Cast: Aira Arbella
__________________________________
Panas menyengat sampai ke tulang, Adel pun melempar ranselnya diatas meja belajar lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menyalakan kipas angin di kecepatan tertinggi. Gadis itu merasakan dinginnya angin yang menerpa tubuhnya, seperti baru keluar dari gurun langsung bertemu benua Antartika.
Adel memainkan ponselnya, mencari kontak Gita kemudian mengetikkan beberapa hal yang ingin ia tau
Adel: git, lo tau soal keluarganya Davino?
Selang beberapa detik ponselnya bergetar menampilkan chat dari Gita
Gita: kurang tau sih Del
Gita: tapi Mereka itu keluarga tertutup banget. Dan mungkin kak Davino nggak tau kali ya kalo gue tetangganya. Gue aja nyaris nggak pernah lihat keluarganya keluar dari rumah. Eh atau emang gue yang jarang memantau ya hehe.
Gita: dannn dia punya kakak cewek sama papa nya ganteng sih. Kalo mama nya gue belum pernah lihat. emang orang sibuk atau gimana juga kurang ngerti
Gita: kayaknya anti sosial sih keluarganya. Nggk pernah ikut perkumpulan warga jg
Gita: fyi banget, keluarganya kak Davino pindah ke perumahan ini baru 2 tahunan
Adel menggaruk keningnya yang tidak gatal, Gita tidak banyak memberikan informasi yang Adel inginkan. Bahkan Alan pun yang memiliki status persahabatan dengan Davino, tidak mengetahui apa-apa mengenai cowok itu
Adel: thanks ya git
Gita: oke. Sekali kali main kesini Del. Lihatin rumah kak Davino dari lantai 2 kamar gue bisa banget
Adel: next time git
Gita: berarti lo belum pernah ke rumah kak Davino?
Adel: belum sih git
Gita: 😁
Adel hanya membaca chat terakhir dari Gita, kemudian menaruh ponselnya di sela bantal sampai ponsel berwarna hitam dengan logo apel dibelakangnya milik Adel bergetar 3 kali, mengalihkan fikiran gadis itu yang terus menerka-nerka
Tiara: del Del
Tiara: kok gue kayak lihat kak Davino ya di rumah sakit. Tapi gue nggak yakin sih
Tiara: yang bikin gue nggak yakin, dia itu sama cewek. Dan ceweknya bukan lo
Adel: oh . . itu kakak nya, mama nya hari ini balik dari rs
Tiara: syukurlah. Gue kira dia selingkuh. Yauda deh sekian infonya ya
Adel: iya araaa :)
🐞🐞🐞
Langkah kaki Davino berderap cepat yang di ikuti gadis di belakangnya dengan langkah yang nyaris tertinggal. Sesekali Davino mengusap rambutnya kasar merasa frustasi, ia tidak lagi mengerti bagaimana Aira bisa mengikutinya sampai ke rumah sakit, berkenalan dengan Heni yang berakhir mama Davino menatap cowok itu dengan tidak suka, yang jelas Heni tidak menyukai sosok perempuan dari Davino selain Adelia
"Kenapa sih lo ngikutin gue mulu?" Tanya Davino kesal saat dirinya sudah berada di taman belakang rumah sakit
"Ada yang perlu aku omongin Dav" ucap Aira sembari meraih tangan Davino membuat cowok itu luluh beberapa saat hingga akhirnya menepis kasar tangan Aira
KAMU SEDANG MEMBACA
if you're mine
Jugendliteratur"Puncak mencintaimu adalah menyerah" Hidup Adelia Ariska Gatari yang biasa berubah 90° saat Davino Bobby Andersen Bagaskara yang lebih banyak diam kini memasuki hidupnya dengan perlahan hingga warna abu-abu itu menjadi berwarna Adelia tidak pernah m...