Seperti hari-hari biasa, seusai mandi Adel langsung ke meja makan berkumpul dengan keluarga nya yang lengkap, kecuali Kanaya yang masih berada di Bali, tidak tau kapan kepulangannya. Pagi ini mama nya memasak sop ayam kesukaan Alan dan perkedel kentang kesukaan Adel. Fadlan menatap kedua anaknya kemudian tersenyum tipis, begitupun dengan Fahira. Berhubung ini hari minggu maka papa dan mama nya juga libur.
"Ma. .kak Kanaya kapan pulang?" tanya Adel kepada Fahira yang tentu tau kapan kepulangan anak perempuannya, karena Kanaya memang paling dekat dengan mama nya ketimbang papa nya
"Seminggu lagi kayaknya udah pulang dek, kenapa? Kangen ya?" tanya Fahira yang hanya dibalas senyuman senang oleh Adel
"Kangen oleh-oleh nya" batin Adel yang sebenarnya ingin ia tertawakan saat itu juga
"Alan, minggu depan jemput kakak kamu ya" kata Fadlan. Alan yang mendengarnya langsung tersedak. Karena minggu depan ia ada jadwal nonton film terakhir tayang bersama dengan Danita
"Kenapa lo kak?" tanya Adel santai tidak menghiraukan kakak laki-lakinya yang tengah terbatuk-batuk
"Adel aja deh ma yang jemput. Alan ada acara" ucap Alan yang langsung berhadiah tatapan tajam melotot dari Adel
"Gue kan nggak punya sim, mana mungkin gue yang jemput" kata Adel penuh kemenangan
"Ajakin aja Davino. Gampang kan?" Alan menaik turunkan alisnya merasa kemenangan juga ada di pihaknya saat ini
"Masa urusan keluarga gue ngajak orang asing sih. Ya lo lah. Yang pertama karena lo udah punya sim dan yang kedua lo itu keluarga nya kak Naya yang nganggur, karena papa mama pasti kerja"
"Gue kan ada urusan. Dan bukannya lo sama Davino juga udah deket"
"Biasa aja tuh. Gue nggak deket"
"Tapi kan cuma jemput kak Naya pasti gak masalah buat Davino"
"Tap__"
"Sudah-sudah" Fahira melerai kedua anaknya untuk beradu argumen yang memenangkan dirinya sendiri seperti ini "memangnya kamu mau kemana Lan?" tanya Fahira kemudian
Alan diam tidak menjawab, ia masih memutar otaknya dan tidak menemukan apa-apa. Ia tidak mungkin membohongi mama nya dan tidak mungkin jujur juga, bisa dipecat jadi anak lama kelamaan
"Yaudah biar Adel aja yang jemput ma" putus Adel. Adel tau jika Alan hendak pergi bersama dengan Danita dan Adel tidak akan membiarkan kakaknya sampai kena marah mamanya
"Baiknya adek gue" kata Alan
"Gak gratis ya" ucap Adel dengan senyum penuh arti
"Oh iya Del. Davino tadi chat gue. Nih hp nya lo bawa aja" ucap Alan. Adel hanya mengangguk menurut kemudian menyelesaikan acara makannya dan berpamitan duluan untuk ke kamarnya
Setelah merebahkan badan, Adel pun mengecek ponsel Alan yang tidak terkunci, mengecek salah satu aplikasi chat yang cukup populer sekarang, dan disana ada nama Danita yang disematkan, dibawahnya baru nama Davino ada
Davino: Lan
Alan: gimana Dav?
Davino: sama si bocil nggak?
"Enak aja ngatain bocil" ucap Adel kemudian membaca kembali chat Davino
Alan: masih mandi si adel kenapa? Kangen lo sama adek gue?
Davino: nggak.
Davino: dia mau keluar kok mandi?
Alan: emang harus mau keluar dulu ya kalo mandi?
KAMU SEDANG MEMBACA
if you're mine
Teen Fiction"Puncak mencintaimu adalah menyerah" Hidup Adelia Ariska Gatari yang biasa berubah 90° saat Davino Bobby Andersen Bagaskara yang lebih banyak diam kini memasuki hidupnya dengan perlahan hingga warna abu-abu itu menjadi berwarna Adelia tidak pernah m...