Sore ini seperti yang sudah direncanakan ayu dan teman temannya pun tiba
Saat ini ayu dan septa sudah duduk di bagian luar cafe menunggu kedatangan temannya yang sudah lama tidak mereka temui.
Eka memang sudah beberapa bulan ini kerja diluar kota tepatnya di perusahan milik pamannya
dibandingkan yang lain Eka lah yang paling rajin dan memliki ambisi untuk menjadi wanita karir.
"Lamaaa" protes ayu saat Eka datang dan langsung duduk disebelah septa dan ayu.
"Sorry, udah aku usahain biar ga telat masih aja telat, mamang ojol tadi kayanya suka sama aku, tanya tanya terus, jalannya lama banget lagi, untung aja ganteng" cerocos Eka sambil merapihkan tempat duduknya
"Mamang ojol apa kamu yang tanya tanya?" selidik septa
"Sama sama tanya se, hehe"
Suasana langsung terasa ramai jika ada Eka, Eka selalu mencairkan suasana dengan sifatnya yang cuek dan suka bicara sembarangan.
"Kok belum pesan?"
"Kata septa nunggu kamu dulu, mau pesan apa?"
"Alpukat durian kocok ay, gak usah makan, aku pengen makan mi rebus dikosan, lagi kangen masa kuliah"
"Ujung ujungnya mi lagi, semalem kita baru makan mi rebus" protes septa
"Tapi kan gak sama aku, cepat ay pesen gih"
" Iya iya sabar"
Ayu langsung berdiri memesan pesanan kami, karena di kafe ini pelanggan harus memesan langsung ke kasir dan langsung membayar ditempat.
Ayu harus menunggu gilirannya untuk memesan pesanannya.
Hingga tiba saat gilirannya, ayu memesan pesenannya dan mengambil dompetnya untuk membayar.
Tampa disengaja tangan ayu menyenggol pena hingga terjatuh dari meja kasir yang tingginya hampir se dada ayu.
Saat akan mengambil pena yang terjatuh, pena itu sudah diletakan kembali oleh sebuah tangan besar yang berasal dari belakangnya
Ayu pun menoleh sebentar untuk melihat se pemilik tangan dan melanjutkan aksinya mengeluarkan dompet yang sulit ia keluarkan dari tasnya.
Tapi tiba tiba saja ayu merasa ada yang salah dengan apa yang dia lihat barusan
Ayu menghentikan gerakannya, lalu dengan perlahan ayu memberanikan diri menolehkan kembali wajahnya kebelakang.
Sontak matanya membulat dengan apa yang dilihatnya.
Ayu langsung mengalihkan kembali pandangannya ke depan.
Tubuhnya membeku, ia tidak tahu harus berbuat apa.
Tampa melihat kebelakang pun ia tahu jika sepasang mata dibelakangnya sedang menatap tajam ke arah nya.
Ayu tidak menyangka jika sore ini ia akan bertemu kembali dengan laki laki yang mengganggu pikirannya dua malam ini.
Saat ini tubuhnya masih membeku, ayu tidak tahu harus harus berbuat apa, dia tidak bisa mengendalikan perasannya, jantung nya berdetak sangat keras, belum lagi rasa malu yang kembali ayu rasakan.
Dengan gerakan yang kaku seperti robot ayu memasukan kembali dompetnya kedalam tas
Dia berjalan menyamping membelakangi orang-orang dibelakangnya dengan gerakan sangat kaku, yang membuatnya menjadi pusat perhatian orang orang di sekitarnya.
Ayu langsung bergegas duduk di kursinya kembali.
"Kita pulang aja yuk!" Ajak ayu yang siap untuk berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...