Sebelum baca jangan lupa tekan bintang dulu ya🥰🥰
Happy reading😘😘
*****
Sesuai urutan yang sudah dirancang oleh vino, menyelesaikan masalah dengan teman teman ayu, menemui keluarganya meminta bantuan untuk menemui keluarga ayu, lalu mengatur resepsi pernikahan, lalu dia memiliki ayu sepenuhnya. Vino bahkan tidak perduli bagaimana pernikahannya akan berjalan, dia akan mengikuti semua keinginan ayu nanti, yang terpenting adalah menjalankan semua rencananya. Dan setelah itu di akan puas setiap harinya.
Rencana pertama telah terlewati, memulangkan ayu kepada ketiga temanya yang sejak semalaman ketar ketir karena ayu menghilang. Sebenarnya mereka tau ayu bersama siapa makanya mereka jadi semakin khawatir karena ayu sedang berada di kandang singa.
Vino menyentuh luka lecet dipipinya hasil dari cakaran Eka yang mengamuk pada vino. tapi tidak apa-apa setidaknya satu rintangan sudah selesai.
Dan kini vino sudah dirumahnya menceritakan keinginannya menikahi ayu. Mami tentu saja sangat senang karena ayu akhirnya menyetujui keinginannya. Tapi mami sedikit curiga saat melihat ayu hanya tertunduk disampingnya.
Dan sepertinya papi juga sependapat dengan istrinya
"Alasannya?" Tanya papi
Ayu memandangi vino takut dengan apa yang akan dikatakan vino
"Aku harus tanggung jawab"
"Jadi kamu hamil?" Mami mulai histeris. Ayu bingung harus jawab apa karena dia tidak tau di hamil atau tidak.
"Enggak mi, tapi vino tetap harus tanggung jawab"
Mami menggut manggut paham, tapi ayu mengerutkan keningnya bagaimana vino bisa tau kalau dia tidak hamil?
"Bagus kalau gitu, akhirnya kamu beneran jadi mantu mami.
Jadi kapan kita kerumah ayu?""Mami setuju?" Tanya ayu ragu
"Ya iya dong kan sudah lama mami nyuruh kamu nikah sama vino"
"Tapi kan alasannya karena...."
"Mami gak perduli alasannya yang penting kamu jadi menantu mami. Jugaan mami yakin bukan kamu yang salah" oceh mami, ayu menghela nafas lega, ia pikir mami akan membencinya karena ia melakukan perbuatan tidak terpuji
"Loh kok nangis?" Tanya mami bingung melihat ayu menangis
"Aku kira mami jadi benci sama aku" isaknya
"Ya enggaklah, mami tau siapa anak mami, jangan nangis lagi ya" ayu mengangguk menghapus air matanya
"Rencananya vino dulu yang nemuin keluarga ayu"
"Bagus kalau gitu tandanya kamu serius tanggung jawab. Jangan kelamaan" ujar papi
"Malem ini vino mau langsung ngomong, biar cepet selesai. Jadi kika mau pamit sekarang biar gak kesorean sampe sana" vino mulai bangkit dari duduk nya.
Baru selangkah bahu vino sudah ditahan oleh papi. Dan tak lama satu pukulan mampir ke rahang vino hingga ia terlempar ke sofa.
Ayu menjerit saat melihat papi memukul vino
"Seenggaknya kamu harus dapet sedikit pelajaran karena ngerusak anak orang" ujar papi menjelaskan alasannya memukul vino. Viki mengerti ia pantas mendapatkan itu
Vino kembali berdiri menyentuh sudut bibirnya yang sudah sobek.
Vino meraih tangan ayu yang masih tegang, ayu berdiri mengikuti vino. Tapi perhatiannya masih lekat tertuju pada luka vino. "Vino pamit, doain"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...