0.9 𝐄𝐧𝐥𝐞𝐯𝐞-𝐥𝐞

1.2K 126 14
                                    

Di basement, Sehun melihat Luhan tengah duduk di tangga. Wanita itu terlihat sedang menyusui Haowen. Rambut panjangnya tergerai ke depan untuk menutupi dadanya.

"Luhan" Panggil Sehun sembari kakinya berjalan mendekati Luhan. Dan yang di panggil tak bereaksi apapun. Pandangannya terus fokus pada buah hati kecilnya yang tengah disusuinya.

Tapi Sehun tak ambil pusing. Kakinya perlahan berjongkok di hadapan Luhan. Memandang wajah sembab Luhan dengan tenang. Sehun melepas tas selempang yang sedaritadi ia bawa di samping Luhan.

"Kamu tadi membawakanku sarapan, hm? Kenapa tidak bilang? Aku pasti akan memakannya kalau kamu bilang"

Luhan menggigit bibir bawahnya pelan. Ia masih enggan untuk sekedar menjawab pertanyaan Sehun.

"Aku sudah memasukan makanan di cafe tadi ke dalam tas. Nanti kamu makan ya" Titah Sehun dengan lembut.

Dirasa Haowen sudah tidur, Luhan menyudahi menyusuinya. Bibirnya mendesah pelan ketika merasakan dadanya terasa sakit lagi.

"Kamu mau pulang?"

"Iya"

"Yasudah, aku antar ke rumah"

Melihat Sehun akan berdiri, Luhan langsung menahannya. Ia memberanikan diri untuk menatap Sehun.

"Kenapa?"

"A-aku minta maaf, Sehun. Seharusnya aku menurutimu tadi" Suara Luhan terdengar pelan. Sehun yang mendengarnya hanya tersenyum. Mengelus tangan Luhan yang ada di pundaknya.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti. Dan aku juga minta maaf, sudah menyinggungmu tadi"

Mereka berdua saling melempar pandang dan senyum. Meski riasan make up Luhan terlihat tipis, tapi Sehun tetap takjub dengan kecantikan Luhan.

"Yasudah, ayo kita pulang"

Luhan mengangguk. Ia meraih tas selempangnya yang ada di samping. Lalu berdiri berjalan mengikuti Sehun ke arah mobilnya. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil. Luhan membuka sedikit kaca mobilnya.

"Loh, kenapa kacanya dibuka? Kamu gerah? Aku bisa nyalain AC mobilnya buat kamu"

"Tidak apa-apa, Sehun. Aku mau begini saja"

"Oke"

Sehun mulai mengeluarkan mobilnya dari basement. Dan diluar basement, Luhan melihat Sejeong yang tengah berdiri disana. Entah apa yang dilakukannya. Tapi Luhan sedikit tidak suka dengan Sejeong.

Luhan melihat Sejeong melirik mobil Sehun. Dengan cepat Luhan menutup kaca mobilnya. Karena Luhan tidak mau Sejeong melirik-lirik Sehun nantinya.

"Kenapa? Kok ditutup?"

"Aku mau pakai AC nya saja, Sehun" Pinta Luhan dengan senyumannya.

"Oke"

Usai menyalakan AC untuk Luhan, mobil Sehun pun melaju dengan cepat meninggalkan kantor.

-

Mobil hitam Sehun terparkir di sebuah parkiran umum di daerah rumah Luhan. Ia memang tidak bisa mengantar Luhan sampai depan rumah, karena rumah Luhan harus masuk ke dalam gang kecil. Jadi Sehun hanya bisa mengantarnya sampai depan gang.

"Sehun, kamu tidak akan ke rumah dulu?"

"Tidak, Lu. Aku harus cepat ke kantor. Karena banyak dokumen yang harus aku selesaikan bersama Sejeong"

Mendengar nama Sejeong disebut, bibir Luhan seketika terdiam. Senyuman yang semula muncul perlahan hilang kembali. Padahal hati Luhan sudah senang karena Sehun membujuknya tadi di basement. Tapi sekarang Sehun dengan mudahnya merusak suasana hatinya karena wanita bernama Sejeong.

N̶o̶t̶ 𝐁𝐚𝐝 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 [𝐠𝐬] 𝐏𝐭. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang