan menghancurkan kaca yang kau katakan itu. apa keputusanku tidak berarti bagimu euh?" Bentak Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Oppa is An Idol" (The End)✓
Fanfiction"Aku ingin cinta yang sederhana dari wanita yang bukan siapa-siapa. tapi bagiku dia adalah harta yang ingin ku lindungi" - Oh Sehun "Aku tak masalah jika bersaing dengan wanita lain, tapi bersaing dengan Impianmu. Bagaimana bisa aku menang?" - Kim S...