23. Keputusan

219 15 0
                                    

Setelah memesan taksi melalui aplikasi online, Adel pun merapikan kembali meja riasnya. Bersenandung kecil kemudian terduduk di sisi ranjang memainkan ponsel, hingga chat Reon muncul

Reon: semoga bukan penyesalan yang lo dapat. Gue berusaha menyelamatkan lo. Tapi lo lebih memilih pilihan yang belum tepat. Semoga lo lekas sembuh del😉

Gadis berambut terikat itu tidak membalas chat dari Reon, ia lebih memilih memainkan puzzle di ponselnya. Lagipula Reon tidak lagi mendekati Adel seperti dulu, cowok itu lebih memilih menghindar atau melontarkan senyum jika tidak sengaja bertemu, begitupun dengan Danita.

Fikiran Adel berpencar kemana-mana, mulai dari pengakuan Gita, chat dari Tiara dan bahkan kegugupan Davino terdengar jelas di telpon. Adel tidak menampik fakta-fakta itu, entah yang dilihat Tiara saat di rumah sakit adalah Davino dengan Vina atau dengan perempuan lain yang tak lain Davino memiliki hubungan selain dengan Adel. Dan fakta jika Davino tidak ingin ditemui saat di rumah sakit. ketiga fakta itu seperti puzzle baginya, terumit dan akan sangat sulit untuk dipecahkan

"Del, taksi nya udah didepan" kata Alan yang langsung nyelonong masuk ke kamar Adel yang memang sudah terbuka

"Iya kak" ucapnya

"Mau kemana?"

"Bintaro Regency"

"Ngapain?"

Yang ditanya terdiam, harusnya Adel tidak mengatakan hal itu. Jika Davino tidak memberitahu temannya maka berarti cowok itu tidak mau temannya datang

"Ke rumah Gita" jawab Adel asal

"Kenapa taksi? Kan bisa kakak anter"

"Nanti aja kakak jemput deh. Sekarang kan udah terlanjur dan Adel juga nggak tau kakak ada ekstrakurikuler atau enggak hari ini"

"Yaudah hati-hati. Nanti kakak jemput kalau pulang"

"Adel berangkat ya kak. Pamitin ke mama papa kalau nyariin"

"Iya Del"

🐞🐞🐞

Adel berdiri didepan rumah dengan pagar hitam tertutup menjulang tinggi yang sama sekali tidak memperlihatkan bagian dalam rumah. Gadis itu menyibak rambut yang menutup wajahnya karena hembusan angin yang lumayan kencang untuk jam semalam ini, melihat maps di ponselnya dan benar ini rumah Davino sesuai dengan shareloc yang cowok itu berikan. Adel pun mendekat kearah pagar, menekan tombol bel 2× yang selang beberapa waktu seorang wanita paruh baya keluar dari pagar

"Nyari siapa ya mbak?" Tanya wanita tersebut yang diyakini Adel jika itu pembantu di rumah Davino

"Davino nya ada?" Tanya Adel ragu

"Mas Davino belum pulang sejak siang mbak. Kalau mbak Vina ada"

"Boleh ketemu sama kak Vina?"

"Silahkan masuk"

Adel pun menurut mengikuti wanita paruh baya itu membawanya, memasuki area rumah yang tidak terlalu lebar namun terlihat mewah melalui perabotnya. Rumah dengan 2 lantai minimalis. Seorang perempuan dengan wajah cantik menemui Adel

"Hai Del" sapa Vina dengan wajah tersenyum nya

"Kak Vina"

"Nyari Davino ya? Davino nya belum pulang. Nggak tau kemana"

"Tante Heni?"

if you're mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang