Sudah dua hari berturut, Davino merasakan keanehan pada Adel. Gadis itu tidak membalas pesannya dan bahkan tidak menemuinya. Bahkan saat mereka papasan, Davino tau jika Adel mengalihkan wajahnya berpura-pura untuk tidak tau.
Meskipun puluhan kali Davino mengatakan maaf, Adel pun tidak membaca chat nya, hanya 2 hari yang lalu sebatas dijawab 'Iya'
"Tumbenan ya si kepala game nggak main mobil legends. Dan malah bengong kayak patung pancoran" ucap Sendy yang melihat Davino tengah melamun dan pandangannya kosong
"Males" jawab Davino singkat
"Paling juga mikirin kenapa dia nggak bisa beli skin minggu ini" sahut Kiki yang disetujui oleh Alan dan Leo
Davino tidak menjawab dan hanya diam di tempatnya dengan segelas es jeruk dihadapannya
Entah angin darimana, kantin yang semula ramai lama-lama menyusut satu persatu pergi berhamburan menuju ke arah timur dengan kompak
"Ada apaan sih?" tanya Leo yang bingung melihat siswa-siswi yang sudah pergi satu persatu
"Ya mana kita tau, kan kita sama lo bego" jawab Alan
"Woi yang pake dasi miring, sini lo" kali ini Davino bersuara memanggil seorang cowok dengan dasi miring yang hendak meninggalkan kantin. Yang dipanggil pun langsung mendatangi Davino. Malas jika nantinya akan berdampak panjang jika ia tidak menurut.
"Ada apaan pada kesana semua? Ada lomba bekel?" tanya Kiki kemudian terkekeh sendiri
"Lebih seru" jawab cowok itu
"Lomba kelereng?"
"Sedikit lagi sedikit lagi"
"Ki ini seriusan" Leo menatap temannya dengan tatapan dingin kemudian beralih kepada cowok yang masih berdiri di dekat Davino "ada apaan disana?"
"Reon nembak cewek di lapangan sepak bola. Katanya sih anak kelas X. Gue duluan deh" jawab cowok itu kemudian berderab pergi
"Si Reon kapten tim sepak bola?" tanya Leo sembari menatap keempat temannya bergantian
"Siapa lagi Reon di SMA Mentari selain dia. Yang suka deket-deket gue nanyain tips futsal" jawab Alan kemudian melanjutkan memakan bakso nya. Bukan hal penting Reon akan menembak siapa, yang terpenting perutnya kenyang dan sehat
"Ayolah join sama yang lain. Gue pengen tau tipe nya Reon setelah putus dari Keysa" ajak Kiki. Keysa adalah mayoret drumband SMA Mentari dengan pesona nya yang luar biasa dan diputuskan oleh Reon gara-gara Keysa lebih memilih drumband daripada keluar dengan dirinya. Memang alay
"Kurang kerjaan banget sih lo" ucap Alan
"Tapi kayaknya perlu juga" tambah Sendy
"Ayo deh" ucap Leo sembari menarik Davino yang akhirnya cowok itu menurut. Begitupun dengan Alan yang ikut daripada ia harus di kantin sendiri
Hanya berjarak 30 meter dari kantin, kerumunan di lapangan sepak bola sudah banyak. Dan mungkin satu sekolah ini mengingat Reon yang tampan dan juga ketua tim sepak bola
"Terima. . Terima" teriak ratusan siswa yang mengerubungi Reon dan juga gadis yang ada ditengahnya. Davino dan teman-teman nya tidak bisa melihat jelas. Pasalnya mereka ada di posisi paling belakang dan kalah tinggi dengan yang lainnya
"Gue penasaran lagi" ucap Kiki kemudian tersenyum miring "ayo maju ikutin gue" kata cowok berambut tipis itu
"Hai cewek, kita berlima boleh numpang lewat nggak?" tanya Kiki dengan senyum hingga menunjukkan kedua lesung pipit nya sembari menaik turunkan alis tebal nya
KAMU SEDANG MEMBACA
if you're mine
Teen Fiction"Puncak mencintaimu adalah menyerah" Hidup Adelia Ariska Gatari yang biasa berubah 90° saat Davino Bobby Andersen Bagaskara yang lebih banyak diam kini memasuki hidupnya dengan perlahan hingga warna abu-abu itu menjadi berwarna Adelia tidak pernah m...