Part 24

1.7K 126 63
                                    

Waktu yang sudah direncanakan pun tiba, saat malam yang sunyi tiba biasanya semua orang tengah bermain didalam mimpi mereka. Tetapi itu tak berlaku untuk keempat pria tampan sedang disibukkan dengan menyiapkan peralatannya. Mereka terlihat tergesa-gesa karena sebelum sang matahari naik ke permukaan mereka harus sudah menyelesaikan misi mereka

"Bagaimana? Tak ada yang ketinggalan? " Tanya pria berparas seperti karakter anime.

Ketiga pria lainnya mengangguk mantap dengan ransel yang bertengger di punggung mereka.

"Baiklah, tetap ikuti rencana jangan sampai gagal, "

Setelah menyampaikan kata itu mereka semua bergegas pergi dari mansion mewah itu. Tanpa mereka sadari pria berdimple itu sedang mengamati mereka dari kejauhan dengan tangan yang menggandeng anak kecil.

"Kalian pikir kalian tak butuh bantuanku? Huh sombong sekali, " Ucapnya disertai senyum sinis nya.

"Jian siap melaksanakan tugas uncle, " Ucap seorang anak kecil yang langsung dihadiahi senyum bangga dari pria dihadapannya.

Sementara itu diperjalanan Taeyong dan Doyoung sangat mencemaskan Jaehyun. Mereka takut bagaimana jika rencana mereka gagal, apa yang akan terjadi kepada adiknya itu. Setelah beberapa jam terlarut dalam pikirannya masing-masing, tibalah mereka di depan sebuah mansion mewah. Mereka langsung memecah diri menjadi dua kelompok. Yuta dan Suho mereka akan melumpuhkan pertahanan yang ada dipintu depan. Taeyong dan Doyoung akan masuk secara diam-diam lewat pintu belakang yang tak memiliki banyak bodyguard.

Digerbang utama terlihat Suho yang sedang berpura-pura mabuk dan berusaha menerobos pintu utama. Para bodyguard berusaha menghalanginya, bahkan mereka tak segan-segan untuk memukul Suho. Karena terjadi keributan yang sangat parah sebagian bodyguard yang tadinya didalam terpancing untuk keluar. Hal itu sangat menguntungkan Yuta yang sedang bersembunyi dibalik semak-semak yang tak jauh dari gerbang utama mansion itu.

Dengan konsentrasi penuh ia menembaki seluruh bodyguardnya tanpa melukai Suho. Bodyguard yang ada disana tidak merasakan apa pun sebelum akhirnya satu persatu dari mereka pingsan. Setelah sedikit aman Yuta keluar dari persembunyiannya. Mereka bertos ria lalu mengendap-endap masuk ke dalam mansion dipimpin oleh Yuta yang memang sudah memahami denah mansion itu.

Di gerbang belakang rumah itu pun tak kalah sengit, Taeyong dan Doyoung dengan jarum yang sudah dilumuri obat tidur sibuk berkelahi langsung dengan para bodyguard. Memang jumlahnya hanya setengah dari jumlah bodyguard yang berada di gerbang utama tetapi kemampuan mereka tak bisa di remehkan. Setelah bertarung dengan sengit mereka bisa membuat bodyguard yang ada disana tertidur pulas diatas tanah.

Tak ingin membuang waktu mereka berjalan masuk dipimpin oleh Taeyong menuju ruang bawah tanah. Akhirnya mereka berempat berkumpul lagi di dekat pintu masuk ruang bawah tanah. Setelah mendapatkan isyarat dari Taeyong mereka masuk dan dalam sekejap pertarungan sengit itu terjadi lagi.

Kali ini mereka sekidit kewalahan karena banyaknya bodyguard yang berjaga disana. Mereka berdiri dengan saling membelakangi untuk mengurangi potensi diserang dari belakang atau samping. Mereka saling bertukar pukulan, tak jarang keempatnya juga terkena pukulan dari para bodyguard itu. Dengan usaha yang sangat keras dan keringat serta darah yang menghiasi mereka, akhirnya mereka bisa menaklukkan para bodyguard.

Dengan tergesa keempatnya masuk kedalam ruang bawah tanah itu, disana sudah terlihat Dongwook yang bermandikan dengan darahnya sendiri sedang menunduk lemah di kursinya. Taeyong yang terlebih dulu berlari ke arah ayahnya. Ia meraih pergelangan tangan ayahnya, ia sedikit lega karena ayahnya masih hidup. Saat Taeyong yang dibantu dengan Doyoung sedang berusaha melepaskan ikatan Dongwook, pintu ruang bawah tanah terbuka lebar menampakan Suzy yang sedang bertepuk tangan dan Winwin yang berada di belakangnya.

[END]Bad Brother -LTY . JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang