"Chapter 40"

896 84 11
                                    

Seorang Namja dengan pakaian serba Hitam, di lengkapi Masker dan juga topi untuk menutupi wajahnya berjalan tertatih menggunakan tongkat memasuki ruangan yang akan mengarah ke Bagian belakang Panggung. Ketika Nama Sejeong di kumandangkan oleh Hayoung, Namja itu mempercepat langkahnya. Karena tak hati-hati dia malah menabrak Seseorang.

"Maaf..." Ujar Sehun karena hampir membuat Namja yang dia tubruk jatuh.

"Hyung?" Doyoung langsung mengenali suara itu.

"Hyung apa yang kau lakukan disini? Bukankah kondisimu..."

"Hussttfhh berisik, Aku tak ada waktu ngeladenin Namja yang membuat kekasihku akhir-akhir ini terlibat Masalah. Nanti, kau akan berurusan denganku. Menyingkir" Sehun menepis tubuh Doyoung dari hadapannya untuk lebih mendekat ke panggung.

"Dih, dasar bucin oh" Gerutu Doyoung.

"Aku akan membawakan lagu ciptaan ku sendiri, kalian mungkin sudah mendengarnya atau menonton videonya. Tapi, tak ada satupun yang mengetahui judul dari laguku ini" ujar Sejeong menoleh dan merendahkan pandangannya untuk menatap Sehun.

Sehun menurunkan maskernya, dan mendengarkan Sejeong dengan serius.

"Lagu ini kutulis untuk seseorang yang sangat berarti bagi hidupku. Aku tak akan berbohong jika aku tak memiliki kekasih, mungkin tindakan ku ini terdengar nekat mengingat bahwa aku berdiri disini untuk memulai debutku sebagai penyanyi" mata Sejeong tak lepas dari Sehun.

Sehun menggelengkan kepalanya, tak memberikan izin bagi Kekasihnya itu untuk menghancurkan hal yang baru dia bangun.

"Bodoh.." umpat Sehun namun terlihat senang mendengar pernyataan Sejeong.

"Tapi, bisakah kalian menyukai laguku terlebih dahulu sebelum menerima kehidupan pribadiku? Bisakah kalian memaklumi satu kesalahanku? Yaitu telah mencintai Seseorang?" Pinta Sejeong.

"Apa dia juga akan menyebut namaku?" Terka Sehun yang mengharapkan hal itu.

Suasana hening, para penonton terdiam menatap Sejeong dengan tatapan aneh dan kemudian mereka berbisik satu sama lain.

Sejeong tak tahu apa yang dia katakan itu bisa menjadi senjata untuk membuatnya jatuh dari panggung itu sebelum bernyanyi.

"Gwencana-Gwencana..." Suara Namja terdengar begitu keras di tengah-tengah penonton.

Sehun dan Sejeong mencari orang itu dan menemukan Myungsoo, Jaehyun, dan Wonwoo dengan semangatnya meneriaki kata-kata itu, mereka juga membawa spanduk bertuliskan namanya.

Hayoung ikut terharu dan sesekali mengusap air matanya.

"Dasar kekanak-kanakan" ujarnya

"Ck, sejak kapan mereka bertiga jadi kompak dan terlihat dekat seperti itu?" oceh Hayoung.

"Kau juga ingin ikut berteriak seperti mereka?" Suara Chanyeol mengejutkan Hayoung.

"Eh? Kenapa kau ada disini?" Bisik Hayoung.

"Noh..." Chanyeol memanyungkan bibirnya untuk menunjuk Sehun yang tak jauh dari mereka.

"Eh? Bukankah dia seorang pasien, apa yang dia lakukan disini?" Hayoung malah mengoceh.

"Dia melarikan diri, dan sebagai perawatnya. Mau tidak mau aku harus mengikutinya" ujar Chanyeol.

"My Oppa is An Idol" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang