Suara pekikan anak yang berlarian di taman, terdengar seperti melodi yang mengalun indah di telinga Winwin. Matanya menerawang ke arah beberapa keluarga kecil yang tampak bahagia.
Dulu dia juga pernah merasakannya, perasaan senang yang seakan tidak akan pernah pudar. Namun sekarang, semua itu tinggalah kenangan semuanya telah berubah sekarang.
Tak ada lagi ibunya yang selalu menuruti setiap permintaannya, ayahnya yang selalu ada untuknya, serta kedua kakaknya yang selalu mengajaknya bermain dan memanjainya.
Bagaikan poros dunia pada keluarganya, Winwin termasuk anak yang beruntung walaupun, dia menderita penyakit yang membuatnya tidak bisa bergaul dengan leluasa seperti anak lainnya.
Semenjak anak yang bernama Jung Jaehyun datang, kehidupannya perlahan berubah. Dia menyadari sebenarnya bukan dialah sang poros dunia bagi ayah dan kedua kakakknya, tapi anak itulah yang menjadi segalanya bagi mereka.
Sejak kedatangan Jaehyun dia merasa mengapa dunia ini tidak adil kepadanya. Kenapa semua orang berbalik meninggalkannya? Sampai akhirnya dia hanya memiliki ibunya yang bisa di jadikan untuk sandaran.
Winwin sangat membenci Jaehyun, baginya pemuda berdimple itu hanyalah anak yang licik perebut kebahagiaannya. Ditambah lagi orang yang paling ia sayangi harus kehilangan nyawanya karena Jaehyun.
Tangannya mengepal dengan erat, ia memukul bangku kosong di sebelahnya. Dia berjalan dengan kepala tertunduk. Winwin memasuki kawasan apartemen mewah, walaupun hubungannya dan Taeyong sekarang merenggang, tapi Taeyong cukup baik karena telah menyukupi segala kebutuhannya.
Pintu apartemen mewah itu terbuka, entah mengapa dadanya terasa sangat sesak. Air matanya meluruh keluar, ia teringat dengan ibunya. Kebencian semakin menguasai dirinya. Hari sudah semakin malam, Winwin terus terlarut dalam rasa sakitnya.
Semilir angin malam membuat kedua matanya memejam sempurna, Winwin berdiri di balkon kamarnya untuk menenangkan diri. Kedua matanya terbuka saat ia mendengar suara langkah kaki seseorang.
"Masuklah, nanti kau sakit. " Yuta berkata, tangannya memegang pundak Winwin dengan erat.
Winwin tidak menanggapinya, dia sibuk menatap ke arah bintang yang menghiasi langit malam. "Hyung, mengapa dunia ini tidak adil? Mengapa Jaehyun harus lahir di dunia ini dan merebut segalanya yang ku punya? " Gumam Winwin, tanpa menatap kearah Yuta.
Yuta merangkul bahu Winwin dengan erat. "Jaehyun tidak merebut segalanya Winwin-ah, dia hanya kembali ke tempatnya semula. "
Winwin menepis tangan Yuta, kemudian menatapnya dengan tatapan kesal. "Lalu bagaimana dengan aku hyung? Apakah aku harus menderita selama seperti ini? Tidak ada yang memperdulikan aku! Ayah, Taeyong hyung, bahkan hyung sekali pun hanya perduli dengan Jaehyun! "
Air mata Winwin kembali menetes membasahi pipinya. Yuta berusaha memeluk adiknya untuk menenangkannya, tetapi semuanya sia-sia Winwin menepis tangannya.
"Kau hanya perlu berdamai dengan keadaan Winwinie, semuanya juga menyayangimu. Hanya saja kami ingin menebus semua perlakuan kami kepada Jaehyun. Kau harus mengerti, " Jelas Yuta, yang di respon dengan gelengan kepala oleh Winwin.
"T-tidak hyung, dia harus merasakan semua penderitaanku selama ini! " Pekik Winwin, dia berlari kencang keluar dari apartemen. Yuta mengejarnya dengan sekuat tenaga sebelum dia kehilangan jejak Winwin.
Yuta mengambil ponselnya, ia berusaha menghubungi Taeyong. Setelah berkali-kali berdering akhirnya Taeyong mengangkat panggilannya.
"Taeyong-ah, aku butuh bantuanmu untuk mencari Winwin, " Yuta berkata, dengan nada yang sedikit tersengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Bad Brother -LTY . JJH
FanficSeorang anak lelaki yang sengaja di pisahkan dari keluarganya, kembali setelah memasuki usia remaja. Dengan secercah harapan, ia ingin keluarganya mengakui kehadirannya, terutama kakak pertamanya. Tapi siapa sangka takdir mempermainkannya. Dengan se...