Part. 21

1.6K 145 7
                                    

Yuta menggendong tubuh Doyoung dengan perlahan, ia berlari memasuki rumah sakit. Para perawat dengan sigap mendorong brankar ke arah Yuta, ia segera menidurkan Doyoung diatas brankar. Para perawat mendorong brankar tersebut ke dalam UGD. Yuta hanya bisa menunggu di depan UGD, sambil menatap kosong tangannya.

Setelah lama menunggu akhirnya pintu UGD terbuka perlahan, memperlihatkan seorang dokter muda dengan paras tampannya dengan nametag Kim Seokjin di jas snelli yang ia kenakan.

Yuta berjalan cepat kearah dokter tersebut dengan tatapan khawatir."Bagaimana dok keadaan adik saya?".

Dokter Kim tersenyum tipis lalu menepuk pelan bahu Yuta dan berkata, "Pasien kehilangan banyak darah, tetapi semuanya sudah kami tangani. Anda tenang saja pasien sekarang hanya perlu beristirahat beberapa hari, "

"Terimakasih dok, " Yuta membungkukkan badannya 90°.

Dokter Kim hanya tersenyum tipis, lalu pergi untuk memeriksa pasiennya yang lain. Tak lama kemudian Doyoung yang terbaring tak sadarkan diri dengan beberapa alat rumah sakit yang menempel di tubuhnya keluar dari ruang UGD untuk dipindahkan ke ruang rawat.

Yuta turut serta mendorong brankar Doyoung, sepasang manik indahnya menatap nanar kearah Doyoung yang terbaring lemah.

"Sesayang itukah kau dengan Jaehyun? Apakah selama ini yang ku lakukan salah? " Pikiran Yuta berkecamuk, jauh didalam lubuk hatinya ia merasa sangat bersalah tetapi untuk saat ini ia masih ragu dengan apa yang ingin ia pilih.

Haruskah ia menentang ibunya sendiri dan melindungi Jaehyun dan kembarannya? Atau sebaiknya ia menurut saja kepada eomma nya demi kebaikan Winwin?

Setelah Doyoung di pindahkan ke ruang rawat, pandangan kosong Yuta terus terarah kepada orang yang sedang menutup matanya dengan damai. Ego dan hatinya terus berperang di dalam dirinya, ia sangat frustasi untuk saat ini.

Acara melamun nya itu harus terganggu karena ponselnya yang terus bergetar di saku celananya. Sebenarnya ia enggan untuk mengangkat panggilan tersebut, tapi apa boleh buat ia tidak mau appanya mencurigainya.

"Baik appa saya akan segera pulang," Yuta memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

"Aku akan memikirkan semuanya, kau harus segera sembuh. Semoga saja kali ini aku mengambil pilihan yang tepat," Yuta menatap sendu ke arah Doyoung yang tak menjawab ucapannya. Ia mengeluarkan ponselnya sebentar lalu mengirimkan sebuah pesan kepada Suho, sebelum ia benar-benar pulang.

🍑🍑🍑

Sebuah pintu mansion mewah terbuka lebar, memperlihatkan Jaehyun dengan senyum lebarnya dan Taeyong yang masih setia berdiri di sebelah adiknya. Mereka sedang menyambut kedatangan Jian seramah mungkin agar bocah itu nyaman.

"Uncleee Jaeee, " Pekiknya sambil berlari kearah Jaehyun.

Jaehyun yang setia membuka tangannya selebar mungkin langsung memeluk keponakannya lalu menggendongnya. Tanpa mereka sadari Taeyong sangat senang melihat interaksi mereka berdua.

"Uncle, Jian takut. Jian kira, Jian akan diculik lagi oleh saingan bisnis daddy, " Ucap Jian dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah. Tangannya memeluk erat leher Jaehyun.

"Jangan khawatir sayang, sekarang ada uncle. Jadi,tidak ada yang bisa menyakiti Jian, " Jaehyun menciumi gemas pipi Jian.

Taeyong berdeham kecil, guna mengingatkan kehadirannya kepada mereka yang malah asik sendiri tanpa mengajaknya.

"Oh iya, perkenalkan ini uncle Taeyong, "

[END]Bad Brother -LTY . JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang