Part.18

2K 191 33
                                    

Jaehyun mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Ia merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya, perlahan Jaehyun memalingkan wajahnya ke samping. Ia sangat terkejut saat mendapati Taeyong yang sedang tertidur disebelahnya.

"Aku tertangkap?"gumamnya sambil mengerjapkan mata bingung. Ia memindahkan tangan kurus itu dari perutnya dengan perlahan.

eungh, kau sudah bangun saeng?

Jaehyun sedikit terlonjak kaget. Ia hanya diam. Perlahan tangan Taeyong terangkat mengusap rambut adiknya.

"Kau tau? Kenyataan di dunia ini menurutku tidak ada yang masuk akal. Kecuali, kenyataan bahwa kau adalah adikku,"

Jaehyun tetap tak bergeming. Ia menatap kearah paras tampan kakaknya, dengan tatapan bingung.

"Aku merindukanmu saeng. Aku ingin kita selalu bersama, walaupun kenyataan tak memperbolehkan kita bersama,"

Jaehyun mengangkat alis sebelah kanannya. Ia masih tidak mengerti apa yang kakaknya katakan. Taeyong hanya tersenyum tipis. Ia memeluk kembali tubuh adiknya, yang lebih besar dari tubuhnya.

"Kau harus tetap berada disisiku Jae, apapun yang terjadi. Dan aku juga akan selalu ada disisimu," Taeyong menatap kedalam kedua bola mata Jaehyun.

"Kenapa? Bukankah hyung yang meninggalkanku?," tanya Jaehyun. Tatapan matanya berubah menjadi sendu.

"Hyung tidak meninggalkanmu Jae. Mereka yang mengirimmu pergi, dan sayangnya aku tidak tau jika waktu itu kau dibuang oleh mereka,"

"Kau tau hyung? Aku selalu menunggumu. Aku berharap kau akan menjemputku pulang," 

Kedua bola matanya berkaca-kaca, tanpa ia sadari air matanya menetes membasahi pipi chubbynya. Taeyong menghela napas pelan, ia paling tidak bisa jika melihat adiknya ini menangis. Apalagi yang menyebabkan adiknya menangis adalah dirinya sendiri. Tangannya terangkat, ia mengusap pipi chubby adiknya yang sudah basah dengan air mata.

"Maaf Jae, hyung tidak akan pernah mengulanginya lagi. Hyung akan selalu ada di sampingmu, hyung janji."

Jaehyun menghapus jejak air matanya, yang masih tertinggal sedikit di ujung pelupuk matanya. Ia mengerucutkan bibirnya yang berwarna merah muda itu. Sambil mengacungkan jari kelingkingnya, ia menatap kearah Taeyong.

"Aku akan memaafkanmu hyung, jika kau berjanji kepadaku,"

Taeyong tersenyum lembut kearah adiknya. Ia menautkan jarinya dengan jari kelingking adiknya. Jaehyun tersenyum puas, membuat dimplenya ikut menampakkan diri. Manis, satu kata yang ada didalam pikiran Taeyong sekarang. Ia sangat bersyukur bisa melihat senyum manis dari bibir Jaehyun. Sekarang ia berjanji pada dirinya sendiri, ia akan menjadi kakak yang baik untuk Jaehyun. Ia akan menjaga Jaehyun, agar selalu disampingnya.

Taeyong turun dari ranjangnya, hari sudah semakin siang ia memutuskan untuk segera mandi. Jaehyun dengan keadaan topless, ia terlihat sedang mencari sesuatu di nakas yang berada disamping tempat tidurnya.

"Mencari apa by?"tanya Taeyong yang baru saja selesai memakai piamanya.

"Handphoneku mana hyung?"

"Buat apa?"

"Aku mau melihat spongebob hyung, biasanya jam segini sudah dimulai," jawab Jaehyun dengan muka seriusnya. Dengan setengah menahan tawa, Taeyong mendekati adiknya.

"Kau ingin menonton Spongebob saja dari pada menghabiskan waktu dengan hyung di kolam air panas?"

"Aku ingin menonton Spongebob hyung. Tolong kembalikan handphoneku,"ucap Jaehyun dengan puppy eyes andalannya. Biasanya jika ia melakukan hal itu kepada Doyoung ataupun Suho, mereka langsung tidak bisa menolak apapun permintaannya. Ia berharap jurus andalannya itu juga berlaku kepada Taeyong. 

[END]Bad Brother -LTY . JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang