"Chapter 35"

761 85 4
                                    

Sehun memejamkan matanya, membiarkan rintikan Hujan itu membasahi tubuhnya. Dia perlahan membuka matanya lalu menatap nanar bunga di tangannya. Reka Slow Motion menyelimuti situasi itu, Namja itu mengangkat wajahnya untuk menatap Yeoja yang berada di depannya. Hujan membasahi kedua insan itu, membuat sebuah adegan yang melankolis dalam sebuah Drama.

"Jika kita saling menyakiti, kenapa kita harus melangkah sejauh ini?" yeoja itu akhirnya angkat suara setelah keheningan untuk beberapa saat.

"Heojija, Uri" pinta Yeoja itu lagi lalu membalikkan badannya berniat meninggalkan Sehun.

"Tunggu sebentar!" Tangan Sehun meraih tangannya dan berhasil menghentikan langkahnya.

"Apa selama ini kau hanya mengingat hal-hal yang menyakitkan? Bukan kah jika saling mencintai, kita membuat begitu banyak kenangan indah tapi kenapa..."

"Sehun'ssi, cukup. Apa kau bisa menghadapi dunia di masa depan dengan bekal kenangan indah itu? Apa kau pikir di kehidupan ini hanya ada ceritamu? Hanya ada kehidupanmu? Bagaimana dengan ceritaku? Bahkan sekarang, bisakah kau bisa menjamin jika perasaanmu masih sama?"

Sehun tak menjawab dan menatap mata indah milik Yeoja yang kini berada 2 jengkal dari wajahnya.

Sehun melepas genggamannya dan kemudian mundur menjauhi yeoja itu.

"Aku..." Suara yeoja itu tersenggal karena mulai menangis.

"Bahkan merasa kau ada di depanku tapi mengapa ada jarak diantara kita? Bagaimana aku bisa memberitahumu ketidak berdayaanku?"

"Kau benar, aku tak bisa mengatakan jika perasaanku tetap sama. Karena, kenangan yang menyakiti kita. mengikis kepercayaan ku dan menciptakan bongkahan keraguan di hatiku" tutur Sehun.

Sehun membuang bunga yang ada ditangannya lalu tersenyum kepada yeoja yang ada di depannya.

"Heojija, Uri. Kali ini, kita akhiri tanpa penyesalan. Berjanjilah, tujuan dari putusnya hubungan ini karena kita tak ingin saling melukai satu sama lain" tutur Sehun.

"Maafkan aku karena terlalu mencintaimu, aku mengikat kakimu dan menyuruhmu berkorban banyak demi ku. Maafkan aku karena mencintaimu dengan pamrih, kupikir cintaku lebih besar padamu. Jadi aku menuntut mu terlalu banyak. Aniyo, ini bukan cinta tapi Obsesi ku" tambah Sehun lagi.

"Tapi, aku akan selalu mencintaimu, aku akan selalu menjadi milikmu. Jadi jika perpisahan ini membuatmu juga terluka, berikan luka itu padaku. Aku akan menanggungnya seumur hidupku" pinta Sehun.

Sehun mengusap air matanya yang terus mengalir tiap kali mengatakan isi hatinya.

Yeoja itu sedikit terkejut, dan tak tahu harus beraksi apapun. Kesedihan Sehun malah menghipnotisnya dan membuatnya ikut menangis. Dia ingin sekali berlari dan memeluk Namja yang kini terpuruk dalam kesedihannya tapi hal itu tak bisa dia lakukan.

"Apa yang dia lakukan? Seharusnya dia mengatakan Dialognya" bisik Jongin yang berada di pojokan bersama member EXO yang lain.

"Pdnim, di dalam skrip.." bisik seorang Namja kepada Sutradara yang fokus melihat di layar kecil, layar itu menampakkan wajah Sehun yang di zoom.

Sutradara itu mengangkat tangannya, bahwa dia bisa menerima kesalahan Sehun dan menyuruh semua krunya untuk fokus.

"Cut..." Teriak Sutradara itu mengakhiri Scene Bagian Sehun dan terlihat takjub dengan acting Maknae EXO itu.

"Woaahh Sehun'ah, aku tak pernah kepikiran jika kau bisa mengimprovisasi Scripmu itu" Sutradara yang biasa di sapa Lee Pdnim itu menghampiri Sehun lalu memeluknya.

"My Oppa is An Idol" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang