0.32 𝐄𝐧 𝐚𝐭𝐭𝐞𝐧𝐭𝐞

1.2K 112 7
                                    

Selesai dengan pekerjaannya. Luhan langsung merenggangkan otot-otot lengannya. Belum sehari bekerja saja sudah seperti ini. Apalagi berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.

"Sehun.."

Sebenarnya Luhan ingin sekali datang ke ruangan Sehun dan mengadu pada suaminya itu tentang sikap karyawannya yang tidak sopan. Terlihat kekanakan memang karena belum apa-apa sudah mengadu. Tapi Luhan sangat kesal. Mungkin kalau tadi Yohan tidak cepat datang. Ia sudah diperlakukan seperti OG disini oleh karyawan sialan itu.

Luhan melirik sekilas jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah satu siang. Itu artinya, waktu makan siang Luhan sudah terpotong setengah jam.

"Apa Sehun sudah makan?" Tanya Luhan pada dirinya sendiri.

"Semoga saja belum"

Luhan beranjak dari kursinya dengan senang. Ia berniat ke ruangan Sehun untuk mengajaknya makan siang. Tapi langkahnya seketika berhenti ketika tak sengaja mendapati Sehun yang keluar dari arah lift. Senyum Luhan pun mengembang. Ia langsung berlari memeluk Sehun dengan erat.

"Sehunn"

"Kamu kenapa sayang? Sudah makan siang belum?"

Sehun merasakan Luhan menggeleng di dadanya. Syukurlah. Berarti kedatangannya kesini untuk mengajak Luhan makan siang tidak sia-sia.

"Yasudah, ayo kita makan"

-

Mereka masuk ke dalam sebuah kantin yang ada di samping kantor Sehun. Makan siang sekarang, Sehun sangat ingin makan nasi. Luhan yang berada di belakang Sehun hanya bisa menurut.

Sehun mendekati pantry kantin. Ia meraih nampan yang sudah di sediakan. Disana Sehun membeli Japchae, Miyeok guk dan juga tteobeokki untuk Luhan. Ketiga makanan itu langsung disajikan dan ditaruh di nampan yang di pegang Sehun. Tak lupa juga dengan semangkuk nasi yang dimintanya.

Sebelum membawa nampannya, Sehun membayar makanannya terlebih dulu.

Mereka duduk di kursi dekat pantry. Sehun menaruh nampannya di atas meja.

"Sehun, kamu yakin bakal menghabiskan semuanya?" Tanya Luhan dengan tatapan tidak yakin pada Sehun.

"Yakin sayang. Aku lapar"

"Awas kalau tidak habis. Aku sentil bibirnya"

Sehun mengacungkan jempolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun mengacungkan jempolnya. Lalu ia mulai menyantap makanan di depannya dengan lahap.

"Oh iya, bagaimana rasanya kerja di kantor?"

"H-hah? Kerja?" Luhan tersenyum kikuk mendengar pertanyaan Sehun.

"Hm. Menyenangkan atau membosankan?"

Tentu saja membosankan. Pikir Luhan. Kalau saja Luhan berani mengeluarkan isi hatinya. Tapi sayangnya Luhan tidak bisa.

"Kenapa kamu diam? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

N̶o̶t̶ 𝐁𝐚𝐝 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 [𝐠𝐬] 𝐏𝐭. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang