"ay sekalian ya" kata Eka menyerahkan sekantong sampah kecil saat melihat ayu akan keluar membawa sekantong sampah besar, ayu lalu mengambilnya dan memasukan kedalam kantong sampah yang ia bawa.
Dengan sedikit kesusahan ayu menyeret kantong sampahnya keluar dan diletakannya didepan pagar kosannya.
"Jadi seperti ini penampilanmu kalau pagi?"
Ayu menghentikan langkahnya saat akan masuk setelah mendengar suara yang ia kenal.
Dilihatnya seorang pria gagah mendekatinya.
"Abang suka lihat kamu pakai gaun seperti ini, cantik" kata vino dengan senyum lembutnya
"Gaun? Ini bukan gaun ini namanya daster"
protes ayu pada vino sambil menunjuk daster pink bunga bunganya.
Vino sedik tertawa menertawakan kebodohannya yang tidak tahu kalau yang dipakai ayu adalah daster, ia tidak menyangka jika sebuah daster akan membuat ayu terlihat lebih menggoda.
Vino melangkah lebih dekat pada ayu
"Kamu cantik pagi ini, rasanya Abang mau.."
"Mau apa? Abang mau apa?" Tanya Eka yang sudah berdiri menghadap vino dan membelakangi ayu.
"Eka?"
Ayu kaget karena tidak menyadari kedatangan Eka yang sudah berdiri membelakanginya.
"Yang jelas Abang bukan mau ketemu kamu, minggir.." kata vino sambil menyingkirkan Eka dengan mendorong wajah Eka kesamping kiri.
Dan melangkah tepat dihadapan ayu mensejajarkan wajahnya dihadapan ayu.
Kini wajahnya sangat dekat dengan ayu, ayu hanya diam membeku memandang wajah vino yang kini tepat dihadapannya.
"Abang mau morning kiss"
"Enggak mau" ayu langsung mundur selangkah menjauhi vino
Eka langsung menghadang vino, posisinya kembali seperti tadi diantara ayu dan vino
"Abang mau morning kiss? Sini sini aku kasih morning kiss" protes Eka sambil berjinjit jinjit seolah akan mencium vino
Vino memundurkan wajahnya dan jari telunjuknya mendorong kening Eka agar menjauhinya.
"Katanya mau morning kiss, sini aku aja yang cium, mau dimana? Bibir? Pipi? Mata? Mana aja boleh."
"Dari pada kamu yang cium, Abang lebih milih dicium buaya."
"Bahahahaha, bagusan buaya ka"
Della terbahak-bahak di teras melihat polah Eka saat ini
"Enak aja"
"Gosok gigi sana, bau tau" kata vino sambil menutup hidungnya
"Abang gak tau aja kalau ayu juga belum gosok gigi"
"Bohong bang" protes ayu dari belakang Eka.
"Kalau ayu beda jangan disamain sama kamu, mau gimanapun ayu tetap mau Abang cium"
vino menatap ayu dengan tatapan menggodanya.
"nih titipan mami." Vino memberi sebuah paper bag pada Eka.
Eka membukanya untuk melihat isinya
"Ini aja? Sepatu tasnya mana?"
"Cuma itu yang mami kasih"
"Tapi aku perlu sepatu baru tas baru buat ketempat bang Dion Abangku sayanggg.... Beliin dong.. yaaa yaaa yaaa" pinta Eka sambil mengayun ayunkan tangan kiri vino

KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...