HAPPY READING 😘😘****
Pagi ini ayu bisa tersenyum cerah saat bangun tidur tadi, ada perasaan lega yang ia rasakan. Jika biasanya ayu akan kesal jika melihat noda merah di tempat tidurnya, tapi kali ini ia sangat senang seolah memang itu yang ia tunggu tunggu.Jujur saja sudah beberapa hari ini ayu menantikan momen datang bulannya. Ia sangat khawatir jika bulan ini ia tidak menemui tamu bulanannya. Tapi hari ini ia dapat bernafas lega karena apa yang ia takutkan tidak terjadi.
Dan entah kenapa rasanya ayu sangat ingin berbagi kebahagian ini dengan vino, dan untungnya siang ini kak Manda ada urusan di luar kantor dan memang karena tidak banyak kerjaan yang ayu kerjakan jadi ia bisa menghampiri vino di kantornya tentunya setelah mendapat izin dari Manda.
Sebelum makan siang ayu sudah sampai di kantor vino, jika dulu ayu akan merasa sungkan ke kantor vino, tapi kini ayu sudah mulai biasa dengan pandangan para karyawan vino, bahkan ada beberapa yang menyapa ayu dengan ramah dan tentu saja akan ayu bales dengan seramah mungkin, yah walaupun terkadang ayu bisa mendengar cibiran dari karyawan lainnya, Karena ternyata hubungan ayu dan vino sudah menyebar ke seluruh karyawan di perusahaan ini. Dan pastinya banyak yang tidak setuju karena perbedaan status sosial ayu dan vino yang berada, tapi tentu saja mereka tidak berani mengutarakannya.
Ayu memang tidak memberi tau vino jika siang ini ia akan menemui vino, niatnya memberi kejutan kecil dengan kedatangannya, karena biasanya ayu tidak akan kesini jika tidak diseret oleh vino. Ayu pikir ini juga waktu yang tepat karena sebentar lagi jam makan siang jadi ia bisa makan siang bersama dengan vino.
"Wah buk bos tumben kesini?" Sapa Lukman melihat ayu datang,
"Siang" sapa ayu mendekati meja Lukman
"Mau makan siang sama vino?"
"Iya, bang vino ada?"
"Belum janjian ya?" Ayu mengangguk "ada kok, masuk aja" lanjutnya
"Ok makasih ya kak"
Ayu lalu mulai meninggalkan Lukman bergegas menuju ruangan vino. Dan tanpa mengetuk berlebih dahulu ayu langsung membuka pintu di depannya dan masuk begitu saja. Tapi saat akan memanggil vino mulutnya tiba-tiba saja membeku melihat vino yang berdiri didekat jendela kacanya Yang besar.
Tapi vino tidak sendiri ada seorang gadis dengan rambut pirangnya yang sangat cantik dengan tubuh idealnya, dan yang ayu yakini gadis itu Jauh lebih tinggi darinya.
Dan sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan ayu saat ini, Karena sampai sekarang mereka tidak merubah posisinya yang saling berpelukan.
Ayu geram sekali sekarang melihat gadis itu dengan nyamannya melingkari pinggang vino dengan kedua tangannya seolah merayu vino. Dan parahnya vino membiarkan gadis itu merayunya, ya ayu tau itu karena vino membalas pelukannya.
Tidak tahan melihat kemesraan ini bukanya menghampiri vino ayu lebih memilih meninggalkan vino, entah kenapa ia tidak berani menegur vino, dan memang kebiasaan ayu yang suka kabur jika ada masalah, maka kali ini ia melakukannya lagi tanpa sepengetahuan vino.
Namun saat keluar dari ruangan ayu hampir saja menabrak Lukman yang akan masuk keruang vino.
"Loh kok cepet banget udah keluar?" Tanya Lukman yang terkejut
"Gak papa, aku pulang aja, Abang lagi ada tamu" jawab ayu tertunduk
"Tamu?" Ulang Lukman, tapi melihat ekspresi ayu sepertinya Lukman tau situasi saat ini. Tanpa meminta izin Lukman meraih tangan ayu lalu mengajaknya masuk keruang vino
"Kak?" Ayu menahan tangan Lukman
"Udah ikut aja" ujar Lukman menyeret ayu masuk. Karena adegan tarik menarik dengan ayu hingga akhirnya menimbulkan sedikit kegaduhan saat mereka masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...