28. Bertemu Aira

356 25 2
                                    

Adel sudah siap dengan pakaian yang rapi dan tas yang menggantung di pundaknya. Pagi ini ia berniat untuk mendengarkan curhatan dari Davino. Mendengarkan apa yang ingin Davino sampaikan semalam.

"Mau kemana Del?" Tanya Alan yang baru pulang dari supermarket. Terlihat dari tas plastik berisi mie berbagai macam rasa.

"Mau hangout sama Davino kak" jawab Adel.

Alan mengangguk-angguk lalu melenggang pergi ke belakang

Adel masih diam dengan menatap ponsel yang ada di tangannya. Davino sudah mengatakan jika dirinya ada di jalan, tapi sampai waktu 40 menit tidak juga datang. Padahal biasanya waktu 20 menit sangat cukup untuk perjalanan dari rumah Davino ke rumah Adel.

Selang beberapa waktu pintu gerbang terdengar di buka, Adel langsung bangkit dari duduknya dan berlari keluar rumah. Benar, Davino dengan setelan kemeja flanel yang dilipat sampai ke siku datang dengan senyum yang ada di wajahnya.

"Maaf lama Del" ucap Davino

Adel mengangguk "mau berangkat sekarang?" Tanyanya.

"Iya boleh"

"KAK ALAN. . ADEL BERANGKAT DULU" ucap Adel dengan berteriak, berharap jika Alan mendengarnya dan mengatakan iya dalam batinnya.

Adel menyusul Davino yang sudah melenggang keluar gerbang, masuk ke dalam mobil yang terlihat asing di mata Adel. Untuk pertama kalinya seorang Davino membawa mobil.

Tanpa banyak pertanyaan, Adel langsung masuk dan duduk di sebelah Davino.

"Kita jadi ke Bandung?" Tanya Adel

"Gimana enaknya aja" jawab Davino

"Muter-muter dulu sama ke Gelato aja ya. Aku nggak pengen ke Bandung" ucap Adel.

Davino mengangguk lalu melajukan mobilnya ke jalanan yang cukup ramai. Adel bosan hanya melihat trotoar, matanya seperti berjalan. Apalagi Davino terlihat seperti banyak pikiran, Adel tidak tega untuk mengajaknya bicara.

Adel melirik ke arah ponsel Davino yang tergeletak di dashboard, Adel sepertinya mendengar ponsel itu bergetar. Tapi Davino mengabaikannya.

"Dav" panggil Adel

Yang memiliki nama menoleh dan nampak kaget "iya Del?" Tanya nya

"Aku boleh pinjam hp kamu?" Tanya Adel

"Ambil aja"

Adel langsung menyambarnya, untung ia cukup hafal password yang terpasang di layar tersebut. Adel mengira jika Davino tidak menyadari jika ada chat yang masuk ke dalam ponselnya. Chat paling teratas menjadi perhatian Adel.

Aira: Dav, aku tunggu di Livia garden sampai jam 11. Aku boarding jam 12 ke Bangkok

Aira: kamu harus mendengarkan penjelasan aku

Aira: aku harap kamu datang

Padahal sekarang sudah akan memasuki jam 10. Davino tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan jika Davino akan pergi ke taman yang dibangun akhir tahun kemarin.

"Dav" panggil Adel lagi.

"Iya Del gimana?"

"Aira siapa?" Tanya Adel dengan nada seperti menginterogasi

Davino menelan salivanya. Padahal ia baru akan bercerita nanti saat mereka sudah sampai di tempat tujuan. Tapi Adel sudah menanyakannya sekarang.

"Dav" panggil Adel lagi

"Mantan aku" jawab Davino

"Mantan? Kamu masih komunikasi sama mantan kamu?" Tanya Adel tidak percaya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

if you're mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang