Happy reading 😘
****
Kini vino mulai memeluk ayu dari belakang, mencari rasa nyaman dari aroma ayu yang ia sukai dan membuatnya merasa semakin tenang."Kamu memang masih perawan sayang"
Ayu sejenak terdiam mendengar ucapan vino barusan, tidak ada reaksi dari ayu, ia hanya mematung dalam pelukan vino. Dan karena ayu yang memunggungi vino membuat vino tidak tau bagaimana raut wajah ayu sekarang.
Tapi tak lama ayu mulai bergerak membalik tubuhnya menghadap vino, vino pikir ayu akan amarah tadi ternyata bukan itu yang ayu tunjukan dengan wajahnya, ekspresi merajuk tapi manja yang ayu tampilkan jelas sekali bukan itu yang vino pikirkan.
"Gak lucu, jangan ngeledekin aku" rajuknya.
Ternyata ayu menganggap vino hanya bercanda, tentu saja siapa yang akan berpikir dia masih perawan jika saat bangun ia bersama dengan vino yang super mesum dan tanpa sehelai benangpun, apa lagi ayu juga samar samar mengingat aksi panasnya bersama vino malam itu.
"Kalau kamu masih perawan, kamu tetep mau nikah sama Abang?"
Ayu berpikir sejenak mempertimbangkan pertanyaan vino karena ia sendiri tidak yakin dengan jawabannya. Setelah terdiam beberapa saat dengan mata yang saling menatap, tangan ayu dengan beraninya mengelus rahang vino yang membuat vino semakin merasa nyaman
"Emm, aku tetep mau nikah sama Abang, tapi...."
"Tapi"
"Tapi, mungkin gak Sekarang" ujar ayu selembut mungkin, tapi tetap saja raut kecewa vino tak bisa ia sembunyikan, dan ayu tau itu.
"Tapi kan itu seandainya, kenyataannya kita nikah seminggu lagi" lanjut ayu mengalungkan lengannya pada leher vino.
Vino menundukan kepalnya menyatukan keningnya dengan kening ayu.
"Abang sayang sama kamu, sayang banget"
"Aku tau"
"Abang gak mau kamu ninggalin abang"
"Gak akan, aku gak akan pernah ninggalin Abang"
"Abang tau, kalau kamu ninggalin Abang, Abang cari kamu, ngiket kamu supaya gak pergi lagi" vino kembali posesif, dan ayu sudah terbiasa dengan posesif nya vino, dan ayu suka itu, ia merasa sangat dibutuhkan oleh vino.
"Tapi kalau Abang yang pergi?"
"Gak mungkin, itu gak akan pernah terjadi"
"Janji?"
"Janji sayang" ujar vino lalu mengecup pelan bibir ayu "itu capnya, perjanjian kita, gak ada yang pergi sampai kapan pun"
Perasaan senang dan tenang tiba-tiba memenuhi dada ayu setelah mendengar perjanjian dari vino. Ayu lalu mengikuti vino mengecup pelan bibirnya
"ACC"
Pada akhirnya vino harus kembali merahasiakan kenyataannya pada ayu, ia pikir tadi ia sudah memberi tahu ayu tapi kenyataan ayu yang tidak menganggap semua ucapannya serius harus mengubur kembali fakta yang ada.
Dan menyembunyikan rahasia dari ayu seperti ini membuatnya sangat frustasi, untuk pertama kalinya vino merasa menyesal dalam hidupnya.
Menurut Dodi seharusnya vino tidak usah ambil pusing, toh ayu sekarang tidak mempermasalahkan hal itu, vino hanya cukup menikmati hidupnya karena tujuannya akan tercapai.
"Hallo" sapa vino pada Dodi yang menelfon vino
"Gue kesana ya, sendiri kan?"
"Mau apa kesini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...