2. Hukuman

750 46 1
                                    

Seperti disiram air mendidih, tubuh Adel sudah berkeringat sejak 30 menit ia berdiri di bawah tiang bendera. Gadis itu mendapatkan hukuman karena keterlambatannya mengikuti mata pelajaran. Tidak hanya sekali dua kali ia menggerutu, mengucapkan sumpah serapah dan bahkan ingin berteriak agar seluruh orang di dunia tau kesengsaraannya.

Dilihat oleh banyak orang yang berlalu lalang mulai dari cowok yang dengan lancangnya menggoda Adel dan siswi lainnya yang seolah meremehkan gadis itu. Sungguh, andai diperbolehkan, Adel sangat berkeinginan untuk membakar sekolah ini. Katakan jika Adel memang bar-bar

Suara kaki yang beradu dengan lantai lapangan mengalihkan perhatian Adel dari bendera di atasnya. Seorang cowok dengan rambut kusut dan wajah malasnya ikut berdiri di sebelah Adel. Yang Adel tau, cowok itu tampan meskipun kusut. Siapa lagi jika bukan Davino

Namun Adel acuh tidak mengajaknya berbicara yang justru membuat Davino geram. Tidak ada permintaan maaf atau sejenisnya dari mulut gadis yang sudah membuatnya mendapatkan hukuman tidak terhormat seperti ini

"Heh lo" ucap Davino dengan ketus

"Siapa ya mas?" tanya Adel. Gadis itu memutar otaknya keras, mengingat siapa cowok yang sedang berada disampingnya saat ini "aiya. . .lo beby ya?" tanya Adel setelah ia sadar jika cowok yang berada disampingnya ini adalah orang yang mengatainya gila pagi tadi

"Beby mak lo apa"

"Iya lo beby" ucap Adel kemudian terkekeh sembari melihat name tag milik Davino "itu bobby" sambung gadis beralis tebal itu

"Gue Davino"

"Rumah lo dimana?"

"Gak gue bawa" jawabnya ketus sembari mengeluarkan ponsel dari saku kirinya

"Gue serius" tegas Adel

"Gue nggak bercanda" jawab Davino sembari mengutak-atik ponsel berwarna hitam di tangannya, membuka game mobile legends favoritnya yang sudah ada di level tertinggi

"Lo tadi ngatain gue gila. Lo lebih gila tau nggak? Kalo ketauan lo bisa kena marah gur__"

"Berisik" potong Davino dengan cepat

"Beby. . .please deh"

"Please lah. Gue bukan beby" ucap Davino tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel yang baru saja berbunyi welcome to mobile legends

Davino mengamati sekitarnya yang sepi tidak ada orang, cowok itu pun duduk bersila dibawah Adel yang tidak habis fikir dengan kegilaan yang Davino buat

Berhubung ini adalah lapangan belakang dan sangat-sangat jarang orang lewat selain arah kamar mandi atau kantin. Maka Davino sangat berani untuk duduk santai tanpa pengawasan siapapun

"Beby, lo kelas berapa?" tanya Adel namun tidak ada jawaban atas pertanyaannya. Davino benar-benar tidak bisa diusik

"Beby" rengek Adel

Krik krik

"Beby jawab gue dong"

"Gue bukan beby ya. Lo fikir gue bayi gede apa" jawab Davino pada akhirnya

"Gue boleh nebeng lo nggak nanti?" tanya Adel

Davino nyaris tertawa mendengarkan pertanyaan yang baru saja Adel lontarkan. Menurutnya, Adel adalah orang tergila di dunia. Baru beberapa jam sekedar tau nama, sudah berani minta tebengan. Sedangkan para fans nya yang sudah tau seluk beluk Davino saja jarang yang berani bertanya seperti itu, karena tidak sekali dua kali Davino menolak mereka dengan kata-kata pedas hingga menciutkan nyali para fans nya.

if you're mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang