tanggungjawab

20.1K 314 14
                                    

Hei hei aku kembali lagi☺️
Sempet ragu mau up lagi cerita ini, tapi aku gak mau PHP, karena mungkin ada satu atau dua orang yang nunggu kelanjutan cerita ini. Jadi aku putusin buat up. Aku janji cerita ini pasti tamat walaupun slow update.

Jangan lupa tinggalkan jejak buat yang suka cerita ini😘

Happy reading!!

******

Vino memejamkan matanya frustasi, ayu sudah berada dibawahnya dengan kepasrahan tanpa penghalang. Mereka sudah polos dengan gairah yang sudah berada di puncak. Malam ini vino akan menjadikan ayu sebagai miliknya sepenuhnya. tapi bayangan akan wajah polos dan janji yang sudah ia buat menghambat semuanya tapi tidak juga memadamkan gairahnya.

Vino masih memegangi kedua lutut ayu yang mulai terbuka didepannya. pemandangan yang sangat indah untuk vino tapi ia masih ragu untuk menikmati surga milik ayu. Dia sudah seperti perjaka yang akan melakukan seks pertama kali. Bahkan vino ingat ia tidak seperti ini saat pertama kali melakukan nya.

"Maaf sayang, Abang harus melakukan ini" bisik vino setelah kembali mencium bibir ayu. Vino lalu membuka kedua kaki ayu hingga memperlihatkan bagian inti ayu yang polos walau dengan berat hati vino mendekatkan adik kecilnya ke arah ayu. Namun saat akan memulainya vino kembali teringat tangis ayu saat di apartemen nya.

"Arghh sial" teriak frustasi vino. Vino kembali memajukan adiknya dan menggosokkan di permukaan bagian inti ayu. Ayu yang sudah basah cukup mempermudah gerakan vino. Vino tidak memasukan adiknya dia hanya menggesekan adiknya pada ayu. Ia tidak ingin jika nafsunya hanya akan menyakiti ayu tapi vino juga tidak bisa memadamkan gairahnya malam ini. jadi dia mengambil keputusan untuk sedikit bermain dengan ayu hingga ia mendapat puncak bersama ayu.

Vino menutupi tubuh ayu yang sudah tertidur disampingnya, ia sudah lelah menahan gairahnya. Entah sampai kapan vino harus menahannya demi menjaga kepercayaan ayu

Ayu menggerakan tubuhnya yang terasa berat, kepalanya terasa sakit sekali tapi dia tetap mencoba membuka matanya, sudah cukup lama Alya tidur dan kini waktunya untuk bangun namun saat membuka matanya dia terkejut melihat wajah vino yang sangat dekat dengannya membuatnya langsung terduduk tapi belum selesai Dengan itu ayu sudah kembali terkejut saat melihat tubuhnya yang polos. Ayu langsung menarik selimutnya dan mulai menangis ia menerawang apa yang telah terjadi tapi otaknya tak mampu mengingat kembali.

Vino yang merasa mendengar suara isakan dari ayu membuka matanya yang langsung tertuju pada ayu yang masih menurunkan wajah nya sambil memeluk kedua lututnya. Vino sudah menebak akan seperti ini jadinya dia hanya perlu menjelaskan jika ayu masih menjaga mahkotanya.

"Ayu" panggil vino menyentuh pundak ayu namun langsung di tepis oleh ayu "maafin Abang, Abang salah tapi kamu jangan nangis

"Hiks Abang jahat, Abang udah janji gak akan kaya gitu, Abang harus tanggung jawab aku gak mau tau Abang harus nikahin aku Abang udah ambil kehormatan aku" seru ayu. Vino terkejut dengan permintaan ayu. Vino tadinya ingin menjelaskan tapi mendengar ayu yang minta tanggung jawab membuat nya ingin langsung bertanggung jawab saat ini juga.

Ayu yang selalu menolak jika di ajak nikah sekarang malah minta dinikahi. Mungkin ini kesempatan atau jalan untuk menikahi ayu. Ternyata Tuhan benar benar menyayanginya

"Iya sayang Abang pasti tanggung jawab, kalau perlu Abang nikahin kamu sekarang juga"

"Gak mau, orang tua aku gimana?"

"Pulang dari sini kita langsung nemuin Orang tua kamu, Abang bakal minta mami untuk urus pernikahan kita"

"Orang tua aku pasti marah sama aku" ayu masih menangis apa lagi membayangkan orang tuanya yang kecewa

Vino & AyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang